Share

12. Akibat main lari-larian

“Nom.”

“Hm?”

Entah sejak kapan Esa sudah berpeluh keringat. Ia memintaku membukakan pengait gendongan di punggungnya.

“Kamu tolong jagain anak-anak sebentar, ya. Aku mau beli minum,” ucapnya sambil menyodorkan Nana padaku. Aku gerogi. Takut ia menangis.

“Nggak perlu,” sergahku cepat saat Esa akan memasangkan gendongan itu kepadaku. Aku tahu Nana pasti bakal jenuh kalau sampai kepanasan karena tidak nyaman mendekap dalam pelukan orang asing sepertiku. Bisa kupastikan ia hanya akan menangis sepanjang waktu untuk menunggu Esa kembali. Aku tidak mau stress sendiri.

 â€śDia bisa bermain-main sendiri nanti. Aku akan awasi.”

Esa terdiam sejenak karena mendengar alasanku. Tak lama ia mengangguk pelan, ragu-ragu.

“Karena kamu sendiri yang pilih aku buat jadi guru mereka, kamu pasti percaya juga  dong kalau aku bisa jagain mereka,” ujarku dengan nada mendikte. Esa pun langsung mengangguk panjang. Bertatapan sebentar dengan Nana y

Sun🌅

Oh... Anak-anak yang baik. Selain bikin capek Bu guru Noumi kalian juga bikin aku capek ngetik. Hihi^^ bercanda dong. Gimana? sampai sini masih kuat? yuk lanjut lagi di chapter berikutnya. bye-bye!

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status