Andre mengenal Roni sebagai laki-laki yang tidak bisa mandiri. Andre pernah mengatakan jika Roni akan merantau dan jauh tinggal dari orangtuanya tentu Roni tidak akan bisa lama. Karena Andre tahu Roni selalu tidak bisa jauh dari orang tuanya terutama ibunya.
Saat mendengar bahwa Roni menikah, Andre mengira Roni akan berubah. Tetapi kenyataannya adalah justru berpisah. Hal itu menurut Andre adalah hal yang tidak terpuji. Mengingat ibunya selalu mengatakan agar Roni mau menuruti kata ibunya. Ikut campur Ibu Roni menurut Andre sudah sangat keterlaluan. Meskipun Roni tidak bercerita lengkap tetapi Andre sudah bisa menduga.
Apalagi ketika Roni mengatakan jika wanita yang akan dinikahi kedua kalinya ibunya sangat setuju. Sudah Andre duga jika istri pertama Roni tidaklah disetujui oleh ibu Roni.
Tetapi itu sudah terj
Hari ini Mosa baru saja pulang dari sekolah."Sa, Ibu mau pengajian kamu di rumah atau ikut?" tanya Mina."Aku di rumah saja, Bu. Cukup capek hari ini jadi mau istirahat saja," jawab Mosa."Ya sudah. Itu di dapur sudah ada makanan. Kamu bisa makan saja, Ibu berangkat dulu, Assalamualaikum," lanjut Mina, pamit.Mosa cukup merasa lelah. Hari ini jam mengajar full dari pagi sampai sore hari. Belum lagi ada kegiatan sore sebelum pulang.Setelah membersihkan diri, Mosa merebahkan dirinya di atas ranjang. Ia merasa senang meskipun sendiri tetapi tidak ada beban.Di sekolah Mosa sudah banyak yang mendengar jika dirinya sudah bercerai karena kabar yang simpang siur
Iya, semoga bisa lebih baik lagi ke depannya," ucap Mosa.Beberapa saat kemudian suami Raisa menghampirinya."Eh suamiku udah selesai. Aku balik dulu, yah. Terima kasih sudah diberi makan, Mosa," ucap Raisa."Iya sama-sama, hati-hati di jalan!"Raisa kemudian meninggalkan rumah Mosa. Bersamaan dengan itu Mina juga tiba di rumah."Assalamualaikum," ucap Mina."Waalaikumsalam, Bu. Sudah pulang Ibu," sahut Mosa."Sudah. Tadi itu siapa?" tanya Mina."Itu tadi Raisa. Katanya suaminya ada acara di dekat sini jadi dia mampir sebentar dan sekarang sudah pulang," jawab Mosa.
"Alhamdulillah, Allahhumma … " penghulu memanjakan doa untuk pasangan pengantin di hadapannya. "Alhamdulilah, kalian sudah sah sebagai suami istri. Suami dan istri memiliki hak dan kewajiban satu sama lain. Silakan menjalankan keduanya dengan sebaik mungkin agar kehidupan rumah tangga kalian bisa bahagia dunia akhirat," lanjutnya."Amiiinn," sahut semua tamu yang ada di sana.Roni kemudian memberikan mahar berupa uang 20 juta beserta emas perhiasan sebesar 20g emas. Laila kemudian mencium tangan Roni, lalu Roni juga menyandarkan kecupan di kening Laila. Senyum indah terpancar di wajah keduanya.Setelah akad selesai, semua tamu undangan menyalami Roni dan Laila, termasuk Andre."Selamat, Bro. Semoga kalian jadi keluarga yang bahagia," ucap Andre.
Tidak Bu Mosa. Saya sudah melihat melihat media yang Bu Mosa buat tadi. Saya apresiasi dengan menjadikan media pembelajaran Bu Mosa sebagai contoh pada rapat kita minggu ini," jelas kepala sekolah."Baiklah kalau begitu. Nanti akan saya revisi dan akan saya konsultasikan ke Bapak agar saya merasa percaya diri untuk mempresentasikannya," sahut Mosa."Tidak perlu Bu Mosa. Itu saja sudah cukup. Mungkin bisa diselesaikan saja tanpa perlu konsultasi. Bahkan saya juga belajar dari Bu Mosa untuk membuat media pembelajaran yang baik dan bisa dijadikan contoh untuk guru lain. Mungkin karena ini murid-murid betah jika diajar oleh Bu Mosa," puji Kepala Sekolah."Tidak, Pak. Saya tidak merasa seperti itu. Saya hanya terus belajar saja agar bisa menjadi lebih baik," sahut Mosa merendah.
"Mohon maaf, kalau untuk itu sepertinya merendahkan saya. Saya tidak pernah berpikiran seperti itu. Saya memang bercerai karena ada alasan pribadi, Bu. Tapi saya tidak mau mengumbar masalah rumah tangga saya," balas Mosa."Baiklah, ya sudah sepertinya saya sudah lelah dan ingin pulang. Saya hanya ingin menyampaikan. Jadilah janda yang terhormat, masih muda udah jadi janda," sindir Bu Lana sambil berlalu menjauhi Mosa.Mosa tidak merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan Bu Lana. Ia tahu diri jika dirinya memang janda. Tetapi ia tidak merasa janda yang banyak tingkah. Bahkan selama ini ia juga masih sama, yaitu tidak pernah membalas jika dikatai orang lain.Sementara itu di tempat lain. Laila yang sudah menjadi istri Roni sedang menikmati masa pengantin baru. Ia tidak perlu lagi bekerja dan Roni juga menyampaikan
Kamu mau makan apa? Sebentar aku mau pesankan dulu. Karena tadi mau pesan apa aku nunggu kamu," jawab Laila."Pesan terserah saja, pokoknya kamu juga ikut makan," sahut Roni merasa lemas.Roni kemudian menghampiri rumah ibunya."Kamu kenapa lesu begitu? Nggak dimasakin lagi sama istrimu?" tanya Sarni."Iya. Katanya dia lagi pesan. Tapi aku sepertinya sudah sangat lapar," sahut Roni lemas."Ya sudah kamu makan sana dulu. Memang keterlaluan itu istri kamu. Tadi Ibu juga sudah mencoba menasihati dia supaya lebih rajin di rumah. Dia kalau di rumah cuma malas-malasan. Makan beli, cuci di laundry, Ibu lihat dia ngapu aja enggak," tutur Sarni."Ya sudah mungkin dia ingin meni
Satu bulan kemudian Laila memeriksakan diri ke dokter. Karena ia mengeluh pusing dan mual. Karena sebelumnya Laila memang memiliki riwayat sakit lambung tapi sudah cukup lama tidak merasakannya. Justru saat ini kembali kambuh.Laila pergi sendiri ke dokter tanpa ditemani Roni, karena kebetulan Roni sedang keluar kota dan tidak mungkin ia mengajak mertuanya. Sudah beberapa kali Laila dan mertuanya terlibat percekcokan. Untuk ngobrol saja Laila malas, apalagi untuk mengajaknya ke dokter.Laila pun ke dokter tanpa sepengetahuan Sarni. Diam-diam ia pergi tanpa melalui pintu belakang. Karena biasanya mertuanya sering duduk di dapur untuk mengawasi gerak gerik Laila.Laila yang merasa risih setiap hari diawasi membuat ia sering menutup pintu belakang agar tidak selalu diawasi. Meskipun ia sering melawan mertua nya setidaknya ia juga tidak ingin menambah masalah.Pernah Laila seharian di rumah dan menutup pintunya. Lalu Sarni menyindir dari luar."Takut diintip rumahnya ditutup terus," gumam
Mosa hari ini libur sekolah bertepatan dengan hari minggu. Mosa ingin mengisi waktu dengan nonton ke bioskop sendirian. Sebelumnya Mosa juga sering jalan-jalan sendiri karena ia merasa lebih nyaman. Meskipun terkadang jika ada teman yang mengajak ia tidak keberatan.Mosa sudah merencanakan akan ke bioskop. Saat sudah bersiap tiba-tiba terdengar suara ponselnya berdering. Mosa kemudian membuka ponsel dan ada pesan dari kepala sekolah.Deg!"Tumben sekali kepala sekolah kok kirim pesan," gumam Mosa.Kemudian Mosa membuka pesannya.[Bu Mosa, apakah sedang sibuk hari ini? Saya ingin mengundang Bu Mosa makan siang hari ini di restoran. Saya harap Bu Mosa bisa,] Pesan singkat dari kepala sekolah membuat Mosa bingung. Kenapa kepala sekolah tiba-tiba mengundangnya makan siang. Apakah semua pegawai yang diundang atau hanya beberapa saja. Ia jadi ragu untuk membalas. Mosa kemudian menghubungi Raisa.Telepon terhubung. "Halo, Sa. Aku mau nanya, kamu ada undangan dari kepala sekolah nggak?"