Share

Bab 85.  Kemarahan Tuan E-Manuel 

"Plak!!!" sebuah tamparan keras tiba-tiba saja melayang ke pipi Selma yang masih duduk di meja makan. Tuan E-Manuel berdiri dengan ekspresi kecewa dan marah, matanya menatap tajam ke arah istrinya, Selma, yang duduk di depannya dengan air mata berlinang. Di sudut ruangan, Clara, menantu mereka, hanya bisa diam, tak tahu harus berbuat apa.

E-Manuel menggebrak meja, "Selma, bagaimana bisa kau berbuat seperti ini? Aku sangat kecewa kepadamu!" Suaranya bergema di seluruh ruangan membuat udara terasa tegang. Selma menundukkan kepalanya terisak dalam tangisnya yang semakin menjadi-jadi. Dia merasakan rasa sakit tidak hanya dari tamparan fisik itu tapi juga dari tatapan penuh penyesalan suaminya.

"Suamiku," ucap Selma lirih sambil mencoba menjelaskan dirinya sendiri. "Kumohon dengarkan aku. Aku tidak bersalah. Bertha menjebakku. Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan." Air mata terus mengalir deras membasahi pipi mulusnya.

Namun E-Manuel tetap tak bisa menerima penjelasan sang istri. Dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status