Share

Bab 10

"Mas, talak aku sekarang juga!" lirihku dengan suara bergetar.

Mas Agung terdiam menatapku.

Lalu Ia menyeringai.

"Kamu itu tidak punya siapa-siapa di dunia ini, Sera. Apa jadinya kamu jika pisah dariku. Mentang-mentang baru dapat kerja, sudah minta cerai. Belum tentu gajimu bisa memenuhi kebutuhanmu dan Giska." Mas Agung berkata seraya tersenyum miring seakan meremehkan.

"Sudahlah Sera. Kalau Agung mau menikah lagi dengan Yuyun, ya biarin aja. Yang penting kamu tidak dicerai. Kamu tetap bisa tinggal dan numpang hidup di sini." Ibu ikut menimpali.

"Aku lebih baik tinggal di kolong jembatan dari pada satu rumah dengan perempuan pelakor itu," sergahku.

Aku segera kembali ke kamar. Mengingat belum mengerjakan kewajiban subuhku.

Pagi ini aku tidak menyiapkan keperluan Mas Agung seperti biasa. Hatiku sudah terlanjur patah. Tekadku sudah bulat ingin berpisah. Tak ada lagi yang pantas untuk aku pertahankan di sini.

Diam-diam, aku sudah memasukan beberapa pakaian Giska dan keperluan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (224)
goodnovel comment avatar
Sutjiati
lanjut baca ke bab 24
goodnovel comment avatar
Sutjiati
sangat bahus
goodnovel comment avatar
Sutjiati
lanjut baca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status