Share

Bab 41

Bab 41

Kluntang, buk, bak, gedabak, gedebuk...

Suara mengagetkan rundingan kami, kami bertiga menoleh ke arah suara.

"Suara apa itu?" tanya Mas Indra. 

"Ardi!" Andrian mengucapkan nama kembarannya. 

"Saudaramu! Ayo, kita ke sana" tukasku. 

Kami bertiga berlari menuju tempat dimana Ardi di sekap. 

Klek... Pintu tidak langsung terbuka begitu saja, banyak tindihan di belakang sana, sangat sulit terbuka. 

"Kenapa susah sekali" Andrian mendorong pintu susah payah. 

"Mas, bantuin dong" pintaku. Mas Indra langsung menuruti. Dua lelaki itu saling berusaha, mengeluarkan segenap tenaga mereka. 

Brak...Bruk. barang-barang yang menghimpit pintu mulai terjatuh satu persatu sampai di akhirnya pintu dengan mudah di buka. 

Kaki Ardi bergelatung kebingungan, sedangkan mata dan lidahnya mencolot, tangannya menahan sebuah tali. Ini adalah pemandangan aksi bunuh diri. 

Andria

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status