Share

BAB. 8 ADA RAHASIA DIANTARA MEREKA

Nataly menghampiri Daniel dan membawakan nasi goreng yang dia buat barusan.

 

"Nih cobain Nil" ucap Nataly menawarkan satu piring nasi goreng buatannya.

 

Daniel menerimanya kemudian memakan Nasi goreng yang Nataly masak barusan "hem ...enak" puji Daniel.

 

"Enak kan, cewek kamu bisa masakin gini ngga?" Goda Nataly.

 

"Hemm boro-boro masakin Nat, gue tau rumahnya aja belum, kalau makan selalu diluar" jawab Daniel dengan wajah kecewanya.

 

"Udahlah Nil akhiri aja kenapa sih lu, udah sama gue aja yang jelas-jelas selalu ada waktu buat lu Nil" rayu Nataly yang kemudian duduk mendekat disamping Daniel dan memain-mainkan jari tangannya mengelus-elus pipi hingga leher Daniel yang hanya terdiam tak meresponya.

 

"Gak bisa gue Nat" jawab Daniel setelah terdiam sesaat.

 

"Kenapa? Kan udah gak ada alasan kamu harus sama dia terus, dia itu terlalu polos buat kamu Nil, dia gak bisa memberikan sesuatu yang kamu butuhin" ucap Nataly lagi.

 

Daniel menghela nafas memikirkan kata-kata apa yang harus keluar dari mulutnya "gue gak bisa lupain dia gitu aja, dapetin nya aja susah Nat terus gak ada alasan putus sebenarnya, guenya aja yang kadang terlalu bucin"

 

Nataly hanya terdiam mendengar perkataan Daniel dan dia pun tahu sikap Daniel padanya dari awal  hanyalah pelampiasan saja sedangkan sikapnya pada Yasmin benar-benar tulus mencintai.

 

"Baiklah aku dukung semua keputusanmu dan aku harap kelak kamu memutuskan hal yang terbaik untuk kamu Nil, gue tahu Yasmin cewek cantik, pintar dan populer tapi mereka tidak tahu dibalik semua itu dia begitu polos, tak tahu apa-apa,bodoh dalam hal percintaan" Nataly spontan mengeluarkan kata-kata tersebut, dia tidak tahu jika kata yang dia lontarkan ternyata sedikit menyinggung perasaan Daniel.

 

"Tapi bukankah cewek harusnya kayak gitu yah Nat?" Tanya Daniel.

 

"Gitu gimana? Polosan gitu maksudnya? Gak ngerti keinginan cowoknya?" Jawab Nataly seolah merendahkan.

 

"Cewek harusnya bisa menjaga diri, menjaga kesucian" celetuk Daniel.

 

"Trus maksud lho apaan? Lo pikir gue murahan? Gitu?" Tanya Nataly lagi sedikit sewot.

 

"Gue juga gak ngerti tapi kan gue sama lu atas dasar suka sama suka, lu goda gue duluan yah gue mau dong?" Jawaban Daniel membuat Nataly sedikit emosi.

 

"Asal lo tau, gue beneran cinta sama lo Nil, makanya diapain juga mau" ucap Nataly.

 

"Tapikan gue bukan yang pertama, lo lakuin sama siapa aja yang lo suka Nat sedangkan cewek gue nggak" jawab Daniel tetap saja membela Yasmin.

 

"Terus kenapa kalo butuh lo datangnya ke gue, bukan ke cewek lo? Asal lo tau Nil gue lakuin cuma sama mantan gue terus sama lo doang, nggak lakuin sama siapa aja seperti apa yang lu bilang tadi" ucap Nataly mulai marah dan menangis.

 

"Sorry Nat, jangan nangis dong, gue suka sama lo tapi gue juga belum bisa ngambil keputusan buat mutusin cewek gue,karena gue pikirin pun dia gak ada salah apapun sama gue, guenya aja yang gak sabaran" ucap Daniel yang kemudian memeluk dan menenangkan Nataly "tapi perasaan gue sama lo beneran atas dasar suka bukan pelampiasan atau sesaat" lanjut Daniel.

 

"Please Nil sama gue aja, tinggalin dia" pinta Nataly yang kemudian terus sesegukan di pelukan Daniel.

 

Daniel hanya diam dan tak tahu harus berbuat apa sampai tiba-tiba seseorang diluar mengetuk pintu Apartment Nataly.

 

Nataly segera melepaskan pelukan nya pada Daniel kemudian dia bangkit dari duduknya dan melihat keluar dari lubang pengintip, lalu dia berbalik ke arah Daniel dan menempatkan jari telunjuknya di atas bibirnya agar Daniel diam tak bersuara.

 

Terdengar seorang laki-laki dibalik pintu memanggil-manggil nama Nataly untuk beberapa lama tapi Nataly dan Daniel diam tak menyahuti orang tersebut hingga karena dianggap tidak ada siapapun di dalam lelaki tersebut terdengar pergi meninggalkan apartment Nataly.

 

"Siapa sih Nat? Suaranya kaya familiar?" Bisik Daniel.

 

"Manager gue" jawab Nataly.

 

"Oh" Daniel ternganga kehabisan kata-kata.

 

"Gawat kalau dia tahu ada cowok di apartmen gue" ucap Nataly.

 

"Oh, kalau gitu gue pulang yah Nat?" Ucap Daniel.

 

"Oke, besok datang lagi yah tapi chat gue dulu,sebelum datang" jawab Nataly masih berbisik.

 

"Oke, thanks yah nasgornya, gue pergi dulu, bye" pamit Daniel kemudian memakai jaket dan topinya meninggalkan Nataly sendirian.

 

Sementara Nataly terus melihat Daniel apakah sudah pergi tidaknya dari atas jendela apartemennya, terlihat mobil Daniel sudah keluar menjauh kemudian Nataly Pun mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

 

Disisi lain Daniel terus melajukan kendaraannya, sepanjang jalan dia berfikir dan merasa bersalah terhadap Yasmin dan Nataly, dia berpikir keras kepada siapa hatinya harus dilabuhkan, Yasmin adalah gadis yang ingin dia miliki tetapi di sisi lain dia bersama Nataly Pun sudah berhubungan terlalu jauh, tidak adil bagi Yasmin jika mengetahui bahwa dirinya sudah menghianati cintanya.

 

Dan selama dirinya bersenang senang dengan perempuan lain termasuk dengan Nataly yang terbayang selalu wajah Yasmin meskipun perasaan nya saat ini tidak tahu apakah dia benar-benar mencintai Yasmin atau hanya terobsesi pada kecantikan dan kepopuleranya saja sehingga dua hal itu bisa dia banggakan, tetapi kasihan juga Nataly jika dia terus digantung seperti ini sementara selama dia merasa kesepian Nataly lah yang selalu ada menemaninya, menunjukan kesenangan padanya dan selalu melayaninya dengan baik. jika hanya dijadikan sebagai pelampiasan saja itu tidaklah adil juga untuk Nataly karena tanpa terasa benih cinta pun mulai muncul di hatinya untuk Nataly meskipun sedikit demi sedikit.

 

Daniel semakin pusing memikirkan siapa yang harus dipilih setelah tersesat selama ini antara perempuan lain yang berhubungan denganya dibelakang Yasmin, hanya Nataly lah yang jadi kandidat jika dia benar-benar harus melepaskan Yasmin.

 

Ditengah kebimbanganya, kemudian Daniel mengingat ponselnya untuk menghubungi Yasmin dan berbicara serius malam ini juga, Daniel bertekad menanyakan keseriusan cinta Yasmin padanya dan jika Yasmin masih bersikap acuh tak acuh maka dipastikan dia harus melepaskan Yasmin tak peduli lagi dia cantik, pintar, membanggakan, semua itu hanya kotoran di matanya, karena percuma memiliki pacar cantik jika dia selalu kesepian dan tak bisa memiliki seutuhnya.

 

"Dimana ponselku" gumamnya.

 

Tetapi Ponselnya tak bisa ditemukan sampai dia pun ingat jika ponselnya tadi ditaruh diatas lemari sepatu di rumah Nataly, Daniel menggerutu kemudian dia berbalik arah kembali ke apartment Nataly padahal sudah sekitar tiga puluh menitan dia nyetir,tapi harus balik lagi karena ponselnya adalah benda yang sangat penting yang harus selalu dia bawa.

 

Daniel menyetir dengan cepat dan sedikit ngebut hingga beberapa saat kemudian dia pun memasuki kembali gerbang apartment Nataly, karena pikirannya hanya sebentar dia tidak memarkirkan mobilnya di basement melainkan di luar apartment saja, Daniel sempat melirik ada mobil yang sepertinya dia kenali terparkir di parkiran luar gedung basement tersebut tetapi dia tak terlalu memikirkan itu karena mungkin saja mobil itu serupa karena yang memiliki mobil merk itu bukan hanya kenalan nya saja, Daniel keluar dari mobil lalu memasuki gedung dan menaiki lift menuju ke atas dimana apartment Nataly berada.

 

 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status