Share

8. Ada Apa Dengan Jack?

"Memilihku? Apa maksudmu dengan memilihku?" tanya Elena sambil mengejar Nina yang sudah melenggang pergi dengan banyak paper bag di kedua tangannya.

"Kenapa kau dan kakakmu sok misterius sekali? Tinggal menjawab saja apa susahnya, sih?" gerutunya ketika gadis itu bahkan terus melanjutkan langkah sampai ke mobilnya.

Nina menatapnya sejenak, lalu mengibaskan rambutnya yang baru disadari Elena kini berwarna coklat dan bergelombang.

"Kau adalah pebisnis, seharusnya paham kenapa tidak semua pertanyaan harus langsung dijawab."

Ia hanya bisa mengangakan mulutnya ketika gadis itu memasuki mobil dan menyalakan mesinnya. Klakson yang terdengar keras membuatnya terlonjak.

"Cepatlah. Kakakku akan membunuhku jika sampai kau tidak kunjung sampai di rumahnya."

Tanpa banyak protes lagi, Elena segera masuk ke sisi penumpang di sebelah Nina. Gadis itu langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuatnya kembali berpegangan pada jok di belakangnya.

"Kenapa kau sepertinya tahu banyak tentangku dan skandal yang menimpaku? Kau bahkan tahu mengenai Lucas," tanya Elena penasaran.

"Aku adalah adiknya Jack. Jadi seharusnya kau tidak perlu heran."

"Apa? Tapi Jack adalah bodyguard bukan detektif. Apakah bodyguard harus tahu banyak tentang majikannya?"

Nina tertawa sampai matanya menyipit. "Banyak yang kau tidak tahu mengenai kakakku. Kau hanya perlu menjadi cantik dan dia akan terus menjagamu."

Ada makna tersirat dari kalimat gadis itu, namun Elena memilih untuk tak ambil pusing. Sudah cukup ia dibuat kacau dengan apa yang menimpa hidupnya dalam waktu singkat, ia tidak mau mengulik tentang kehidupan pribadi bodyguardnya.

Tunggu, apakah Jack masih bisa disebut sebagai bodyguardnya sekarang? Ia bahkan akan menumpang hidup pada pria itu.

"Kita sudah sampai. Ayo masuk. Kakakku sudah menunggu di dalam."

Suara riang milik Nina membuatnya tersentak. Ia melihat bangunan di hadapannya. Beberapa kali mengerjapkan matanya karena tidak yakin dengan apa yang saat ini dilihatnya.

"Nina, kau yakin kita tidak salah rumah?"

Gadis itu sudah keluar dari mobil dan sibuk membuka bagasi mobil sebelum mengeluarkan barang belanjaan mereka.

Elena mengamati rumah itu sekali lagi. Sebuah rumah mewah tiga lantai, bukan, lebih tepatnya mansion! Tunggu, ada yang salah di sini. Mansion? Bangunan ini bahkan lebih besar dari mansion milik keluarga Pierce.

Tanpa sadar mulutnya menganga ketika melihat seorang pria berpakaian ala kepala pelayan buru-buru menyongsong Nina dan bertingkah seolah-olah gadis itu adalah seorang putri.

Ia kembali melihat bangunan di hadapannya. Tidak salah lagi, itu adalah mansion.

Bodyguard mana yang memiliki mansion sebesar itu? Jika sudah seperti ini, Elena mendadak merasa minder. Ia merasa tidak pantas menjadi majikan Jack. Yang ada malah Jack seperti menampung Elena yang mendadak menjadi gelandangan.

Sekarang ia jadi penasaran, sebenarnya Jack itu siapa? Tidak mungkin dia hanya seorang bodyguard. Rumah milik Lucas bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan mansion milik Jack.

"Elena, ayo masuk! Jangan sampai kakakku marah-marah." Nina berteriak dari depan pintu mansion.

Pandangan Elena terhadap Nina sekarang berubah. Ia pikir Jack dari keluarga biasa-biasa saja, begitu juga dengan Nina. Sekarang ia merasa malu pada dirinya sendiri karena bertingkah seolah-olah dia adalah yang paling kaya.

Oh, ia bahkan lupa ketika Nina mengeluarkan kartu hitam ketika berada di salon kecantikan. Pantas saja gadis itu terlihat biasa saja ketika memasuki salon itu.

"Dia adalah laki-laki yang kaku dan menyebalkan. Sangat tidak suka dengan keterlambatan dan perempuan yang manja. Suatu hal yang aneh ketika dia bahkan mau menjadi bodyguard seorang putri konglomerat."

Terkadang Nina suka mengoceh tentang hal-hal yang membuat Elena heran sekaligus berpikir keras. Pria yang menjadi bodyguard-nya itu lebih terdengar seperti seorang bos ketimbang pengawal pribadi.

"Rumah yang bagus," ucapnya ketika memasuki ruang tamu.

Seharusnya ia merasa biasa saja karena mansion mewah seperti ini bukanlah hal yang baru di matanya. Tapi sebagai seorang pengangguran, ia merasa seperti orang miskin sekarang.

Apalagi pemilik mansion ini adalah bawahannya. Seseorang yang seharusnya hanya tinggal di sebuah apartemen kecil. Memangnya berapa sih gaji seorang bodyguard? Dia bahkan tidak tahu siapa yang merekrut Jack.

Seingatnya ia baru mendapatkan bodyguard setahun yang lalu. Itupun ia pernah menolak dengan keras pada ayahnya. Tapi ayahnya malah diam saja. Terpaksa ia harus menerima bodyguard itu.

"Selera Jack memang sederhana. Ayah kami pernah menawarkan rumah yang lebih besar dari ini, tapi dia menolak," sahut Nina dengan santai sambil menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang terlihat mewah.

Hampir saja Elena tersedak ludahnya sendiri. Mansion sebesar ini dia bilang sederhana? Rasa penasaran itu semakin mencekiknya. Keluarga mereka pastilah orang yang luar biasa kaya melebihi keluarga Pierce.

Ia semakin yakin bahwa Jack bukanlah bodyguard biasa. Mungkin laki-laki itu hanya iseng saja menjadi bodyguard?

Tiba-tiba ia merasa gerah. Hoodie yang ia kenakan membuatnya berkeringat sejak keluar dari salon kecantikan di mall tadi. Mungkin efek dari pijatan yang diberikan oleh perempuan berambut violet.

Ia melepaskan hoodie itu dan meletakkannya di atas sofa.

"Kenapa kau lama sekali? Kemana saja kau membawa Ele..."

Bruk!

Elena terlonjak ketika mendengar suara benda yang jatuh dengan keras. Ia menoleh ke asal suara dan keningnya berkerut ketika melihat pria yang sejak tadi ia cari keberadaannya.

Di hadapannya saat ini, pria yang masih saja terlihat terlalu tampan dan seksi meskipun hanya mengenakan pakaian rumahan itu, tengah menatapnya dengan tubuh membeku. Kedua matanya membelalak.

"Jack, kau baik-baik saja? Aku tidak melihatmu di rumah sakit tadi," kata Elena dengan senyum di bibirnya.

Tiba-tiba pria itu mengetatkan rahangnya dan kedua tangannya terkepal dengan erat. Jack berbalik meninggalkan mereka begitu saja menaiki tangga menuju ke lantai dua.

Elena yang tidak menyangka akan mendapatkan reaksi seperti itu hanya bisa mematung di tempatnya. Kedua matanya mengerjap, mencerna apa yang sedang terjadi.

Beberapa saat kemudian, Jack menuruni tangga dengan celana jeans dan jaket. Melewati Elena begitu saja dengan tergesa-gesa tanpa sekalipun menatapnya. Pintu mansion dibanting dengan keras setelah pria itu keluar.

Elena hanya bisa bengong dengan mulut menganga melihat pria itu tiba-tiba pergi begitu saja. Apa yang terjadi? Kenapa?

"Ya Tuhan, ini semua salahku."

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rosa Lina
kenapa sih harus pake koin baru bisa buka bab ?
goodnovel comment avatar
Novirawati
critany bagus bgt
goodnovel comment avatar
Shushan Anny Iswanti
mantap sekali ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status