"Tuan, bolehkah saya meminjam telepon sebentar? Saya ingin menelpon adik saya. Pasti saat ini dia sedang mencari saya," pinta Diana setengah memohon pada Michel.
"Tidak. Itu urusan kamu. Kenapa saya harus perduli?" Tolak Michel berlalu masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Diana yang masih tetap berusaha untuk meminjam telepon karena ponselnya hilang ketika Diana masih berada di club malam waktu itu namun usaha Diana gagal.Sebenarnya ponsel Diana tidak hilang, tapi disimpan oleh Michel. Namun Michel memilih untuk merahasiakan hal itu dari Diana karena Michel tidak ingin Diana memegang ponsel."Tuan, sebentar saja ..." Tanpa sadar Diana mulai merengek menghentikan langkah Michel."5 menit," jawab singkat Michel seraya meminjamkan ponselnya pada Diana padahal sebelumnya ponsel Michel tidak pernah dipegang oleh orang lain kecuali Jake.Diana sedikit terkejut menerima ponsel Michel. Padahal tadinya Diana ingin memakai telepon rumah saja, tapi tanpa terduga, Michel malah memberikan ponselnya.Diana tersenyum tulus menatap Michel. "Terimakasih, Tuan."***Diana dan Doni bertemu di sebuah cafe dekat sekolah Doni. Doni tidak tau kalau di sekitar mereka ada banyak anak buah Michel yang mengawalnya.Awalnya Michel menolak untuk mengijinkan Diana pergi menemui adiknya, tapi setelah Diana memberanikan diri membuang harga dirinya dengan memohon pada Michel, akhirnya Michel memperbolehkan.Diana dan Doni hanya bisa mengobrol singkat walau sebenarnya kakak beradik ini masih sama-sama merasakan rindu. Tapi mereka tidak bisa mengobrol lama karena Diana takut pada Michel.Diana memeluk Doni sebagai salam perpisahan karena Diana tidak tau apakah dirinya bisa keluar dari rumah Michel lagi atau tidak.Di sisi lain, pengawal yang merekam kegiatan Diana sudah mengirimkan vidio Diana dan Doni ke ponsel Michel. Termasuk ketika Doni memberikan ponsel lama milik Diana pada Diana untuk Diana pakai.Diana mengantar Doni sampai ke depan gerbang sekolahnya, namun ternyata Doni tidak langsung masuk ke dalam sekolah dan malah bersembunyi di salah satu pohon yang batangnya lumayan besar sehingga dapat menyembunyikan tubuh kurus Doni.Doni yang sebelumnya telah diberitahu oleh Diana bahwa Diana bekerja di salah satu perusahaan, dapat melihat kakaknya masuk ke dalam sebuah mobil dan mengira jika apa yang kakaknya katakan benar adanya."Kakak dijemput mobil ke kantor? Berarti benar kalau kakak kerjanya bagus," gumam Doni seraya masuk ke dalam kelasnya.Tidak ada yang tau Diana tinggal dimana dan apa yang ia kerjakan selain Dody. Bahkan istri dan anak Dody juga tidak tau.Di dalam mobil.Diana merasa belum puas untuk bertemu dengan adik kesayangannya itu dan kembali ke rumah dengan murung.Pengawal yang sama juga melapor pada Michel mengenai ketidak puasan Diana ini."Bagaimana ya caranya agar aku bisa bebas dari Tuan Michel? Aku akan membuat si tua itu membayar sendiri hutangnya." Pikir Diana melamun.Di rumah Michel.Sesuatu yang mengejutkan terjadi. Michel berada di rumah siang hari ini. Sangat aneh karena sebelumnya Michel tidak pernah pulang ke rumah saat matahari sedang memamerkan sinarnya."Duduk!" Pinta Michel yang duduk menunggu Diana di ruang utama dan membuat Diana terkejut."Baik, Tuan." Diana harus bersikap baik pada Michel sebelum dirinya punya cara untuk melepaskan diri dari Michel."Dimana kalian bertemu?""Di cafe dekat sekolah Doni, Tuan." Diana tidak bisa bohong karena anak buah Michel pergi bersamanya tadi."Benar?" Michel bertanya pada anak buahnya yang bertugas mengawal Diana untuk memastikan."Keluarkan ponselmu!"Diana terdiam terkejut dan menoleh ke arah anak buah Michel yang Diana tebak sudah memberitahu Michel tentang ponselnya."Tapi, Tuan..." Tolak Diana takut ponselnya ditahan oleh Michel."Berikan, cepat!"Dengan sangat terpaksa dan kesal Diana mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya pada Michel.Michel melirik Diana singkat dan membalik layar ponsel Diana."Apa ini benar adikmu?""Benar, Tuan.""Kenapa kamu memakai foto ini di layar ponselmu? Kalian seperti orang pacaran saja. Ganti, aku tidak suka melihatnya." Pinta Michel melempar ponsel Diana ke atas meja."Tuan!" Diana berteriak spontan."Maaf," lirih Diana saat sadar kemudian."Nanti malam aku ada acara. Kamu tidur duluan. Tidak perlu menungguku." Michel pergi begitu saja dengan wajah kesalnya sedang Diana tanpa menjawab segera pergi ke kamar Michel."Apa Tuan cemburu?" tanya Jake berbisik pada Michel."Apa kau bilang? Cemburu?" Michel menatap membunuh Jake."Tidak, Tuan. Maaf," jawab Jake kemudian mengunci mulutnya rapat-rapat.Di tempat lain.Nyonya Kelly dan Vanessa terlihat masih sibuk berkeliling mall untuk mencari gaun yang paling cantik untuk Vanessa pakai malam ini karena Michel sudah berjanji akan pergi menemani Vanessa menghadiri sebuah acara walau Michel juga terpaksa karena bujukan Nyonya Kelly yang tidak bisa ia tolak.Tanpa sengaja saat Nyonya Kelly dan asik memilih baju untuk mereka coba, Nyonya Kelly melihat Dave, sahabat Michel juga berada di tempat yang sama dengan mereka.Dave yang terkenal playboy terlihat sedang menemani seorang wanita yang Nyonya Kelly duga adalah kekasihnya.Nyonya Kelly memberitahu Vanessa namun mereka tidak menyapa Dave atau menghampirinya. Mereka hanya saling bergosip dan mengejek Dave.Yang tidak Nyonya Kelly dan Vanessa tau adalah Dave pergi bersama dengan Evellyn. Mereka sedang bertugas membelikan Diana pakaian rumah dan pakaian dinas malamnya.Michel sengaja menyuruh Evellyn agar Evellyn menyerah pada perasaannya dan berpikir bahwa tidak seharusnya Evellyn memiliki perasaan itu.Malam hari.Diana berada di meja makan bersama dengan Nyonya Kelly yang sengaja menyalakan tv dan menunjukkan berita mengenai keharmonisan dan keromantisan Michel bersama Vanessa pada Diana tapi Diana yang sudah tau tentu tidak perduli."Tatang, apa sebutannya untuk wanita yang melayani pria di ranjang tanpa status?" Nyonya Kelly berniat menyinggung Diana yang tak bersalah."PSK, Nyonya.""Lalu, kamu bersedia kalau harus makan 1 meja dengan seorang PSK?""Saya tidak masalah, Nyonya."Nyonya Kelly terdiam kesal mendengar jawaban akhir Tatang yang mengecewakan."Pak Tatang, ayo makan. Semuanya ayo makan dulu," ajak Diana mengabaikan ucapan Nyonya Kelly."Tidak, Nona. Terima kasih," jawab serentak para pelayan yang mendampingi mereka."Nyonya, lain kali kalau mau nyinggung atau bermain lidah harus banyak belajar dulu dari internet." Diana entah bagaimana membalas penuh ucapan Nyonya Kelly dengan berani."Heh, pelakor! Jangan kurang ajar ya kamu. Kamu gak tau saya siapa?" Nyonya Kelly tersinggung dan mulai marah pada Diana.Di tempat lain.Vanessa terlihat sangat bahagia malam ini karena bisa berdekatan dan bergandengan tangan dengan Michel walau hanya pura-pura agar tidak ada orang yang tau kondisi hubungan mereka sebenarnya.Banyak media yang meliput dan mewawancarai Michel dan Vanessa. Jake juga berada di sana dan berbaur seperti biasa untuk memperluas relasi.Namun, Jake tiba-tiba mendatangi Michel dan berbisik padanya."Vanessa, kamu masih ingin di sini? Aku harus pulang sekarang," ujar Michel pada Vanessa yang membuat suasana hati Vanessa yang awalnya senang menjadi kesal."Ada apa, Tuan? Ada hak buruk atau penting terjadi? Kalau gitu aku ikut pulang.""Oke, Jake siapkan mobil."Tidak ada pembicaraan yang terdengar diantara Michel, Jake dan Vanessa. Semuanya sibuk dalam pikiran masing-masing.Sesampainya di rumah, Michel, Vanessa dan Jake dibuat terkejut dengan kondisi ruang makan dan juga Nyonya Kelly serta Diana yang berantakan."Hentikan!" Bentak Michel menarik Diana yang terlihat sedang menyerang Nyonya Kelly ke sampingnya.Ternyata tadi Tatang adalah orang yang menelpon Jake untuk memberitahu bahwa pertengkaran terjadi diantara Nyonya Kelly dan Diana. Itulah yang menyebabkan ruang makan menjadi kacau dan Tatang harus segera melapor.Nafas Nyonya Kelly dan Diana masih terlihat terengah-engah. Entah bagaimana Diana bisa bertengkar dengan Nyonya Kelly dan berani menyerang Nyonya Kelly.Michel masih memegangi tangan Diana dan Diana berusaha untuk cepat tenang karena takut dimarahi Michel."Apa yang kalian lakukan? Apa kalian anak kecil? Mama, bicara duluan!" Michel memberi Nyonya Kelly kesempatan untuk bicara lebih dulu."Wanita ini berbicara kasar sama Mama, Michel," jawab Nyonya Kelly menyudutkan Diana.Michel menatap Diana dan Diana menggeleng sebagai respon penolakan."Tatang, jelaskan!""Jadi, Tuan. Awalnya semuanya baik-baik saja. Tapi Nyonya memulai lebih dulu dan menghina Nona. Jadi Nona membalas samp
Nyonya Kelly dan Vanessa saling menatap dan kembali ke tempat asal mereka duduk tadi sambil memikirkan ucapan Diana.Benar, seharusnya mereka bukan bicara dengan Diana jika ingin Diana pergi dari rumah Michel, tapi mereka harus bicara pada Michel. Michel yang membawa Diana masuk ke rumahnya.Tapi tetap saja, mereka masih membenci Diana karena mereka iri Michel lebih sering bersama Diana dan lebih perhatian pada Diana dari pada mereka.Padahal, Nyonya Kelly adalah ibunya dan Vanessa adalah istrinya. Michel memang tidak adil. Tapi mungkin Michel punya alasan lain.Di tempat lain.Michel menonton vidio yang Tatang kirimkan dengan amat serius. Vidio tersebut menampilkan perkelahian yang terjadi antara Diana, Vanessa dan Nyonya Kelly yang saling berdebat.Dari dalam vidio juga terlihat siapa yang memulai lebih dulu, tapi sekarang Michel malah marah pada Diana.Bukan tanpa sebab, Michel tadinya marah pada Vanessa yang memancing keributan tapi setelah mendengar ucapan Diana yang malah menyin
Michel dan Jake bergerak cepat menggendong Diana masuk ke dalam mobil dan membawa Diana menuju rumah sakit. Jalanan kota terlihat lebih sepi dari biasanya. Jadi Michel dan Jake akan lebih cepat menuju rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit terdekat, petugas menyiapkan tandu darurat dan memindahkan tubuh Diana ke atasnya.Para petugas bergerak cepat membawa Diana ke ruang UGD dan memanggil dokter untuk segera memeriksa Diana.Dokter mengambil beberapa tindakan pemeriksaan dan memastikan jika Diana mengalami hipotermia dan suhu tubuh Diana hanya mencapai 31°C.Michel dan Jake masih menunggu Diana dari luar ruangan dengan perasaan khawatir. Michel tidak pernah bersikap begitu perhatian seperti ini sebelumnya kepada siapapun.Michel diam-diam merasa bersalah pada Diana karena hampir membunuh orang yang tidak bersalah. Dalam dunia gelap yang ia pimpin pun Michel tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah.Kalau Diana mati, ini kali pertama bagi Michel membunuh orang yang tidak bersa
Diana keluar dari kamar mandi ruangan Diana sudah dengan pakaian yang baru. Michel menatap kesal ke arah Jake dan Jake hanya diam saja."Jake, tanyakan pada dokter yang menangani wanita ini kapan wanita ini bisa pulang," pinta Michel yang tidak betah berada di rumah sakit."Baik, Tuan." Jake berlalu mencari kamar dokter yang menangani Diana.Hanya ada keheningan diantara Michel dan Diana yang hanya berdua saja di dalam ruangan sampai salah satu perawat masuk dan membawakan Diana bubur."Mohon dihabiskan makanannya ya, Kak. Setelah itu minum obat ini," ujar perawat wanita tersebut seraya memeriksa cairan infus Diana."Suster, apa makanan di rumah sakit ini semua hanya ada bubur?" tanya Diana tak berselera melihat makanannya."Rumah sakit hanya menyediakan bubur ya, Kak. Tapi kalau kakak mau makan yang lain boleh, tapi harus beli di kantin." Perawat tersebut menjelaskan lagi dengan sabar dan ramah."Oh gitu. Yaudah deh. Terima kasih, Sus. Terus kalau infus, uda bisa dibuka kan ya?" Dian
Pagi hari.Semua orang berkumpul di meja makan tanpa terkecuali. Ada sesuatu yang aneh karena Diana memakai setelan jas wanita dan sedikit berdandan.Nyonya Kelly dan Vanessa juga menatap aneh ke arah Diana."Michel, kartu Mama sama Vanessa gimana? Ini uda 2 hari loh." Nyonya Kelly memulai obrolan lebih dulu."Kalau Mama dan Vanessa tau apa kesalahan kalian dan kalau kalian mengakuinya, aku akan mengembalikan akses kalian," jawab Michel dingin dan membuat Diana sedikit terkejut menyadari bahkan Michel bersikap arogan pada keluarganya.Nyonya Kelly dan Vanessa kali ini saling menatap seperti mereka bisa bicara dari tatapan mata mereka."Michel, Mama gak salah. Kenapa kamu menyalahkan Mama? Kalau kamu gak kembalikan uang Mama, Mama gak mau makan. Biar aja Mama mati biar kamu senang," ujar Nyonya Kelly mengancam."Mama!" Michel memarahi Nyonya Kelly.Rasanya Michel sangat benci dengan kata-kata seperti itu. Michel tidak ingin orang-orang yang ia sayang mati sebelum dirinya."Apa uang leb
Diana baru kembali ke dalam ruangan setelah berdiam diri di toilet dalam waktu yang cukup lama berharap Dave dan Evellyn sudah pergi, ternyata pikiran Diana salah. Dave masih tinggal sedang Evellyn sudah pergi.Evellyn mendukung Dave yang ingin mengejar Diana agar Michel tidak sampai menyukai Diana. Jadi dirinya punya kesempatan untuk mengejar Michel, bosnya."Kenapa ke toilet lama sekali, Diana? Apa kau tertidur di sana?" Michel yang kesal dengan Dave melampiaskannya pada Diana."Maaf, Tuan. Saya tadi sedikit nyasar," jawab Diana gugup saat tidak sengaja bertatapan dengan Dave."Minggir, Dave. Biarkan asistenku bekerja. Kau juga pergilah. Seperti tidak ada pekerjaan lain saja," ujar Michel menggerutu."Aku akan pergi sebentar lagi tapi kalau aku sudah mendapat nomor ponsel asistenmu," jawab Dave yang terus terpanah pada Dianq."Dia tidak punya ponsel," tolak Michel."Tidak mungkin. Kau kenapa? Apa kau cemburu?" Dave membungkam Michel."Tidak. Dengan siapa aku cemburu? Kenapa aku haru
Tidak senang dengan respon Diana dan Doni yang menganggapnya hanya angin lalu yang melewati tempat sampah yang bau, Mika dan Riana mulai mendengus kesal.Mika hendak menyiram air pada Diana namun Doni dengan cepat menyiram Mika lebih dulu dengan air minumnya yang dingin."Kau, dasar anak kurang ajar! Beraninya kau!" Riana yang tidak terima dengan perlakuan Doni yang menyiram Mika dengan air dingin langsung menampar Doni di depan umum sampai semua orang yang berada di sana melihat mereka.Plakkk!Doni mengalah karena tidak tega untuk membalas ibu tirinya itu. Sekarang mereka sudah terlanjur menjadi tontonan publik."Bu, kenapa kamu menampar adikku? Apakah kami salah jika kami ingin makan di sini? Kami sudah lebih dulu duduk di sini. Semua yang ada di sini juga tau itu," ujar Diana dengan cerdik memainkan drama sehingga para pengunjung akan menyalahkan ibu dan adik tirinya itu."Apa yang kamu katakan? Jangan asal bicara ya, Diana!" Riana kembali memaki Diana berniat membela diri. Semua
Di rumah Dody.Riana dan Mika yang masih sangat kesal mencoba mengadukan kelakuan Diana dan Doni pada Dody berharap Dody akan memihak mereka dan memarahi Diana dan Doni."Pa, lihat tuh kelakuan anak-anak kamu." Riana mendatangi Dody dan mulai mengadu lebih dulu."Kenapa, Ma?" Dody terlihat santai karena belum menonton vidio perkelahian antara istri dan anaknya. "Diana sama Doni buat Mama sama Mika dipermalukan di warung baso depan. Mama kesel banget, Pa." Riana merengek seperti biasa saat ia menginginkan sesuatu pada Dody dan rayuan serta rengekannya itu biasanya berhasil, tapi tidak sekarang."Aduh Mama. Kenapa kalian bisa berurusan sama Diana? Pergi minta maaf, jangan buat masalah." Riana terkejut dengan respon Dody yang malah memarahinya dan memintanya agar segera meminta maaf pada Diana. Bukan ini respon Dody yang Riana harapkan."Papa kenapa sih? Kok malah Mama yang harus minta maaf? Yang salah itu mereka, Pa!" Kesal Riana yang mulai bersikap tidak sopan pada Dody."Papa, Mama