Share

Dia mengambil segalanya

Seharusnya aku tak usah perduli dia hamil atau tidak, jika dia hamil, biarkan saja dia yang merawat anak itu.

"Aaaahk!" teriak Bramono kesal, kenapa hati dan mulut nya tidak sinkron, mulut nya selalu berkata tak usah di pikirkan, tapi hatinya berkata lain. Bayang-bayang wanita jelek itu makin jelas, saja di kedua matanya, bahkan dalam mimpinya setiap malam.

"Sudah ku bilang, untuk tidak memperlihatkan wajahnya, kepadaku!" Bentak Bramono kesal, tak bisa melupakan wajah wanita itu.

Karena tak bisa melupakan wajah wanita itu, Bramono memutuskan untuk pergi keluar, rasanya dia ingin menikmati minuman yang sedikit keras agar bayangan wanita itu hilang, dari ingatannya.

Bramono pun akhirnya pergi ke tempat yang sering dia di kunjungi, jika ingin minum-minuman beralkohol.

Satu dan dua gelas sudah habis di teguknya saat itu, tapi bayangan wanita itu belum juga lepas, akhirnya tanpa terasa satu botol pun habis tanpa sisa, dan juga botol-botol lainnya.

Kini Bramono lemas tak berdaya dalam pengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status