Share

Bab 4. Basah kuyup.

Malam itu berubah menjadi mimpi buruk bagi mereka berdua, di dalam hutan yang gelap dan terpencil.

Sarah mencoba yang terbaik untuk merawat Luca yang semakin lemah, tetapi dia merasa putus asa karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Di dalam kegelapan hutan yang menakutkan itu, mereka berdua harus bertahan hidup dan mencari jalan keluar dari bahaya yang semakin mendekat.

Luca yang semakin tidak stabil dan Sarah yang panik harus berpikir cepat dan singgap untuk mengatasi semua rintangan yang mereka hadapi dalam pelarian yang mematikan ini.

Hujan menambah suasana  gelap mencekam. Tubuh mereka basah. mereka menemukan sebuah gubuk yang terabaikan di tengah hutan. Gubuk itu tampak tua dan lapuk, tetapi itu adalah tempat berlindung yang mereka butuhkan saat ini.

Sarah memutuskan untuk berlindung sementara waktu sambil menunggu hujan berhenti.

Tubuh Sarah dan Luca basah kuyup, dan mereka merasa kedinginan di tengah malam yang gelap.

Sarah membawa Luca masuk ke dalam gubuk itu dengan hati-hati, memeriksa apakah ada bahaya yang tersembunyi di dalam. Gubuk itu gelap dan berdebu, tetapi itu adalah tempat yang cukup aman untuk sementara waktu.

Sarah membaringkan Luca di kasur tipis dan kumuh di lantai yang berdebu. Sepertinya gubuk itu sudah lama tidak berpenghuni.

Lalu Sarah mencoba membuka pakaian Luca agar tetesan obat mematikan tadi tidak membuat keadaan Luca menjadi lebih parah. Ada sebuah kain selimut yang tidak bersih, namun bisa untuk menutupi tubuh Luca.

"Daripada kamu kedinginan," ucap Sarah sambil menyelimuti Luca.

Wanita itu berusaha merawat Luca yang semakin tidak stabil karena pengaruh obat, sementara dia sendiri merasa semakin putus asa dan kedinginan karena tubuhnya juga dalam kondisi basah dan hanya memakai kemeja tidur yang tipis.

Sarah merapatkan tubuhnya ke Luca untuk berbagi sedikit panas tubuh mereka. Luca terlihat semakin lemah, napasnya yang terengah-engah semakin parah.

"Bertahanlah, Luca," kata Sarah dengan suara gemetar. "Kita akan mencari pertolongan secepatnya."

Luca hanya memandang Sarah dengan mata sayu. Pengaruh obat perangsang yang semakin memburuk telah membuatnya semakin tidak stabil.

Matanya yang sayu dan kabur secara tidak sadar menatap tubuh basah Sarah yang terbaring di dekatnya.

Luca menelan ludahnya, berusaha untuk mengalihkan pandangan dari tubuh Sarah yang basah.

Namun, ketidakpastian dan ketakutan mereka yang berdua, ditambah dengan kondisi fisik Luca yang semakin memburuk, membuatnya merasa hampir tidak mampu untuk berpikir dengan jernih.

Sarah, meskipun basah kuyup dan kelelahan, mencoba yang terbaik untuk merawat Luca.

Dia merasa khawatir akan kondisinya yang semakin memburuk, dan dia tahu bahwa mereka harus mencari pertolongan medis secepatnya.

Luca merasakan denyutan jantungnya semakin tidak stabil, dan dia merasa panik. Dia tahu bahwa mereka harus keluar dari situasi ini secepat mungkin, tetapi tubuhnya telah mencapai batasnya.

Sementara itu, pandangannya terus kembali pada tubuh basah Sarah yang berada di dekatnya.

"Aku tidak boleh mengambil keuntungan dari gadis yang sudah menolongku," monolog Luca sambil mengepalkan tangannya dan mencoba beristirahat.

Sarah memperhatikan gerak-gerik Luca dengan lebih serius.

Secara tidak sadar, Luca kembali menghentikan netranya ke arah dada Sarah. Menatap tubuh Sarah yang basah dan bentuk yang terpampang jelas. Luca menelan ludahnya yang terasa pahit.

Sarah segera menutup bagian dadanya dengan kedua tangan. Dia merasa malu karena kondisi ini sangat tidak pantas bagi kedua orang itu.

"Luca, kamu gelisah sekali, apakah obat yang diberikan tadi adalah sesuatu yang buruk?" tanya Sarah penuh curiga.

Napas Luca yang tidak stabil malah menjadi semakin menderu-deru.

"Maafkan aku, Sarah. Aku ... "

"Kamu terangsang?" tanya Sarah tanpa sengaja melihat gumpalan yang makin besar dari bagian sensitif milik pria itu.

"A-aku ... aku akan beristirahat saja." Luca memalingkan tubuhnya ke arah lain dengan gelisah.

Sarah menarik napas dengan kesal lalu mengembuskannya perlahan. Dengan lirikan matanya, Sarah masih juga memperhatikan Luca yang sepertinya kesusahan dengan napas pendek-pendek.

"Luca, kamu membutuhkan pelepasan," ucap Sarah sambil memegang bahu Luca.

"Obat itu! Aku tidak dapat bergerak. Mereka menyiksaku, Dokter Emily ... " sahut Luca dengan suara gemetar.

"Dokter Emily kenapa?" tanya Sarah dengan bingung.

"Dia salah memberikan obat bius!"

Kedua mata Sarah membola lalu bertanya lagi, "Maksudmu dia memberikan obat ... "

Luca menganggukkan kepalanyalalu menjawab, "Obat perangsang."

"Astaga ... " Sarah memijit keningnya yang tidak sakit. Setelah merenung sejenak, Sarah menarik bahu Luca agar berbalik dan mereka akhirnya saling melihat.

Wajah yang ganteng dan pucat membuat Sarah menjadi bersimpati.

"A-aku tidak pernah melakukan ini, tetapi aku akan menggunakan mulutku untuk membantu. Bagaimana?" tanya Sarah dengan wajah bersemu merah.

Luca menggeleng pelan dan memutar tubuhnya kembali menghadap ke arah yang berlawanan.

"Luca."

"Diam dan tidurlah. Aku akan sembuh besok!"

Sarah mengembuskan napas kasar sekali lagi, lalu mencoba untuk menutup matanya.

Wanita itu tetap berbaring di samping Luca dengan segala pikiran yang tidak jelas. Tentang bagaimana dia bisa terlibat dengan pria mafia ini dan malah menawarkan adegan tidak pantas tadi.

"Arrghh!" malu sekali!" monolog Sarah sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.

Luca mencoba untuk beristirahat sejenak. Dia menutup mata dengan lemah, berusaha untuk menghilangkan pengaruh obat perangsang yang semakin menghantui tubuhnya.

Meskipun lelah, dia tahu bahwa dia harus tetap waspada dan menjaga Sarah agar tetap aman.

Sarah Fernando, adalah seorang wanita muda berusia 19 tahun dengan rambut cokelat yang panjang dan mata biru yang cerah.

Dia memiliki senyuman yang hangat dan ramah yang selalu dia berikan kepada orang-orang yang dia temui.

Dengan tinggi hanya 150 cm. Penampilannya sederhana, suka dengan pakaian yang nyaman dan praktis, yang mencerminkan gaya hidupnya nan sederhana. Dia hidup dengan sang abang-Timothy Fernando.

Namun, di balik penampilannya yang polos, Sarah adalah wanita yang memiliki tekad kuat dan keberanian yang tak terduga.

Dia adalah pengantar makanan di New York City, pekerjaan yang mungkin tidak menarik perhatian banyak orang, tetapi dia melakukannya dengan penuh dedikasi.

Dia adalah pekerja keras yang berusaha keras untuk mencari nafkah sendiri, dan dia tahu bagaimana bertahan di lingkungan kota yang keras.

Sarah memiliki hati yang baik dan selalu bersedia membantu orang lain. Kepribadiannya yang penuh empati membuatnya merasa terpanggil untuk menolong Luca, meskipun dia tahu bahwa dia bisa membahayakan hidupnya. Dia adalah tipe orang yang tidak akan meninggalkan seseorang dalam kesulitan.

Meskipun dia awalnya terkejut dengan pengakuan Luca sebagai seorang anggota mafia, Sarah tidak merasa takut.

Dia adalah individu yang cerdas dan tahu bagaimana menjaga dirinya sendiri. Namun, dia juga memiliki sifat yang penuh kebaikan, yang membuatnya setuju untuk membantu Luca dalam pelariannya.

Sementara Luca Bulger Costello, pria kelahiran Italia itu adalah pewaris utama keturunan Costello, mafia yang terkenal dengan perdagangan her*in di sepanjang koneksi sang Kakek, Frank Costello di Benua Asia Timur. Keluarga itu berkuasa sejak terjadinya Perang Vietnam.

Pria dengan tinggi 180 cm dan berumur tiga puluh dua tahun tersebut terkenal berdarah dingin dengan aura dan tatapan tajam. Tidak ada kisah asmara yang pernah terjadi dalam diari kehidupan Luca karena pria itu hanya berkonsentrasi menghancurkan musuh dan memperluaskan kekuasaannya atas wejangan sang Kakek.

Tidak banyak yang bisa diceritakan tentang Luca karena pria dingin itu hidup sama banyaknya dengan jumlah dia bekerja sepanjang harinya.

Kehidupannya yang datar dan penuh masalah sehari-hari membuat dia semakin kuat dan kejam. Naruli alaminya adalah mempertahankan diri dari serangan.

Sama halnya seperti malam yang gelap ini. Luca terbangun dengan tubuh seperti hancur.

Suasana malam di hutan diiringi oleh serangkaian suara yang menciptakan harmoni alam yang indah. serangga yang aktif di malam hari, membuat suara berdering yang berirama, menciptakan suara latar yang khas hutan tropis.

Luca memandang Sarah yang tertidur dengan lelap. Wanita itu tertidur tanpa selimut dan kondisi pakaiannya tetap basah.

Sekali lagi Luca menelan salivanya dengan kasar.

"Kamu terlalu menggoda!"

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status