Share

Bab 12

Hujan dan Kamu

adalah Rindu

Hujan di kota ini terasa semakin dingin saat kau dan aku terlalu jauh untuk melepaskan ingin.

Memeluk, mendekap, meyakinkan semuanya masih baik-baik saja.

Ini hanya hujan, bukan duka.

Biarlah rindu-rindu yang jatuh di dada kita merasakan betapa kita bahagia.

Meski peluk tak selalu bisa kita dekap kapan saja.

Namun, kau dan aku akan tetap merasa sama dalam hal menjaga setia.

Hujan adalah puisi Tuhan -yang dijatuhkan di antara usaha kita untuk tetap bertahan.

Dalam rintik-rintik yang membasahi jarak, dalam rintih-rintih yang melepaskan sesak.

Di dadaku, kau adalah rindu tanpa ampun.

Yang kujaga dalam hujan-hujan di bawah mata. Ku peluk erat bersama ingatan dan doa-doa.

Tak lain hanya untuk meyakinkan kita tetap ada.

Kala hujan begini, aku selalu membayangkan ada kamu di sini.

Menemaniku menikmati hujan yang melarutkan s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status