Share

Bab 32

"Lepasin, Om."

"Enggak. Om nggak akan lepasin kamu. Kamu satu-satunya orang yang bisa menolong om."

Pak Budi maju menghadapi kedua lelaki muda yang dianggap menggagalkan rencananya itu.

"Mau apa kalian?" tanyanya sambil berkacak pinggang. Matanya melotot garang ke arah Dafa dan Awan.

"Kami mau membebaskan Nadia dari lelaki tua seperti Anda."

"Oh, tidak bisa. Alvin sudah menyerahkan Nadia untuk menjadi istriku. Kalian tidak bisa seenaknya saja membebaskan Nadia."

"Pak, Nadia itu anak saya. Dia nggak ada hubungannya sama sekali dengan utang-utang Alvin. Bapak tidak berhak memaksakan kehendak Bapak untuk menikahi Nadia sedangkan anak saya itu tidak mau. Tolong, Pak! Bebaskan anak saya."

"Aku tidak mau rugi. Enak saja sudah menikmati uangku lantas tak mau membayar utang. Kalau mau Nadia bebas, kalian harus membayarkan utang-utang Alvin padaku."

"Tapi Pak," ucapan Astri terpotong ketika terdengar teriakan dua wanita istri Budi.

"Papaaaa." Kedua wanita yang mengikuti mobil Awan tadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status