Share

15. Persoalan Yang Lain

Dion terpaku memandang perempuan yang sudah belasan tahun menemaninya.

“Kamu sedang sakit, Di. Kita-,” perkataan Dion segera disela oleh Diah.

“Aku sakit karena terjebak dengan hal yang nggak penting seperti ini,” sergahnya, tidak sabar dengan sikap plin-plan Dion.

Laki-laki itu terdiam dengan bantahan yang dilontarkan oleh Diah.

“Aku hanya minta, jangan lalai sama anak-anak. Yang lain-lainnya, tidak akan kutuntut,” pinta perempuan berwajah manis tersebut.

Biro pariwisata yang kini dikelola Dion, ada sedikit sumbangan dana dari orang tua Diah ketika didirikan. Tetapi secara hukum, tidak ada hak perempuan itu untuk menuntut.

Dulu orang tua Diah percaya sepenuhnya, Dion akan jadi pelindung putri semata wayang mereka.

Siapa yang menyangka jika kemudian laki-laki itu melukainya?

“Aku akan-,” lagi-lagi, perkataan Dion dipotong oleh Diah.

“Jangan berjanji apa-apa, cukup ingat untuk tidak lalai terhadap hak anak-anak,” kata Diah. Dia sudah melihat, Dion sudah bukan laki laki-laki yang sama se
Namira P

semoga konsisten upsatenya sehari bisa 2 kali

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
ya uda,tinggal aja kau sama ayah mu tu mya,,dasar anak tak tw diri..biar tw rasanya hidup sama ibu tiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status