Share

45. JATUH

Fiani mendekap erat tubuh mungil dan lemah putrinya. Luka goresan menjadi hiasan hampir di seluruh bagian, kulit putihnya juga mulai menghitam. Pipi gemasnya sudah tidak tampak menggembung, diraup pun meleset akibat daging yang tipis. Tidak Fiani sangka putrinya mengalami kondisi mengenaskan tersebut. Hatinya semakin nyeri menyaksikan pria di depannya dengan keadaan lebih memprihatinkan.

“Ya Tuhan, selamatkan Ali.” Air mata Fiani perlahan jatuh, membasahi pipinya yang berlumur darah.

Pikirannya tidak bisa dikontrol lagi, semua hal buruk merasuk di kepala Fiani. Akankah Ali bisa bertahan dengan luka tusuk di beberapa bagian tubuh?

Fiani menggenggam tangan Ali, mengusap berkali-kali, sembari memberikan semangat pada pria tidak berdaya itu. Namun, di balik musibah, syukur luar biasa Fiani panjatkan di setiap tarikan napas.

Sirene ambulans menusuk gendang telinganya, bayang-bayang kejadian beberapa jam lalu masih melekat di ingatan Fiani.

“Lihatlah itu, gadis kecil di bawah terik matahari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status