Share

BAB 8 : Teman Gibah

Sebuah cup berisi kopi mendarat di meja hadapanku, mengalihkan fokus yang sebelumnya hanya tertuju pada ponsel. Aku langsung membalik HP lalu tersenyum pada Zia yang tanpa aba-aba langsung duduk di sampingku. 

"Mau telpon siapa itu?" tanya Zia dengan mata melotot mengarah ke smartphone milikku. 

"Bukan siapa-siapa," jawabku ragu. Sejak setengah jam tadi, aku mau menelpon Mas Satya. Menanyakan apa yang dia lakukan sekarang. Bukan untuk membatasi, mengekang atau semacamnya, apalagi over Possessive. Hanya ingin menjalankan kesepakatan tadi pagi—sama-sama terbuka. Namun, aku ragu, takut mengganggu, meski sebelumnya Mas Satya memberitahukan jadwalnya tadi pagi. 

"Satria?" tebak Zia.

Aku menggeram kecil. "Bukan ih! Jangan bahas—"

"Assalamualaikum."

Aku langsung berdiri saat mendengar pelanggan datang. Namun, senyum ramah yang aku persiapk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sita Citra Nurani
kirain si Amira nyium aroma kl satria msh suka dina mak deg aku thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status