Share

Ide Gila!

Semesta Rain

Aksara menarik tanganku begitu saja. Ia terus berjalan tanpa peduli padaku yang masih berusaha menolak ajakannya. Namun, tenaga lelaki itu lebih besar dan membuatku tak bisa melawan.

"Kita mau ke mana sih?" tanyaku menahan perasaan kesal ketika Aksara justru membawaku menjauhi kawasan Monas.

Lelaki itu tak menjawab dan terus berjalan di sepanjang Jalan Veteran yang selalu ramai. Tak terkecuali sore hari.

"Traktir gue makan ice cream," ucapnya santai sambil berbelok ke kedai ice cream legendaris yang berada di sekitar kawasan tersebut.

Seketika, aku menelan ludah dengan kasar. Bukan berarti aku tak sanggup membelikan ice cream yang Aksara mau.

Selama ini, aku bekerja part time banting tulang bukan karena tidak memiliki cukup uang. Uang bulanan yang dikelola paman dari warisan orang tuaku, masih cukup hingga aku berusia 25 tahun nanti.

Aku bekerja siang malam, hanya demi menjaga kewarasanku agar tetap terjaga.

Setidaknya dengan berada di luar rumah lebih lama, juga b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status