Share

18. Lawan yang Sepadan

"Kurang ajar!" teriak Samir kesal.

Kevan berulang kali menghindari pukulan Samir. Dia sama sekali tidak melawannya.

"Ayo, lawan!" seru Samir sambil mengepalkan kedua tangan. "Kenapa? Nggak bisa berantem? Nggak bisa beladiri?"

Samir mencoba memancing emosi Kevan. Dia menatap Kevan sinis.

Samir meludah ketika melihat Kevan memegangi bibirnya yang tipis, "Cih!"

Kevan mengusap darah di ujung bibirnya dengan ibu jari. 'Darah? Sialan! Aku mau melawan, tapi aku nggak mau identitasku ketahuan publik! Bisa kacau rencanaku nanti!"

Romi teriak, "Hajar aja, Bos!"

Samir menoleh ke teman-temannya. Dia tersenyum miring.

"Kevan kayaknya nggak bisa bela diri, Bos," ujar Rey. "Habisin aja orang miskin kayak dia!"

"Betul tuh, Bos," ucap Feral. "Syukur-syukur spesies miskin kayak dia lenyap dari muka bumi!"

Karena mendapatkan dukungan dari ketiga temannya, Samir begitu bersemangat untuk menghajar Kevan lagi.

"Kamu yakin, mau adu skill bela diri sama aku?" tanya Kevan santai. "Tapi, nggak gitu carany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status