Share

17. Kinan positif hamil

"Assalamualaikum,” sapa Kinan.

Terdengar suara langkah menuju ke arah pintu. Tidak lama pintu dibuka dan terlihat seorang wanita paruh baya, yang sudah lansia membukakan pintu.

“Waalaikumsalam. Mau cari siapa Neng?” Tanya si Nenek.

“Nenek!” Jerit Kinan yang langsung mencium punggung tangan Nenek.

“Kamu siapa neng?” Tanya Nenek yang bingung.

“Aku Kinanti Nek. Cucu nenek,” ucap Kinan pada Nenek.

“Kinanti? Kinanti anaknya siapa?” Tanya Nenek.

“Aku Kinanti nek. Anak Ayah Rudi dan Bunda Melati,” ucap Kinan.

“Ya Allah Gusti. Kinan anaknya Melati? Cucu kandungku?” Tanya Nenek.

“Iya nek ini aku Kinanti cucu kandung nenek,” ujar Kinan pada Nenek.

“Ayo masuk nak.”

Kinan dan Nenek masuk ke dalam rumah. Nenek mempersilahkan Kinan duduk. Dia langsung menuju ke dapur dan membuatkan air minum untuk Kinan. Namun, Kinan melarangnya.

“Tidak usah repot-repot nek. Nanti kalau haus aku bisa ambil air minum sendiri,” ujar Kinan pada Nenek.

“Ya sudah sebaiknya kamu simpan tas di kamar ya. Kita makan bersama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status