Share

Sarapan Pagi

Gea hanya terdiam memandangi piring yang menyajikan sarapan paginya. Sedangkan Abizar di sebelahnya hanya memandangi wajah layu Gea.

Fanny dan Deo yang duduk satu meja dengan dua anak konglo itu tentu hanya ikut terdiam. Mereka mencoba menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.

Tadi dua boss besar mereka ini datang bersama untuk sarapan pagi, mereka berdua bahkan saling menggenggam tangan. Ah, lebih tepatnya Abizar yang menggenggam tangan Gea, sedangkan Gea sedikit terseok mengikuti langkah Abizar yang terus menggenggam tangannya.

Gea dengan wajah layunya hanya duduk di samping Abizar, tidak ada sapaan hangat dan ceria seperti biasanya. Perempuan cantik itu terus saja diam tanpa kata, bahkan hingga 15 menit mereka duduk di meja yang sama.

Abziar yang memesankan makanan untuk sarapan pagi Gea. Sedangkan Gea hanya diam. Ya ... diam yang benar-benar diam. Sepi, hening, tanpa suara, bahkan tanpa berkedip.

"Astaga, boss cantik gue kenapa sih? Kesambat Jin provinsi mana sih dia? Haduuuh ...
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status