Share

Bab 10

Bang Irsyad begitu terkejut setelah membuka kacamata hitam yang kugunakan. Sudah dipastikan mataku bengkak, wajahku sembab dan menyedihkan.

"Apa yang terjadi, Nay? Kenapa matamu sampai sembab seperti itu?" Bang Irsyad memegang bahuku. Matanya menatap sendu ke mataku.

Hening.

Lidahku kelu. Dadaku begitu sesak bahkan untuk sekedar bernapas. Aku kembali menghambur memeluk Bang Irsyad. Menangis sesenggukan, menumpahkan semua rasa sakitku di dada bidangnya.

Bang Irsyad seakan mengerti rasa sakitku. Dia hanya memelukku erat, tanpa berkata, tanpa suara. Dia juga mengusap-usap punggungku lembut. Membuat kenyamanan seketika menyeruak dalam dada.

"Non, ini minumnya." Kedatangan Mbok Rum membuatku mengurai pelukan dari tubuh bang Irsyad. Wanita yang sudah bekerja hampir tiga tahun di rumah kakakku itu menyimpan dua gelas sirop jeruk di atas meja. Entah kenapa Mbok Rum selalu saja memanggilku dengan Non, padahal aku sudah menikah. Bahkan, aku sering memintanya untuk memanggilku dengan nama saja.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
sampah banget kau nay dg drama mu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status