Rara POV.
Hari ini semua kembali normal aku sudah mulai bekerja dan sekarang aku sudah berada di RS tempatku biasa bekerja. Aku mendapat banyak sekali ucapan selamat. Hari ini banyak sekali pasien yang berdatangan dan aku sangat lelah. Kenapa aku sekarang mudah sekali lelah mungkin karena aku sudah punya suami kali ya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam waktunya aku pulang dan hari ini aku dijemput Alvin. Senangnya aku tak perlu membawa mobil sendiri. Alvin sudah menungguku di lobby, aku segera kesana sebelum Alvin digoda oleh orang - orang. Aku tau Alvin pasti memakai baju PDHnya.
"Mas yuk!" Ucapku langsung menggandeng tangannya. Saat hendak keluar dari lobby Dr. Rita datang.
"Manja banget sih mentang - mentang ada suami." Ucapnya sirik. Aku hiraukan saja perkataannya barusan. Alvin menatapnya tak suka.
"Pak jangan mau jadi sopir buat dia, saya tau dia mungkin menikah sama bapak karena seragam yang bapak pakai dan juga mungkin cuma dibu
Rara POV.Hari ini adalah hari pertamaku setelah menikah dengan Alvin aku sarapan sendiri dan di tinggal bertugas. Hem belum sehari aja aku udah rindu, sejujurnya ada rasa takut yang selalu menghantuiku tapi akun yakin, Alvin pasti kembali dengan selamat. Saat aku selesai sarapan bawahan Alvin datang kerumah, tumben ya ada apa?"Assalamualaikum mbak.""Waalaikumsalam Reno ada apa?""Ini mbak semalem sebelum suami mbak berangkat, Pak Alvin menyuruh saya untuk membawakan mangga mentah untuk mbak.""YaAllah makasih loh Ren, bisa - bisanya Mas Alvin itu jadi ngerepotin kamu deh. Padahal aku bisa beli sendiri di toko buah.""Ngga papa mbak, itu saya bawakan yang matang juga manis kok mbak.""Makasih Ren, kamu ngga mau makan dulu?""Ngga usah mbak, saya mau kerja lagian gaenak sama ibu - ibu disini takutnya jadi bahan omongan.""Ealaf yaudah Ren makasih ya.""Siap mbak, saya juga ditugaskan untuk mengantar dan mengawasi
Rara POV.1 bulan sudah aku ditinggal tugas oleh Alvin. Sekarang jadwalku untuk check up, Reno sudah berjanji akan mengantarku ke RS, sebenarnya aku tak perlu di temani tapi yasudahlah Reno memaksaku untuk ikut.Reno mana sih lama banget katanya jam 3 sore mau jemput ini udah setengah 4 padahal. Alvin lagi apa ya? Semenjak Alvin sms waktu itu, Alvin tak lagi memberi kabar untukku biarlah mungkin dia sibuk."Assalamualaikum Ra. Rara buruan Ra udah sore nih." Tiba - tiba Reno datang dan teriak - teriak bisa budek lama - lama aku."Ini baru datang teriak - teriak aja jam berapa ini pak?" Sindirku."Siap maaf, macet Ra.""Macet mbahmu, orang rumahmu sama rumahku deket banget Ren." Ucapku sambil menjitak kepalanya."Astaghfirullah galak bener bumil satu ini, maaf Ra ketiduran.""Yaudah yuk ah berangkat.""Siap komandan."Sesampainya di RS semua pasang mata melihat kami apalagi Dr.Rita."Ada apa?" Tanyaku k
Rara POV.Hari ini genap 3 bulan sudah Alvin bertugas. Hari ini aku ada jadwal check up tapi tak seperti biasanya Reno tak mau kuajak check up ada apa ya? Hem mungkin dia sibuk kali ya. Terpaksa aku harus naik mobil sendiri ke RS tempatku bekerja sekaligus tempatku check up, sesampainya di RS aku segera ke ruang Dokter Diana untuk check up mumpung sepi."Assalamualaikum dok.""Waalaikumsalam dok loh tumben sendirian Reno mana?""Entahlah dok tak seperti biasanya tuh orang, ada tugas mendadak mungkin.""Yaudah sini dok."Aku segera naik ke kasur untuk diperiksa."Alhamdulillah anaknya cukup aktif ya dok.""Iya dok aktif banget nih anaknya, sehat kan ya?""Pasti sehat dong mamanya kan kuat" Kata seseorang laki - laki tiba tiba dan aku sangat mengenal suara itu ah masa itu Alvin? Jika iya ah tidak mungkin, itu pasti Reno."Assalamualaikum kok kaget sih.""Mas Alvin? Loh kok gabilang sih kalo pulang kan bisa ak
Alvin POV.Sore ini aku dan Rara pergi ke RS untuk check up, aku sangat tidak sabar dengan jenis kelamin anak kita."Dek ga sabar nih mas pengen tau apa jenis kelaminnya anak – anak kita.""Iya sama mas." Terlihat wajah bahagia di muka Rara lihat perutnya yang semakin membesar dan badannya yang mungil membuatku merasa kasihan Rara, Rara adalah wanita yang hebat."Assalamualaikum dok.""Waalaikumsalam eh Dr Rara silahkan masuk langsung tidur aja ya."Rara tak sabar mengetahui jenis kelamin anak kita, begitupun dengan aku."Gimana dok baik kan?" Tanyaku."Alhamdulillah semua baik baik saja dan jenis kelaminnya sudah terlihat apa kalian mau tau?""Iya dok." Jawab aku dan Rara serempak."Alhamdulillah jenis kelaminnya laki - laki dan perempuan lengkap.""Alhamdulillah Ya Allah."Alhamdulillah lengkap, aku sangat senang dan berterimakasih atas takdir yang diberikan untukku dan untuk Rara, t
Rara POV.Seminggu sudah berlalu, Alvin pun tak kunjung sadar. Aku dan mama papa Alvin bergantian berjaga di rumah sakit. Alvin ayo sadar Vin, aku kangen kamu, aku butuh kamu disini Vin. Semua oranh disini sedih ngeliat kamu kaya gini, kamu gamau kan ngeliat kita sedih? Jadi ayo bangun.Hari ini waktu mama papa berjaga di rumah sakit, jadi sekarang aku berada di rumah dinas Alvin. Sepi rasanya, biasanya setiap pagi ada suara Alvin yang manja – manja, yang suka teriak – teriak karena tidak menemukan barang yang dia cari.“Dek kaos kakiku kamu taroh mana? Udah di cucikan? Harusnya kan udah, udah seminggu yang lalu loh masa belum di cuci.” teriaknya di dalam kamar.“Ada mas di lemari, udah aku cuci. Carinya pake mata dong, jangan pake emosi.” teriakku di dapur.“Gaada dek, kamu taroh mana sih.”“Ya di tempat biasa mas, mau dimana lagi?”“Ya siapa tau kamu taroh di rumah Re
Rara POV.Jam menunjukkan pukul 3 sore, aku segera bersiap – siap untuk ke makam Arga dan berjalan – jalan. Setelah setelah bersiap – siap aku memesan ojek online karena tak memungkinkan juga jika aku menyetir sendiri, bakalan banyak ngelamunnya.“Eh mbak Rara mau kemana?” sapa Zulfan bawahan Alvin.“Eh Zulfan, gaada nih mau jalan – jalan aja.”“Kok tumben ga sama Reno mbak? Apa mau saya panggilin Reno? Atau biar saya saja yang ngantar mbak?”“Duh gausah Zul, aku lagi pengen jalan – jalan sendiri kok.”“Nyetir sendiri mbak? Apa mbak yakin?”“Ngga kok Zul, ini aku udah pesen ojek online kok.”“Yaudah hati – hati ya mbak, nanti kalau ada apa – apa jangan sungkan buat hubungin kita – kita mbak.”“Baik banget sih kalian, iya pasti nanti kalo ada apa – apa aku ngehubungin kalian. Yaud
Rara POV.Pagi ini selesai aku sarapan, aku bersiap – siap menuju rumah sakit tempat Alvin di rawat. Astaga aku lupa, hari ini aku kerja. Udah satu minggu lebih aku cuti karena harus menemani Alvin di rumah sakit.Suster Susan :Assalamualaikum dok, hari ini Dokter Rara masukkan? Soalnya dokter penggantinya sudah tidak mau menggantikan Dokter Rara lagi. Apa dokter sudah mau mengambil cuti?Rara :Waalaikumsalam, iya sus hari ini saya masuk. Saya cuti satu bulan lagi karena satu bulan lagi karena usia kandungan saya sudah 6 bulan.Suster Susan :Alhamdulillah kalau begitu dok, yang semangat ya dok. Saya yakin suami dokter pasti akan segera sadar.Rara :Aamiin. Terimakasih ya sus.Tidak ada lagi balasan dari Suster Susan, aku segera siap – siap untuk berangkat kerja. Sekalian nanti waktu makan siang aku mau melihat Alvin, berharap dia sadar dan memanggil namaku.“Loh Ra kok
Author POV.Malam ini Rara dan Reno sedang berada di ruangan di mana Alvin di rawat. Semuanya diam, hening, hanya ada suara jam yang berdenting. Baik Rara dan Renp masih asik dengan pikirannya masing – masing. Entah apa yang sedang mereka pikirkan, yang pastinya tidak jauh tentang Alvin.“Ra . . .” panggil Reno memecahkan keheningan.“Eh iya apa Ren?”“Dimakan satenya Ra, keburu dingin.”“Loh iyaa, kamu udah makan?”“Udah kok Ra, makan yang banyak kasian anakmu.”Rara pun segera makan, pandangannya tak lepas dari sosok Alvin yang berbaring di sana.“Ra kalo makan, liat dulu makanannya. Alvin ga mungkin kabur.”“HAHAHA iyaa Reno udah kaya mama ku aja kamu.”Kini, pandangan Reno yang tak lepas dari sosok Alvin yang sedang berbaring di sana.“Pak, asal Pak Alvin tau, Pak Alvin bersyukur banget punya istri kuat dan c