Elena menatap bangunan di depannya. Ada tulisan dengan huruf hangul di atas pintu. Tadi ia sempat mendengar Kim Jiwon menyebutnya Korean Spa Yeo Yong Guk. Spa Korea yang menggunakan sistem spa terstruktur berdasarkan pengobatan tradisional Korea.Spa itu juga menggunakan teknik pijat dan peralatan yang disesuaikan dengan kondisi seseorang. Mereka menunggu Jiwon yang harus mengkonfirmasi ulang terlebih dulu setelah kemarin malam reservasi melalui telepon. Selama menunggu wanita itu, Elena menoleh ke arah suaminya yang lebih banyak diam sejak kemarin malam. Setelah selesai mandi, ia tahu ada yang berbeda dari suaminya. Entah apa yang dibicarakan oleh Bum Sik, yang jelas suaminya seperti memiliki banyak pikiran.Ia memegang tangan suaminya dengan lembut, membuat pria itu menoleh ke arahnya. Wajah Jack terlihat sedikit kaget. "Berbagilah. Kau berjanji akan menceritakan semuanya padaku. Kita menikah bukan hanya untuk hal-hal yang membahagiakan saja. Kita berbagi dalam suka dan duka."Pri
"Kenapa kau bisa tiba-tiba muncul?" tanya Elena heran sambil menatap Nina.Adiknya langsung memutar mata, terlihat malas. Gadis itu selalu terlihat malas-malasan, tapi sebenarnya perhatian."Aku sejak tadi ada di kursi belakang. Kalian saja yang terlalu asyik dengan dunia kalian. Aku cuma penduduk dari planet lain yang kebetulan mengontrak," jawab Nina kesal."Kenapa adikmu terlihat sensitif sekali? Apa dia sedang datang bulan?" tanya Elena sambil mendongak untuk menatap Jack."Biarkan saja. Dia memang begitu kalau terlalu lama berjauhan dengan Evan. Mungkin otaknya sedang membuat skenario Evan bertemu dengan wanita lain dan melupakannya."Elena langsung mendelik. "Kau pasti sedang menyindirku, kan?"Jack terkekeh. Sedikit obrolan dengan staf spa pria tadi membuat pikirannya terbuka. Setelah menikah, dia memang harus terbuka dengan pasangannya. Kunci dari langgengnya pernikahan terletak pada komunikasi yang baik dan saling mengerti. Cinta saja tidak cukup.Cinta bisa hilang dengan mud
Elena menatap suaminya yang benar-benar terlihat khawatir. Apakah memang seserius itu?"Bagaimana kau bisa berpikiran seperti itu? Apa karena kedatangan Amanda? Wanita itu bahkan bisa dengan mudah menemukan lokasi kita di spa," tebaknya.Jack menghela nafas panjang. "Kakek tua itu tidak akan berhenti sebelum keinginannya tercapai. Menyingkirkan Jayden Kingston sangatlah mudah. Sedangkan kau? Dia bahkan harus mundur sebelum akhirnya memiliki kesempatan itu lagi."Ternyata begitu. Pria ini benar-benar mengkhawatirkannya, dan ia merasa senang. Kedua tangannya memegang wajah suaminya."Kenapa harus khawatir? Kita di sini untuk bersenang-senang. Kau jangan memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Jikalau memang benar mereka mengincarku, mari kita hadapi bersama. Kau bilang akan selalu bersamaku dan mendukungku. Kenapa harus takut? Kau bahkan memiliki perusahaan yang tersebar di seluruh dunia. Apa yang membuatmu takut?""Aku tidak takut jika berkaitan dengan Security Black. Aku hanya takut ji
"Siapa?" tanya Elena tak mengerti.Dan di saat itulah, seorang pria Korea setinggi Elena tiba-tiba menghampiri mereka. Kedua matanya seperti menutup sempurna, seolah-olah pria itu sedang memejamkan mata. Padahal sebenarnya pria itu sedang tersenyum."Nona Nikolina! Akhirnya kita bertemu lagi di sini," kata pria itu dengan senyum yang masih mengembang.Nina hanya tersenyum tipis dan kembali melanjutkan makannya tanpa peduli dengan kehadiran pria itu. Ia dan Jack berpandangan dan bertanya lewat mata. Namun, mereka sama-sama tidak tahu."Ah, maafkan sikap adik kami. Dia memang agak sensitif karena harus berjauhan dengan kekasihnya," kata Elena.Nina melihatnya dengan mata melotot, namun terlihat senang sekali. Diam-diam gadis itu memberinya jempol. Sedangkan pria sipit itu langsung menoleh ke arahnya.Tanpa diduga, tiba-tiba pria itu melihat Elena dengan sorot mata yang terlihat aneh. Terlalu berlebihan untuk seseorang yang baru saja bertemu dengan orang asing."Ah, inikah Nona Elena itu
"Jangan mengada-ada! Dia tidak punya perasaan yang seperti itu!"Jack sengaja mengabaikan Elena dan terus melangkah menuju ke pintu restoran."Sayang, kenapa kau jadi begini? Aku hanya mengaguminya. Yang kucintai tetap dirimu."Ingin sekali ia tertawa, tapi sebisa mungkin ia tahan. Sekali-sekali memang perempuan harus diberi pelajaran. Terus mencurigai pria dengan wanita lain padahal sibuk bekerja, tapi mereka sendiri bisa bebas bertindak sesuka hati tanpa memikirkan perasaan pasangannya.Mereka pikir laki-laki tidak punya perasaan? Hanya gara-gara beberapa pria yang suka selingkuh, kaum perempuan langsung memukul rata semua laki-laki pasti juga suka selingkuh.Saat ia keluar dari restoran, semua bodyguard yang berjaga di depan langsung membungkuk. Termasuk bodyguard yang mengawal Jin Woo dan rekan-rekannya. Banyak wartawan yang langsung mengarahkan kamera ke arahnya.Di saat itulah, Jack baru menyadari bahwa istrinya tidak kunjung menyusul. Ia menoleh ke belakang dan terkejut ketika
"Kau gagal."[Kau tidak bilang bahwa perempuan sialan itu tidak selemah jalang pribadimu, brengsek! Dia dijaga oleh banyak sekali bodyguard. Aku bahkan tidak bisa menemukan celah untuk sekedar mendekatinya sendirian.]David Foster mendengkus. Dia berjalan dengan kaki pincang menuju ke dinding kamar yang dipenuhi oleh foto-foto Elena yang diambil secara diam-diam."Kau memang bodoh. Kakekmu adalah anggota elite global, tapi kau sangat tidak berguna seperti sampah. Wajahmu saja tidak menarik. Dasar perempuan sampah."[Brengsek! Akan kubunuh kau setelah ini! Kalau saja bukan karena Jack, aku tidak akan sudi mengikuti apa maumu.]Tawanya mulai menggema. Awalnya lirih, lama-kelamaan menjadi keras.[Kau memang gila!]"Kau bahkan tidak sanggup membuat Jack kembali terjebak seperti skandalnya dulu." David meremas foto Jack yang diambil oleh salah satu agen yang berkhianat. Foto ketika pria itu baru saja berhasil menangkap Matthew Patt, sang ayah.Sayangnya, Jack memang terlihat sangat tampan
"Apa maksudmu, Pak Tua? Kenapa kau ingin menyingkirkan Elena? Dia salah apa?"David memang bukan orang yang bodoh. Dia bahkan bisa meraih posisi jenderal dengan kemampuannya sendiri, bukan karena bantuan dari Nicklaus Hunter seperti yang dikatakan oleh pria tua itu. Tapi masalah bisnis dan politik, ia masih belum paham sampai sekarang.Kenapa Elena selalu menjadi incaran? Dulu, ketika ayahnya masih hidup dan masih berpura-pura menjadi ayah kandung Elena, pria itu bercerita bahwa Elena sering mendapatkan serangan dari banyak pihak selama menjabat sebagai CEO di usia yang terlalu muda.Kalau saja Alan Brown tidak menjadi tameng dan Edward Brown tidak menempatkan banyak pengawal bayangan di sekitar wanita itu, mungkin Elena hanyalah tinggal nama sekarang.Dan ia adalah salah satu orang yang pernah melindungi Elena secara diam-diam ketika sniper suruhan ayahnya hendak menembak kepala wanita itu. Ia pula yang menabrak mobil yang dulu mengincar Elena setelah pulang dari gedung Greenlake, se
"Seharusnya kau beristirahat saja di rumah. Kalau kesepian, bisa ke rumah mama." Jack memegangi lengan Elena dan memperlakukannya seperti orang sakit."Ck, sudah dua hari sejak kita kembali dari Korea Selatan, aku hanya tiduran saja di kamar. Rasanya badanku justru pegal semua. Aku harus banyak gerak agar kakiku tidak membengkak," gerutu Elena dengan wajah masam.Kandungannya sudah memasuki bulan kelima. Morning sickness sudah tidak lagi menyerangnya, tapi berganti dengan pegal-pegal, punggung sakit, kepala pusing, dan kaki kram di malam hari."Aduh, kenapa aku jadi cepat sekali lelah? Padahal jarak dari tempat parkir ke sini tidak terlalu jauh," keluhnya sambil duduk di kursi tunggu di depan sebuah ruang rawat."Karena usia kehamilanmu semakin tua."Jawaban dari suaminya membuat mood Elena memburuk. Ia menatap tajam Jack dengan mata melotot."Sudah tahu hamil itu tidak enak seperti ini. Padahal aku masih harus menderita selama 4 bulan ke depan. Kalian para laki-laki seenaknya saja se