Share

Rencana

Sudah hampir jam sepuluh malam Syaila belum juga sampai ke tujuannya. Puluhan pesan yang dikirim Nadira ia abaikan, tidak peduli sahabatnya nanti akan mengomel. Sebuah motor matic terus melaju dengan kecepatan tinggi, sebab si pengendara ingin cepat-cepat sampai.

Dua puluh menit kemudian Syaila sampai, ia menengadah pada bangunan berlantai yang pernah ia kunjungi itu. Jauh-jauh ia datang ke tempat ini untuk suatu misi yang ia harap dapat membantunya dipersidangan Minggu depan.

Lantas tanpa menunggu lebih lama, kakinya melangkah. Karena malam belum terlalu larut, masih banyak orang yang masih berlalu lalang, beberapa sedang menego harga kamar yang mereka akan sewa.

"Selamat malam, Bu. Ada yang bisa saya bantu?" Resepsionis itu tersenyum ramah menyambut kedatangan Syaila.

"Saya ada perlu penting," kata Syaila.

Dahi perempuan di hadapannya mengerut. "Ada perlu apa?" tanyanya heran.

Syaila sedikit mendekat, menempelkan tubuhnya di meja panjang itu. "Sebulan lalu saya pernah ke hotel ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status