Share

Part 12 Aksara 1

Untuk beberapa saat Marisa diam tercekat sambil memandang laki-laki yang duduk tepat di depannya. Tak percaya dengan jawaban Aksara.

"Jangan bercanda, Mas."

"Loh, siapa yang bercanda? Aku ngomong serius."

Keduanya saling pandang dan Marisa yang mengalihkan perhatian terlebih dahulu. Mungkin wajahnya sekarang sudah semerah tomat. Atau bisa jadi malah terlihat pucat. Bibirnya terkunci tidak tahu mau ngomong apa.

"Nanti kuantarkan kamu sampai di rumah. Aku akan bilang pada ibumu, bahwa aku ingin menjadikanmu istriku."

Belum reda rasa kagetnya. Marisa kian membeku dengan ucapan Aksara baru saja. Bahkan jemarinya terasa dingin dan matanya mulai berkabut. Dalam dada bagai ribuan genderang berbunyi bertalu-talu. Riuh dengan berbagai rasa. Bahagia, takjub, dan tidak percaya.

Gadis itu menarik napas dalam-dalam. Kemudian memberanikan diri menatap mata Aksara. "Mas, tahu siapa saya 'kan? Keluarga saya, tanggungjawab saya."

"Ya, aku tahu. Aku juga bukan orang kaya, Risa. Tapi dengan gajiku, kur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Kokoh Fery
suka sama karakter askara
goodnovel comment avatar
Nim Ranah
aksara .........
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
mas Aksa udah mantep bener nih kyaknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status