Tidak ada malam pertama antara Kallion dan Ilyin. Meski sebelumnya Kallion menyebutkan tentang perayaan dengan Ilyin, tapi dia tidak menyentuh wanita itu sama sekali.Tubuh Ilyin terlalu lemah untuk menerima siksaan darinya. Kallion tahu seperti apa dirinya ketika dia menyentuh Ilyin, tidak terkendali.Malam pertama yang seharusnya dihabiskan Kallion dengan Ilyin malah dihabiskan pria itu dengan melatih bawahannya secara langsung. Latihan malam itu menjadi mimpi buruk untuk para tentara Hiddenca.Keesokan paginya Kallion baru kembali ke kediamannya. Pria itu telah menyalurkan emosinya yang mengerikan semalam, tapi saat ini suasana hatinya kembali menjadi buruk. Setiap kali dia akan melihat Ilyin yang seperti mayat hidup dia hanya ingin membunuh seseorang tanpa menggunakan senjata.Kallion ingin membuat Ilyin hidup di neraka, tapi saat ini Ilyin bahkan tidak peduli dengan rasa sakit sama sekali. Entah sampai kapan wanita itu akan mogok makan."Di mana Nyonya?" Kallion bertanya pada kep
Suasana di ruang makan hening, sesekali Kallion melihat ke Ilyin yang makan dengan tenang. Wanita itu tidak berulah sama sekali. Bahkan saat ini makanan di piringnya sudah hampir habis.Kallion sedikit tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Apakah Ilyin sudah bosan menyiksa dirinya sendiri? Atau wanita itu sedang memainkan trik saat ini?"Sepertinya malam ini kau memiliki selera makan yang cukup baik." Kallion akhirnya bicara. Dia ingin tahu apa yang ada di kepala kecil Ilyin saat ini.Kedua tangan Ilyin yang memegang sendok dan garpu berhenti bergerak. Wanita itu mengalihkan pandangannya pada wajah dingin Kallion. "Aku memerlukan tenaga untuk melarikan diri dari tempat ini.""Ilyin Summer!" Tatapan Kallion menajam, jika saja tatapannya bisa membunuh maka Ilyin pasti sudah tewas sekarang.Ilyin tertawa kecil. "Aku hanya bercanda. Aku sudah selesai makan." Wanita itu berdiri dari tempat duduknya hendak pergi.Selera makan Kallion lenyap seketika. Beberapa pelayan yang berbar
Seorang pria sedang menatap berkas berisi biodata yang ada di tangannya. Dia melepaskan foto yang juga terlampir di sana, memperhatikan foto Ilyin dengan seksama."Dia memang mirip dengan Ayah." Pria itu kembali bersuara. Seseorang yang berdiri di sebelahnya hanya diam mendengarkan ucapan sang majikan."Di mana dia sekarang? Aku ingin bertemu dengannya.""Nona Ilyin tidak berada di negara ini, Tuan. Setelah kematian Nyonya Olivia, Nona Ilyin dibawa pergi oleh Tuan Kallion Heinrich, mantan kekasih Nona Ilyin ketika bersekolah di Washington.""Kallion Heinrich?""Benar, Tuan. Kallion Heinrich pemimpin Hiddenca.""Saudariku ternyata berurusan dengan orang yang berbahaya." Pria itu mengetukan jari telunjuknya di meja. Dia dan Kallion tidak saling bersinggungan, tapi dia cukup mengenal nama Kallion, pemimpin sebuah kelompok besar yang tidak bisa disentuh oleh hukum karena terlalu banyak yang melindungi pria itu.Dia dan Kallion sama-sama memimpin sebuah kelompok yang besar. Perbedaannya ha
"Apa yang dikatakan oleh Bibi Rachel pada Ilyin?" Kallion menatap Erina yang saat ini berdiri di depan meja kerjanya.Setelah selesai makan malam, pria itu pergi ke ruang kerjanya. Dia ingin tahu apa maksud kedatangan ibu tirinya ke kediamannya.Erina memiliki ingatan yang sangat tajam, jadi dia bisa mengingat detail percakapan antara Rachel dan Ilyin dengan sangat baik.Wanita itu mulai bersuara, percakapan dimulai dari Rachel yang menyapa Ilyin.Awal dari pecakapan itu membuat kening Kallion berkerut. Lama tidak bertemu? Seingatnya Ilyin dan ibu tirinya tidak pernah bertemu. Atau mungkin dia saja yang tidak tahu bahwa keduanya pernah bertemu.Kata-kata selanjutnya membuat Kallion semakin berpikir. Dari kalimat yang diucapkan oleh ibu tirinya mengenai Ilyin yang memiliki cukup keberanian untuk mendekati dirinya lagi, itu sudah jelas merupakan sebuah ketidaksenangan.Apakah mungkin di masa lalu ibu tirinya pernah mengancam Ilyin?Kalimat lain yang diucapkan oleh Erina membuat pertanya
"Aku minta maaf karena telah memperlakukanmu dengan buruk tanpa aku tahu bahwa kau juga korban." Kallion memperjelas permintaan maafnya."Aku tidak pantas menerima permintaan maaf dari seorang Kallion Heinrich."Kallion tahu bahwa tidak akan mudah bagi Ilyin untuk memaafkannya. Dia telah mempermalukan, menginjak-injak harga diri Ilyin dan dia juga telah membuat Ilyin sangat kesulitan."Apakah kau menyalahkanku atas kematian Ibumu?""Kematian ibuku tidak ada hubungannya denganmu. Dia telah mencoba untuk mengakhiri hidupnya sendiri berkali-kali sebelum ini." Ilyin mengatakan yang sesuatu yang berlawanan dengan isi hatinya. Batinnya saat ini berteriak menyalahkan Kallion, tapi dia menahan dirinya. Akan ada waktunya untuk meluapkan semua yang telah dia pendam saat ini.Meski Ilyin berkata tidak menyalahkannya, tapi Kallion masih tetap merasa bersalah. Dia telah menyulitkan Ilyin ketika wanitanya itu ingin menyelamatkan nyawa ibunya yang diambang kematian.Namun, tidak ada gunanya semua ra
Wajah Reene terlihat sangat tidak bahagia ketika wanita itu melihat Kallion datang bersama dengan Ilyin. Hatinya terbakar cemburu. Sejak dahulu dia selalu bermimpi memamerkan kemesraan dengan Kallion di depan banyak orang. Dia ingin melihat wajah iri para wanitaterhadapnya.Namun, hari ini dia seperti disiram oleh air dingin. Kedatangan Kallion bersama Ilyin telah membuatnya merasa dipermalukan. Dia seperti sebuah lelucon sekarang. Seolah-olah dia bisa mendengar suara-suara yang sedang mengejeknya saat ini.Kedua tangan Ilyin mengepal kuat, wajahnya yang cantik terlihat sinis.Ilyin, wanita itu benar-benar berani datang ke pesta ini bersama dengan Kallion. Keinginan Reene untuk melenyapkan Ilyin hampir tidak terbendung lagi.Tampaknya Ilyin tidak menghargai kebaikan hatinya beberapa waktu lalu. Jangan salahkan dirinya karena tidak kenal ampun. Ilyin sendiri yang telah menantangnya."Reene, bukankah dia Ilyin?" Seorang wanita di sebelah Reene mengenali Ilyin. Wanita ini adalah teman s
"Kallion benar-benar tidak memberiku muka!" Marco memukul meja di depannya dengan keras. Pria itu tidak tahan dengan penghinaan yang dilakukan oleh Kallion terhadapnya hanya karena seorang wanita rendahan.Sebelum ini Marco sudah dibuat tidak bahagia oleh Kallion karena pria itu membatalkan perjodohan dengan Reene dan membuat keluarga mereka malu. Sekarang Kallion datang membuat keributan yang tidak perlu karena wanita yang telah merebut posisi cucu tertuanya."Kakek, aku tidak ingin meminta maaf pada wanita jalang itu. Dia telah mencuri posisi Kakak, dia pantas mendapatkan pelajaran. Apa yang aku lakukan tadi bahkan tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakan oleh Kakak." Emily mengeluh pada kakeknya. Dia benar-benar tidak ingin merendahkan dirinya."Emily jangan keras kepala, pergi dan minta maaf pada wanita itu. Di masa depan jika kau ingin memberi wanita itu pelajaran jangan menggunakan tanganmu sendiri. Kallion tampaknya begitu dipengaruhi oleh wanita itu, dia mungki
"Kenapa Ayah memintaku datang ke sini?" Kallion seharusnya menemani Ilyin pagi ini, tapi ayahnya memintanya untuk datang ke kediaman keluarga Heinrich. Kallion sebenarnya sudah menebsk bahwa mungkin ini ada kaitannya dengan keributan kecil yang dia buat di kediaman keluarga Jones.Pria tua dari keluarga itu pasti telah mengadu pada ayahnya mengenai sikap arogannya kemarin."Apakah kau harus berikap begitu berlebihan terhadap Kakek Marco dan juga Paman Fernand?""Di mana sikapku yang berlebihan? Apakah aku menghancurkan kediaman mereka? Apakah aku membunuh salah satu anggota keluarganya? Atau apakah aku mencaci maki mereka?""Kallion, Emily masih muda. Dia impulsif dan ceroboh. Seharusnya kau bisa memaklumi itu. Lagipula kondisi istrimu baik-baik saja.""Jika Ilyin tidak baik-baik saja, maka bukan hanya sebuah tamparan yang akan diterima oleh Emily. Ayah, aku sudah cukup berbaik hati padanya.""Dengan sikapmu yang seperti ini, cepat atau lambat hubungan antara keluarga Heinrich dan kel