Share

Dua Puluh Tujuh

Liana memejamkan mata dan menahan napas.

"Kau itu bisa akting tidak, sih?" tegur Pram memicingkan mata.

Liana makin ciut.

"Bisa berpura-pura menjadi seorang istri yang manja pada suaminya?"

Liana mengangguk pelan. Ia merapatkan lengan Pram ke tubuhnya.

"Bibirmu pucat, pakai lipstick yang sedikit cerah!"

"Warna lipstick-ku pink muda semua," keluh Liana.

Pram menghela napas. "Hari ini aku temani kau berbelanja. Biar aku pilihkan apapun untukmu sesuai selera Alena. Jangan mendebatku!" Pram melangkah, memaksa Liana tetap menggandengnya.

Liana terpaksa berjalan dengan menggandeng Pram erat. Jantungnya berdegup kencang.

Setelah Liana mengambil tas di kamar. Keduanya siap berangkat.

"Memangnya istrimu selalu menggandengmu seperti ini di dalam rumah?" tanya Liana penasaran.

"Iya," jawab Pram pende

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status