Pertama kali Cecilia berjumpa dengan Mikey Han di pesta ulang tahun Olivia, pria itu meninggalkan kesan positif di hati Cecilia.Mikey Han adalah pria yang berpenampilan glamor, namun tampak ramah. Gaya fashion-nya seperti aktor Hollywood di era 50-an. Dia memakai jas double-breasted dengan enam kancing dari bahan tweed berwarna cokelat, saputangan menghiasi sakunya, dasi marunnya terbuat dari sutra, dan sepatu oxford-nya tampak mengilap. Dia juga mengenakan topi fedora ketika turun dari mobilnya, sedan panjang mewah berwarna hitam. Jam tangannya tampak terbuat dari emas murni.Kendati Mikey merupakan mantan bos Yusan, kelompok jopok (gangster) yang terkenal sebagai salah satu sindikat kejahatan paling kejam se-Asia Timur karena banyaknya korban yang jatuh di tangan mereka, Mikey sendiri memiliki kepribadian yang hangat terhadap Cecilia dan Olivia.Mikey Han menggunakan tata krama yang baik dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku. Dia juga menunjukkan perhatian dengan hal-hal kecil
Atas izin Detektif Chiang, Marcus dan Do-Jin kembali ke vila Mikey untuk menyelidiki ulang TKP itu sekaligus menginap di sana.“Kalian tidak akan menemukan apapun,” kata Chiang Ho-Wa. “Tempat itu sudah kami bersihkan.”Vila Mikey adalah rumah terbesar dan terindah di lingkungan mewah itu. Siapapun yang datang ke rumah itu akan memujinya dengan penuh kekaguman. Memiliki rumah seperti itu adalah impian setiap orang.Vila besar itu bergaya minimalis dan serba putih. Dindingnya terbuat dari marmer, lantainya dari beton yang dipoles, sementara sebagian besar perabotan dapur dan kamar mandi terbuat dari batu gamping. Di tengah rumah itu terdapat karesansui atau taman batu zen yang dihiasi beberapa batang bambu dan semak holly.Pencahayaan alami dan ventilasi di rumah itu sangat baik. Bahkan walaupun rumah itu sudah cukup lama tidak ditempati, ia bebas dari jamur dan lumut. Tak banyak yang harus dibersihkan di rumah itu, ia hanya diselimuti debu.“Apa Anda tahu kenapa kakakku datang ke sini?
Red Central Plaza, pukul 6.30 pagi.Sebuah ledakan besar terjadi dari lapangan parkir bawah tanah, meruntuhkan lebih dari setengah bagian lantai satu pusat perbelanjaan itu, menyisakan sebuah lubang besar di tengah-tengah plaza dan mezanin rapuh di tepinya.Polisi tiba di sana secepatnya setelah mendapatkan panggilan dari petugas keamanan mall yang selamat. 15 menit kemudian sejak ledakan pertama, terjadi ledakan yang lebih kecil di bioskop di lantai tiga. Markas kepolisian pusat pun mengirim pasukan operasi khusus.Walaupun kedua ledakan tadi tidak mengakibatkan korban jiwa dan kebakaran, jagoan dari Kepolisian Internasional atau Interpol, Robert Leung Choi-Sang, dikawal Kapten Detasemen Khusus Antiterorisme Ray Chow, hadir di tempat perkara kejadian.Ledakan seperti ini belum pernah terjadi di negeri ini, apalagi area kejadian termasuk dalam wilayah pemukiman kelas atas, di mana berblok-blok apartemen mewah dan rumah-rumah megah ditempati oleh para pejabat dan pengusaha ekspatriat y
Sebelum menjadi hacker, Oskar bekerja sebagai seorang polisi. Di masa-masa gemilangnya, pria ini berpangkat inspektur dan mengepalai Departemen Investigatif Keamanan Maya yang dibentuk langsung oleh Kementrian Pertahanan, dan dilatih secara intensif oleh Dinas Intelijen Negara.Suatu hari, Oskar mendapatkan sebuah permintaan khusus dari Menteri Pertahanan untuk memutuskan sambungan penyadap telekomunikasi di ruangan Menteri Pendidikan, V. J. Petu. Alasannya, Pak Menteri sedang merencanakan sebuah gerakan pembaharuan dengan orang-orang pilihan dan beliau ingin menghindari risiko oknum dari dalam kantor kementrian sendiri yang seringkali membocorkan rencana baru kepada para jurnalis.Cerita yang disampaikan dengan tak lengkap dan seolah-olah menutupi kenyataan yang sepenuhnya berbeda ini membuat Oskar jadi curiga. Apalagi, melalui Menteri Pertahanan, Meteri Pendidikan berusaha menyuapnya dengan sejumlah uang yang cukup besar, ditambah pula den
Pertemuan Oskar dan Robert Leung terjadi setelah Oskar kembali ke Kanton.Seperti Oskar, Robert Leung membelot dari kepolisian internasional karena dendam pribadi, dan saat itu Robert memiliki misi mengumpulkan orang-orang kompeten untuk membuat sebuah pasukan balas dendam.Di Departemen Investigasi Kriminal, salah satu departemen di Kepolisian Internasional, sebutan “Leung Sinting” untuk Robert Leung dari Special Unit sudah tidak asing lagi. Detektif senior berusia 43 tahun itu memporak-porandakan sarang para gangster dan bandar narkotika seorang diri, berkelahi melawan puluhan gangster dengan tangan kosong, tanpa perintah atau izin dari atasannya pula.Suatu ketika Robert Leung berhasil menemukan keterkaitan antara CEO Yusan Logistics and Catering Service, Han Tae-Sung atau Mikey Han, dengan jaringan peredaran narkotika di klub-klub malam paling elit di Asia Timur. Robert bahkan berhasil menemukan dan mengamankan kokain yang dikirimkan dari Tiongkok dan disembunyikan dalam daging hi
Awal sakit hati Robert terhadap para penguasa dan para pemimpin militer adalah setelah dia mengamati penderitaan rakyat. Rutin Robert hilir-mudik mengunjungi teman-teman misteriusnya di berbagai distrik abu-abu ataupun distrik lampu merah. Robert pun betah menginap berhari-hari di rumah para “kamerad”-nya dan mulai terobsesi dengan literatur-literatur sayap kiri.Distrik-distrik itu begitu padat dan pengap. Hiruk-pikuk khas perkampungan kumuh perkotaan acap membuat Robert senewen. Dengan was-was ia mengikuti kawannya menelusuri gang-gang sempit yang kotor, becek, dengan bau sampah dan tinja tak putus-putus menusuk hidung.Bau busuk itu menembus masker yang selalu Robert pakai untuk menyamarkan wajahnya. Di sepanjang gang-gang yang ia dan kawannya lewati, orang-orang bertampang sangar dan bersuara nyaring melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, tampak begitu semarak sekaligus menegangkan.Dari beranda sebuah rumah petak terdengar keributan. Seorang perempuan tua berkelahi dengan seor
Di dunia yang terancam oleh kekuatan jahat dan bahaya tak terduga, masih dapat ditemukan para individu luar biasa yang ditakdirkan untuk bersatu. Itu adalah misi awal Robert dan Oskar mengumpulkan pasukan mereka. Mereka adalah para avengers, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan unik, dan mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.Pertemuan pertama mereka penuh dengan kekacauan dan kebingungan. Para calon anggota pasukan rahasia Robert dan Oskar, yang saat itu masih belum saling mengenal, sebagian besar diambil dari jalanan. Mereka terbiasa bekerja sendiri-sendiri, namun Robert dan Oskar memberikan mereka berbagai misi untuk menyatukan perbedaan mereka dan membuat mereka saling mendukung dan bekerja sama.Pertempuran sengit antar gangster dan penjahat melanda berbagai kota. Oskar memimpin pasukan, dibantu oleh Robert yang gesit di belakang layar. Meskipun mereka memiliki kekuatan luar biasa, para Avengers hampir kewalahan oleh jumlah gangster yang tak terhitung jumlahnya
Tiga minggu kemudian setelah kematian Mikey Han atau Han Tae-Sung, kegemparan dan kepanikan terjadi di Yusan Developers.Jay Kim, yang seharusnya menggantikan Mikey menjabat sebagai presiden komisaris Yusan Developers, tiba-tiba ditangkap oleh Interpol dan FBI di Hawaii dengan tuduhan mendalangi beberapa kegiatan ilegal di Amerika.Lalu, di rapat direksi, muncul orang baru yang benar-benar asing.Perut buncit orang itu sangat maju seperti wanita hamil yang tak kunjung melahirkan. Kening dan telapak tangannya selalu berkeringat. Segelintir helai uban di atas kepalanya disisir menyamping untuk menutupi botaknya yang tak merata.Matanya yang kecil terselip di antara kelopak yang tebal penuh lemak. Hanya dengan melihat matanya saja Marcus Wong langsung tahu orang itu bukanlah orang yang bisa dipercaya. Mata yang sungguh licik dan mesum.Orang itu, Don Choi, memiliki 30% saham Yusan. Hal itu menjadikannya pemegang saham terbesar nomor satu di Yusan. Pemegang saham terbesar nomor dua adalah