Share

Bab 18

“RANIA!!”

Reynald memanggil Rania dengan berteriak lagi.

“Ish, itu orang ngapain sih pake acara teriak-teriak segala? Ada telepon tinggal telepon aja apa susahnya, sih!” gerutu Rania kesal.

Rania pun segera menghampiri bosnya. “Iya, Pak! Ada apa Bapak memanggil saya?”

“Lap meja saya. Kopi saya tumpah.”

“Oh, baik, Pak.” Rania menunduk patuh, kemudian segera mengambil sapu tangan yang ada di dalam tasnya.

Wanita itu pun mengelap meja Reynald menggunakan sapu tangan miliknya.

“Bikinkan kopi yang baru!” titah Reynald tanpa ingin dibantah.

Rania menghembuskan nafas berat. “Baik, Pak!” seru Rania mengangguk.

Setelahnya Rania gegas keluar dari ruangan Reynald dengan membawa gelas kopi yang telah kosong. Hanya tinggal ampas-ampas kopi yang tersisa. Namun, saat Rania akan sampai di pintu, perkataan Reynald mampu membuat langkah Rania terhenti.

“Ingat! Bawa kopi itu sendiri!” seru Reynald.

Rania membalikkan badannya menghadap Reynald. “Iya, Pak!” sahut Rania sembari membungkukkan setengah ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status