Share

17—Kiss Me Till You Forget How To Breathe

"Radit, Mbak mau nginep di rumah temen dulu ya. Mau nenangin diri." Adalah pesannya pada adik bungsunya ketika melihat keributan tadi pagi.

Adiknya yang memang tidak pernah ikut campur atau membantu, mengangguk ragu dan pergi dari kamarnya.

Clara ingin menjerit.

Pernah dengar kalimat ini?

"Jangan tertalu banyak tersenyum, nanti bisa nangis."

Dan itulah yang Clara lalukan. Semalaman tak henti-hentinya dia tersenyum karena pertama kalinya dalam hidupnya yang absurd ini, dia merasakan bahagia tak terhingga.

Namun paginya, kebahagaian itu sirna tatkala ibunya menyeretnya dari atas ranjang dan mengguyurnya dengan air dingin tanpa alasan. Clara saja belum sepenuhnya sadar ketika kejadian itu terjadi. Selama 25 tahun hidupnya, pagi ini adalah titik lelahnya untuk bersabar.

Mungkin ibunya itu berani karena ayahnya sedang dinas keluar kota tapi Clara masih belum bisa menebak kenapa ibunya bisa melakukan hal itu.

Di samping kanannya suda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status