Share

Tidak Tinggal Diam

Bumi menutup laptop, setelah rapat umum antar divisi selesai. Namun, bokongnya masih enggan beranjak, karena ada beberapa obrolan ringan yang masih hendak ia bicarakan dengan rekan kerjanya. Bertukar pikiran dengan santai, untuk membahas beberapa pekerjaan.

“Jadi cuti kapan, Mi?” tanya Baskoro, sang pemimpin redaksi yang hendak beranjak dari ruang rapat.

“Dua minggu lagi, Bang.”

Baskoro terdiam sejenak, seolah memikirkan sesuatu. Selang beberapa detik kemudian, ia pun mengangguk. “Oke, jangan lupa limpahin job desk ke yang lain, dan jangan matikan hape kalau lagi bulan madu. Siapa tahu kami butuh kamu, sewaktu-waktu.”

Baskoro lantas terkekeh, dan disambut oleh beberapa rekan kerja yang masih ada di ruang rapat. Dengan cepat ia melangkah keluar dari ruang tersebut, tanpa mau menunggu respons dari Bumi. Namun, belum sampai lima detik Baskoro melewati pintu, ia langsung mundur teratur. Memutar tubuh 90 derajat dan melihat beberapa karyawan Jurnal Ibukota yang kembali bercengkrama.

“Y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sasya Sa'adah
ceritamu alurnya selalu berbeda mba beb, Kusuka dweh
goodnovel comment avatar
Herni Widjaya
Tidak bisa tinggal diem...emang sbg suami situ udh buaaaaiiiikkkk apa...Jan ora ngoco lo...herman
goodnovel comment avatar
Liz Kusnandar
ada yg kepanasan.... ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status