Share

Kemurkaan Bingwen

"Kakak!" Seru Nye Na, saat dia melihat kakak laki-lakinya datang menyelamatkannya.

"Nye Na, kamu baik-baik saja bukan?"tanya Ming, dia berusaha untuk melepaskan rantai di pintu kurungan tersebut.

"Aku baik-baik saja Kak, bagaimana Kakak bisa sampai di sini?" Nye Na, tidak menyangka kalau kakaknya benar-benar datang. Dia yang dari tadi sudah pasrah akan nasibnya nanti itu pun jadi merasa bersalah karena meragukan kakaknya sendiri.

"Jangan bodoh, memangnya aku ini kakak yang akan meninggalkan dan membiarkan adikku dalam bahaya? Tidak akan terjadi. Aku akan mencarimu sampai ketemu, Nye Na. Kalau tidak, aku tidak akan berani bertemu dengan orang tua kita dengan tenang," ujar Ming.

"Maafkan aku, Kak. Aku sempat ragu apa Kakak benar akan datang."

Ming menghapus air mata yang mulai mengalir di pipi adiknya itu.

"Pasti kamu sangat ketakutan bukan? Maafkan Kakak, karena terlambat datang."

"Sial, ini kenapa rantainya susah dilepaskan," gerutu Ming.

Lelah dia mengutak-atik rantai itu aga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status