Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Ilyin, setiap detiknya terasa menyiksa dan melelahkan. Dia pernah ingin menyerah, tapi tidak bisa karena masih memikirkan ibunya. Jika dia menyusul ayahnya yang bunuh diri, ibunya akan sendirian dan kesepian.
Setelah tahun-tahun panjang yang dipenuhi oleh luka dan air mata, Ilyin mulai terbiasa. Dia menjalani hari-harinya dengan menekan semua rasa sakitnya.
Namun, satu bulan lalu semua luka dan rasa kehilangan yang menyakitkan itu kembali terbuka. Dan pemicunya adalah pria yang berdiri tidak jauh di depannya saat itu.
Wajah itu adalah wajah yang dahulu sangat disukai oleh Ilyin, tapi sekarang wajah itu adalah wajah yang sama yang tidak ingin dia lihat lagi seumur hidupnya.
Kallion Heinrich, bertemu dengan pria itu di masa lalu adalah sebuah penyesalan terbesar dalam hidup Ilyin. Andai saja dia tidak jatuh cinta dengan Kallion maka saat ini keluarganya akan baik-baik saja, ayahnya tidak akan bunuh diri karena bangkrut dan berbagai tekanan lainnya, ibunya tidak akan mengalami depresi yang menyebabkannya harus dirawat di rumah sakit jiwa.
Penyesalan, rasa bersalah dan kehilangan membuatnya merasa tidak bisa bernapas.
Seolah semua kehilangan dan rasa sakit itu tidak cukup baginya, Kallion menambahkannya lagi. Pria itu memiliki niat menghancurkan bisnis tunangannya.
Ilyin bukannya terlalu percaya diri, tapi dia tahu bahwa alasan Kallion ingin menghancurkan bisnis Damian adalah karena dirinya, oleh sebab itu dia memutuskan untuk menemui Kallion.
Namun, yang tidak disangka olehnya adalah Kallion akan memperlakukannya seperti pelacur.
Hidupnya sudah hancur sejak delapan tahun lalu, jadi tidak masalah baginya untuk mendapatkan penghinaan lainnya. Dia bisa menanggungnya asalkan bisnis Damian tidak hancur seperti yang terjadi pada ayahnya di masa lalu.
Dia tidak ingin Damian juga menanggung sesuatu padahal pria itu tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Dia tahu orang-orang seperti Kallion yang tidak berperasaan akan sangat mampu menyakiti orang lain tidak peduli orang itu bersalah atau tidak.
Ilyin membuka pintu apartemennya dengan tangan yang gemetar. Wanita itu segera masuk ke dalam tempat tinggalnya, ruangan yang dia tuju adalah kamarnya. Wanita itu segera melangkah menuju ke kamar mandi. Dia mengguyur tubuhnya dengan air yang mengalir dari atas kepalanya.
Ilyin pikir dia sudah kebal dengan rasa sakit, tapi ternyata dia salah. Nyatanya dia masih saja kesakitan hingga saat ini.
Air mata wanita itu mengalir, dia meremas rambutnya dengan keras. Lagi-lagi penyesalan yang besar menghantam dirinya.
Semua adalah kesalahannya. Jika dia tidak mengejar Kallion, jika dia menyerah atas penolakan Kallion terhadapnya, maka tragedi mengerikan dalam hidupnya tidak akan pernah terjadi.
Ilyin membersihkan tubuhnya, menggosok jejak yang ditinggalkan oleh Kallion di sana. Dahulu sentuhan Kallion adalah sentuhan yang paling dia sukai. Namun, sekarang sentuhan itu terasa membakar dirinya.
Bagaimana mungkin dia bisa menikmati setiap sentuhan dari pria yang telah menjadi bagian dari kematian ayahnya, kegilaan ibunya dan kehancuran hidupnya sendiri.
Dia membenci Kallion, tapi dia lebih membenci dirinya sendiri karena mencintai pria yang seharusnya tidak dia dekati.
Raungan sakit hati Ilyin terdengar di dalam kamar mandi itu, tapi tidak ada yang bisa mendengarnya kecuali benda-benda mati di sekitar sana.
Setelah mengguyur tubuhnya untuk waktu yang lama, Ilyin keluar dari kamar mandi. Wajah wanita itu tampak pucat, sekali lagi dia telah kehilangan keinginannya untuk hidup.
Ilyin menelan obat tidur, wanita itu kemudian membaringkan dirinya di ranjang, menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya.
Keesokan paginya dia terbangun karena dering ponsel yang terdengar di telinganya. Wanita itu meraih ponselnya, lalu kemudian menjawab panggilan yang berasal dari tunangannya.
"Ya, Damian." Suara Ilyin terdengar serak.
"Ilyin, di mana kau saat ini?"
"Aku ada di apartemenku. Ada apa?"
"Pelacur tidak tahu diri! Datang ke sini sekarang juga!" Itu adalah suara marah ibu Damian.
Ilyin mengerutkan keningnya, ada apa? Kenapa ibu Damian tampaknya sangat marah padanya. Dia tahu bahwa ibu Damian tidak terlalu menyukainya, tapi wanita itu tidak pernah menghinanya.
"Ilyin, aku akan ke tempatmu sekarang."
"Baik."
Ilyin segera turun dari ranjang, wanita itu memakai pakaian dengan cepat. Dia mengabaikan rasa sakit di kepalanya yang diakibatkan karena dia tidur dalam keadaan rambut yang belum ia keringkan.
Setengah jam kemudian Damian tiba, tapi pria itu tidak sendirian melainkan datang bersama dengan orangtua Damian.
Belum sempat Ilyin mengatakan apa-apa, Rosalyn, ibu Damian telah melayangkan tamparan ke wajahnya.
"Ibu." Damian terkejut dengan tindakan ibunya.
"Apa, Damian? Apakah kau akan memarahi Ibu karena menampar pelacur ini!" Rosalyn menatap putranya dengan marah.
Ilyin yang dimarahi tanpa tahu apa salahnya hanya bisa menatap Damian dan Rosalyn bingung.
"Bu, ada apa?"
"Jangan memanggilku seperti itu, aku bukan ibumu! Aku tidak akan menerima menantu pelacur sepertimu!" bengis Rosalyn. "Kau benar-benar tidak tahu diri, Ilyin. Saat Damian sibuk mengurus bisnisnya yang sedang menghadapi masalah kau bercinta dengan pria lain di belakangnya! Ada apa? Apakah kau sedang bersiap untuk pindah ke pria lain jika Damian jatuh!"
Tubuh Ilyin membeku. Bagaimana ibu Damian bisa tahu tentang itu?
"Damian, kau sudah melihat wajah asli wanita pujaan hatimu ini? Sekarang kau sudah sadar bahwa apa yang dulu Ibu katakan benar, bukan? Pelacur ini tidak pantas untukmu!" Rosalyn tidak pernah menyukai Ilyin, tapi karena Damian jatuh cinta pada Ilyin dia akhirnya mengalah pada putra satu-satunya yang dia miliki. Dia bahkan melawan aturan dari orang-orang kelas atas bahwa mereka harus berpasangan dengan orang yang satu level dengan mereka.
"Ilyin, apakah kau ingin menjelaskan tentang video ini?" Damian menunjukan ponselnya pada Ilyin. Di sana terdapat video bercintanya dengan Kallion.
Ilyin menatap ponsel Damian tanpa ekspresi. Kallion, pria itu tampaknya masih belum cukup menekannya.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan, wanita di video itu memang aku." Ilyin tidak akan mengelak.
"Apakah kau mendengar itu, Damian? Dia mengakuinya! Wanita yang kau cintai berhubungan seks dengan pria lain." Rosalyn tampak begitu emosional. Saat ini dia memiliki keinginan untuk mencekik Ilyin sekarang. Bagaimana bisa wanita itu memperlakukan putranya seperti itu setelah putranya menerima Ilyin yang hanya putri seorang penjahat.
"Ilyin, apa salahku? Bagaimana kau bisa mengkhianatiku seperti ini?"
"Damian, mari berpisah." Ilyin tidak bisa terus bersama dengan Damian karena Kallion mungkin akan mencoba menyakiti Damian lagi. Tidak ada yang bisa mengerti pikiran pria menyendiri itu, bahkan dirinya yang telah menghabiskan tiga tahun dengan Kallion tidak akan bisa menebak isi pikiran pria itu.
Rosalyn menampar Ilyin sekali lagi. Dia merasa sangat sakit hati karena dengan begitu mudahnya Ilyin mengatakan berpisah pada Damian, bahkan wanita itu tidak meminta maaf sama sekali. "Ilyin, kau benar-benar pelacur! Ketika Damian akan jatuh kau sudah merayu pria lain untuk menyelamatkan dirimu."
Damian juga sangat kecewa pada Ilyin, seharusnya Ilyin memberikannya lebih banyak penjelasan, seharusnya wanita itu memohon agar dia tidak meninggalkannya.
"Ilyin, apakah kau lupa bahwa aku kehilangan satu ginjalku karena menyelamatkanmu?" Damian akhirnya mengungkit kejadian di masa lalu.
Ilyin mana mungkin lupa. Ketika dia hampir ditusuk oleh orang yang memiliki dendam pada ayahnya, Damian menyelamatkannya dan akhirnya kehilangan satu ginjalnya. Dan itu juga menjadi alasan kenapa Ilyin menerima pernyataan cinta Damian terhadapnya. Dia berutang pada Damian.
"Aku tidak mungkin lupa, Damian. Namun, yang terbaik bagimu adalah berpisah denganku."
"Apakah kau benar-benar seperti yang dikatakan oleh ibuku? Kau meninggalkanku karena bisnisku akan jatuh, dan setelah ini aku hanya akan hidup dengan satu ginjal sehingga kau menganggap aku akan menyusahkanmu?"
Kata-kata Damian membuat dada Ilyin sesak. "Damian, apakah kau tahu alasan kenapa bisnismu mengalami masalah sekarang? Itu adalah karena aku! Kau merasa tidak pernah menyinggung pria bernama Kallion Heinrich bukan? Dia adalah pria yang ada di video itu bersamaku. Dan apakah kau ingin tahu siapa dia? Dia adalah orang yang menyebabkan ayahku mengalami kebangkrutan dan akhirnya bunuh diri, dia juga yang menjadi alasan utama kenapa ibuku bisa mengalami gangguan jiwa. Kallion Heinrich adalah mantan kekasihku ketika aku kuliah di luar negeri.
Alasan kenapa aku ingin kita berpisah adalah agar Kallion tidak menargetkanmu lagi. Aku tidak ingin kau mengalami nasib yang sama dengan ayahku, ibuku dan aku! Apakah alasan itu sudah cukup bagimu?"
Damian dan Rosalyn diam, kini suasana di dalam sana menjadi hening hingga akhirnya Rosalyn bersuara.
"Damian, kau harus memutuskan hubunganmu dengan Ilyin. Dia akan membawa kehancuran bagi seluruh keluarga kita!" Rosalyn tidak ingin kehilangan segalanya seperti yang dialami oleh ibu Ilyin.
"Lalu kenapa kau tidur dengan pria itu jika dia adalah orang yang sudah menghancurkan kau dan keluargamu, Ilyin?"
"Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menekan perusahaanmu lagi jika aku memuaskannya. Aku melakukannya, Damian. Hidupku sudah hancur, aku tidak keberatan melakukan hal menjijikan itu daripada harus membiarkan perusahaanmu hancur karenaku." Ilyin berkata tanpa ekspresi. Ada ribuan kepahitan yang dia rasakan saat ini, tapi dia tidak menunjukannya sama sekali karena dia tahu tidak akan ada orang yang mengerti apa yang dia rasakan saat ini karena mereka tidak berada dalam posisinya.
Damian tidak menyangka bahwa itu adalah alasan Ilyin tidur dengan Kallion. Kedua tangan pria itu mengepal kuat. Kallion Heinrich ini benar-benar bajingan. Untuk menyakiti Ilyin, dia menggunakan dirinya. Tampaknya pria itu sangat tahu bahwa Ilyin begitu peduli padanya dan akan mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan perusahaan.
"Damian, yang terbaik bagimu saat ini adalah berpisah denganku. Kallion mungkin akan menyakitimu jika kau masih bersamaku." Ilyin sudah lelah, dia tidak ingin menjadi penyebab kehancuran orang lain lagi.
Jika dia tidak memiliki apapun, maka Kallion tidak akan bisa menekannya. Selain itu tidak akan ada orang yang disakiti.
"Ilyin." Damian tidak bisa melepaskan Ilyin. Dia masih bersedia menerima Ilyin.
"Damian, jika kau tidak berpisah dengan wanita sial ini maka kau akan melihat kematian ibumu sendiri!" Rosalyn mengancam Damian.
Damian menatap ibunya putus asa. Saat ini yang dia miliki hanya ibunya, ayahnya telah tiada tiga tahun lalu karena penyakit yang diderita olehnya.
"Bu, jangan menekanku seperti itu."
"Kau hanya perlu memilih, apakah kau ingin melihat ibu mati atau kau berpisah dengan Ilyin." Rosalyn berkata serius. Dia lebih baik mati daripada menghadapi kehancuran.
"Damian, kau akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku. Wanita yang benar-benar pantas untukmu." Sejak dulu Ilyin merasa bahwa Damian terlalu baik untuk wanita sepertinya.
Damian sangat frustasi, di satu sisi dia begitu terobsesi pada Ilyin, di sisi lain dia tidak mungkin membiarkan ibunya bunuh diri.
Ini semua terjadi karena Kallion Heinrich, bajingan itu telah membuatnya dan Ilyin harus berpisah. Dia sangat membenci Kallion, tapi dia lebih membenci dirinya sendiri karena dia bisa dengan mudah ditekan oleh Kallion. Dari masalah yang dia hadapi, dia tahu bahwa kekuatan Kallion Heinrich jauh lebih besar darinya.
Sekarang dia dipaksa mundur oleh pria itu, tapi dia bersumpah suatu hari nanti dia pasti akan kembali bersama Ilyin lagi.
tbc
"Tuan, Tuan Damian ingin bertemu dengan Anda." Damon Hale, tangan kanan Kallion berdiri di belakang Kallion yang saat ini sedang memandangi pemandangan kota dari ruang kerjanya yang berada di gedung kasino terbesar di negara itu."Biarkan dia masuk." Kallion berbalik menghadap Damon."Baik, Tuan." Damon keluar dari ruangan itu. Dia melangkah menuju Damian yang menunggu di depan."Tuan, silahkan masuk." Damon membukakan pintu untuk Damian.Damian tidak mengatakan apapun, pria itu hanya melangkah melewati pintu. Tatapannya kini terarah pada pria yang duduk di sofa. Kallion Heinrich, dia tidak begitu mengenal pria ini karena ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan pria itu.Dari yang dikumpulkan oleh bawahannya, Kallion adalah pemilik dari K kasino dan klub malam yang tersebar di berbagai penjuru dunia."Apa yang membawa Tuan Damian datang ke tempat ini?" Kallion memainkan cincin yang terpasang di jari telunjuknya. Cincin itu merupakan identitas Kallion, cincin yang membuatnya diho
Ilyin meninggalkan K kasino dengan tergesa-gesa. Wanita itu tampak pucat, tangannya yang gemetar membuka pintu mobilnya.Detik selanjutnya Ilyin mengemudikan mobilnya. Tangan wanita itu berkeringat dingin. Jantungnya berdetak tidak karuan."Kumohon tidak lagi." Ilyin bergumam perih. Kerongkongannya terasa sangat sakit sekarang. Dadanya seperti terhimpit, udara di sekitarnya terasa seperti pisau tajam. Bukan membuatnya merasa lega ketika bernapas, tapi membuatnya semakin kesakitan.Waktu berlalu dengan sangat menyiksa. Ilyin akhirnya sampai di tempat tujuannya, rumah sakit. Wanita itu berlari tergesa-gesa.Setelah bertanya pada petugas rumah sakit, Ilyin pergi ke ruangan tempat ibunya di tangani."Bibi Gracia, bagaimana keadaan Ibu?" Ilyin bertanya pada seorang wanita yang merupakan petugas di rumah sakit jiwa tempat di mana ibunya dirawat selamat tujuh tahun belakangan ini."Nyonya Olivia masih dalam penanganan. Ilyin, kuatkan hatimu. Mari kita berdo'a ibumu bisa diselamatkan."Kata
Tubuh Ilyin terpaku di tempatnya ketika dia melihat siapa orang yang ada di dalam ruangan yang dia datangi.Dr. Xavion Allegra, Ilyin tidak akan berpikir bahwa dia salah masuk ruangan. Dia hanya menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menyadarinya dari awal. Dokter yang bisa menyelamatkan nyawa ibunya adalah sahabat Kallion.Sekarang dia mengerti kenapa ada dokter yang menolak menangani pasiennya, tentu saja karena masalah pribadi."Lama tidak bertemu, Ilyin." Xavion menyapa Ilyin dengan suara yang tidak bersahabat sama sekali. Sebelumnya selama tiga tahun, Ilyin menjadi bagian dari lingkungan pertemanan mereka, dan hubungan mereka cukup baik.Namun, sekarang mereka berhadapan lagi. Bukan sebagai teman, tapi sebagai orang asing di mana salah satu membenci dan yang lainnya tidak ingin berhubungan lagi. "Dokter Xavion, apa yang harus saya lakukan agar Anda membantu Ibu saya." Ilyin tahu bahwa ini tidak akan mudah jika berkaitan dengan Kallion. Xavion sengaja memintanya un
"Bu, maafkan aku." Ilyin bergumam lirih. Wanita itu melangkah di tengah dinginnnya air danau. Dia tidak bisa lagi bertarung dengan kerasnya hidup yang dia jalani.Di masa lalu, dia pernah mendatangi tempat ini kala dia benar-benar terpuruk karena keadaan yang membuatnya sulit bernapas. Namun, saat itu wajah lembut ibunya menghentikannya.Meskipun ibunya mengalami gangguan jiwa, wanita itu masih bernyawa. Jika dia pergi, maka ibunya akan sendirian. Tidak akan ada yang mengunjungi ibunya, tidak akan ada yang datang untuk bercerita padanya.Sekarang cerita sudah berbeda. Ibunya terbaring dengan kemungkinan hidup yang kecil. Dia sudah berusaha, tapi usahanya tidak membuahkan hasil bahkan setelah dia menerima berbagai macam penghinaan.Dia lelah, pundaknya tidak bisa menanggung beban lagi, hatinya yang mati rasa mulai merasakan kesakitan yang begitu menyiksa.Dia hanya bisa meminta maaf pada ibunya, dia pergi lebih dahulu. Dia lelah ditinggalkan, kali ini dia yang akan meninggalkan, tapi
Keesokan harinya Ilyin pergi ke rumah sakit. Wanita itu telah diberitahu oleh Erina bahwa operasi ibunya berjalan lancar kemarin.Ilyin memasuki ruang rawat ibunya, tatapannya langsung jatuh ke wajah rapuh ibunya yang pucat."Bu, aku di sini." Ilyin bersuara pelan. Dia menggenggam tangan ibunya yang dingin.Perasaan Ilyin campur aduk, dia pikir dia akan kehilangan ibunya untuk selama-lamanya.Ilyin tidak banyak bicara, dia hanya memandangi ibunya. Dia tidak akan bercerita pada ibunya tentang apa saja yang telah dia lalui selama beberapa waktu terakhir ini.Pintu ruangan terbuka, sosok Damian terlihat di sana. Pria itu mendekati Ilyin. Kerinduannya pada wanita itu akhirnya tidak tertahankan."Ilyin."Ilyin terkejut mendengar suara Damian. Wanita yang tadinya duduk di kursi itu langsung berdiri. Damian tidak seharusnya berada di sini, apalagi saat dia juga berada di sini.Sebuah pelukan yang tiba-tiba membuat Ilyin semakin terkejut. Dia berusaha mendorong Damian. Di depan ad
Kallion kembali ke hotel larut malam. Aroma khas tubuh pria itu bercampur dengan aroma alkohol dan rokok. Dia berjalan menuju ke ranjang, di mana Ilyin sedang berbaring saat ini.Pria itu membungkuk, tangannya bergerak menyentuh kepala Ilyin. Jari telunjuknya bergerak menelusuri rahang Ilyin.Kelopak mata Ilyin terbuka, ada rasa takut dan keterkejutan di sana. Teror yang menghantuinya delapan tahun lalu telah meninggalkan trauma baginya.Ilyin bergerak menjauh secara tidak sadar, dia merasa bahaya sedang mengintainya.Gerakan Ilyin membuat Kallion tidak senang. Apakah dia sangat menakutkan sehingga Ilyin harus bereaksi seperti itu?Kallion berdiri tegap seperti sebelumnya, pria itu berbalik dan melangkah menuju ke kamar mandi. Dia perlu membersihkan tubuhnya.Ketika Ilyin mendengarkan suara gemericik air, wanita itu merasa sedikit lega. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena beberapa menit kemudian Kallion selesai membersihkan tubuhnya.Ruangan itu sangat sunyi, Ilyin tidak tahu
Pagi harinya Ilyin terjaga sendirian di atas kasur besar yang masih memiliki aroma percintaannya dengan Kallion. Ilyin menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, wanita itu segera turun dari ranjang, melangkah menuju ke kamar mandi dengan kaki telanjang.Wanita itu masuk ke dalam bak mandi yang saat ini mulai terisi dengan air hangat. Wajahnya tanpa ekspresi, tidak ada kata yang keluar dari mulutnya.Saat air terisi penuh, Ilyin menenggelamkan dirinya di sana. Rasa sesak memeluknya, tapi dia tidak memiliki keinginan untuk muncul ke permukaan.Dia merasa sangat berdosa pada orangtuanya saat ini. Bagaimana bisa dia menikmati setiap sentuhan Kallion padahal karena hubungannya dengan Kallion orangtuanya berakhir dengan tragis.Air mata Ilyin bercampur dengan air di bak mandi itu. Saat ini yang dia inginkan hanyalah mengakhiri semuanya.Ilyin tidak membenci Kallion karena dia tahu Kallion tidak menggunakan tangannya untuk menyakiti orangtuanya, tapi tetap saja dia tidak bisa
K Kasino selalu ramai seperti biasanya, orang-orang dengan kantong tebal telah menduduki tempat mereka dan meletakan taruhan. Setiap detiknya uang akan mengalir memperkaya keluarga Heinrich.Tidak sembarang orang bisa menjangkau K Kasino, hanya mereka yang benar-benar memiliki uang banyak yang bisa datang ke sana.Kallion membawa Ilyin ke sebuah ruangan khusus di mana di sana sudah ada satu pria lain yang telah menunggu kedatangan Kallion.Senyum cabul tampak di wajah pria itu ketika dia melihat Ilyin dengan balutan gaun putih yang memeluk tubuhnya dengan indah. Salah satu kaki jenjangnya terekspos sampai ke paha. Penampilan Ilyin malam ini benar-benar memikat dan akan membuat banyak laki-laki bergairah hanya dengan melihatnya.Pria itu segera berdiri dari tempat duduknya begitu juga dengan wanita seksi yang menemaninya, dia mengulurkan tangannya menyambut sang pemilik kasino dengan senyuman di wajahnya. "Selamat malam, Tuan Kallion Heinrich."Kallion mengeluarkan tangannya dari saku