BAB 2 SALING MENYEMBUNYIKAN RAHASIA"Antar aku ke bandara!"Daren cukup terkejut dengan permintaan Talisa, tapi dia tetap langsung bergegas untuk mengambil mobilnya. Daren membawa mobil jenis sedan berkaca gelap, dia berhenti tepat di depan Talisa."Ayo masuk!" Daren merentangkan pintu depan, tapi Talisa malah langsung masuk dari pintu belakang."Apa yang kau lakukan?" Daren menoleh heran."Cepat antar aku ke bandara!" Talisa cuma mengulang perintahnya seolah Daren juga cuma seorang supir."Duduklah di depan." Daren menunggu Talisa untuk pindah tapi Talisa tetap bersikeras duduk di belakang."Kau benar-benar mau duduk di situ?""Apa masalahmu?" Talisa malah balas melempar pertanyaan sarkas untuk menantang. “Aku lebih nyaman di sini!”"Oke, terserah Kau!" Akhirnya Daren menyerah untuk berdebat dengan wanita keras kepala.Daren langsung kembali menginjak gas mobilnya dan mereka pergi meninggalkan halaman mansion mewah keluarga Barack. Diam-diam Katrina terus memperhatikan Talisa yang
BAB 3 SIAPA YANG LEBIH CERDIKTalisa benar-benar bertekad untuk mencari tahu sendiri dengan bukti yang telah diam-diam dia simpan. Talisa tidak boleh kalah cerdik, suaminya sedang dikelilingi orang-orang licik, dan kali ini di tambah satu lagi, yaitu ‘mantan istri yang gentayangan’. Calvin dan Talisa sudah kembali ke Jakarta, ternyata Tamara juga ikut menyusul.Tamara Caroline tiba-tiba sudah kembali berdiri di depan teras rumah Talisa, memencet bel pintu dengan tidak sabaran. Kebetulan Talisa Juga sedang berada di rumah seorang diri. Talisa melihat Tamara dari kamera pemantau tamu, sepertinya dia kesal karena Talisa sudah menganti semua kode pintu. Tamara tidak akan bisa bebas keluar masuk lagi seperti kemarin. Talisa segera turun untuk membuka pintu sebelum telinganya nyeri karena mendengar suara bel yang tidak mau berhenti. Talisa juga langung merentangkan daun pintu lebar-lebar di hadapan Tamara."Di mana Calvin?" Tamara langsung melempar pertanyaan tegas. "Aku ingin bertemu deng
BAB 4 PENCEMBURUSejak masih anak-anak Calvin telah berulang kali hampir di bunuh oleh keluarganya sendiri. Wajar bila Calvin memiliki kesulitan untuk percaya pada siapapun, gampang sakit hati, dan sangat tertutup. Kekayaan sama sekali tidak menjamin kebahagiaan bagi seorang anak, justru cobaan terberat bagi anak-anak ketika harus menghadapi keserakahan orang dewasa yang keji. Karena itu Calvin tidak pernah menginginkan seorang anak dalam hidupnya.Dengan buku-buku jarinya yang mencengkeram keras, Calvin meremas hasil uji DNA dari anak laki-laki yang telah dilahirkan oleh Tamara. Calvin tidak mau melihatnya lagi, dia langsung membuangnya ke dalam tempat sampah.*****"Talisa terlihat berdandan sangat cantik, dengan gaun merah seksi yang selama ini tidak pernah mau dia sentuh.""Kau mau kemana?" Calvin menatap curiga."Aku mau keluar." Talisa masih berputar-putar di depan cermin untuk membenahi penampilannya yang sepertinya tidak mau kalah dari Tamara."Tomas dan Robin boleh ikut, ak
BAB 5 SEMAKIN CEMBURUSebenarnya Calvin tahu ketika Katrina terus berusaha untuk membuat Tamara gagal hamil. Katrina juga terus mempengaruhi Tamara untuk mengikuti gaya hidupnya yang bebas dari anak. Karena calvin tidak pernah menginginkan anak-anak dalam pernikahannya, dia jadi tidak terlalu perduli. Mungkin jika Tamara hami sekalipun, pasti Calvin akan minta untuk aborsi. Terdengar sangat jahat, tapi bagi Calvin lebih jahat jika membiarkan anak itu jadi objek ekploitasi seperti dirinya.Tapi anehnya ketika bersama Talisa kadang Calvin sangat ingin membuat wanita itu hamil agar tidak banyak tingkah lagi. Calvin terus mendesak pinggul Talisa sampai terpantul-pantul dan kepalanya terbentur sudut sofa jok belakang. Mereka bercinta di dalam mobil dalam kondisi agak gelap dan calvin membekap mulut Talisa agar tidak bersuara selama dia menyelesaikan hasratnya. Calvin benar-benar nekat karena sudah terdesak gemas. Bahkan dulu Calvin tidak pernah terpikir akan menyukai wanita yang suka men
BAB 6 TIDAK TERDUGAMartin buru-buru melapor pada Katrina dengan menunjukkan sebuah bukti foto."Aku melihat Tamara dan Daren bertemu di sebuah hotel!"Katrina langsung menyambar ponsel Martin untuk memperhatikan foto tersebut baik-baik."Untuk apa Daren menemui betina licik itu?" Katrina juga langsung waspada."Dari dulu aku sudah curiga jika mereka bermain sendiri di belakang kita!""Pertanyaannya, kenapa tiba-tiba Tamara menghilang dan tiba-tiba sekarang muncul kembali?" Katrina sebenarnya wanita yang sangat jeli. "Aku yakin pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan! Tamara tidak akan menghilang begitu saja tanpa alasan!"Katrina sangat mengenal sifat Tamara, wanita itu tidak bodoh, dia cerdik dan paling serakah ingin menguasai Calvin."Tamara menghilang selama hampir tujuh bulan, bahkan dia tidak muncul ketika Calvin menikah lagi! Aku yakin ada sesuatu yang menahannya untuk tetap bersembunyi!" Katrina terus berpikir kritis untuk menggabung beberapa runutan fakta. "Atau mungkin Tamar
BAB 7 RASA INGIN TAHUTalisa menengok penunjuk waktu di sudut layar ponselnya. Sebentar lagi Calvin akan pulang. Talisa bergegas merapikan laptop, tumpukan buku dan alat tulisnya dari atas ranjang. Calvin tidak suka melihat barang berantakan, apalagi seprai tempat tidur yang kusut. Walaupun Calvin sangat disiplin, kaku, dan super higienis, lama-lama Talisa juga sudah mulai terbiasa mengikuti standarnya.Talisa sudah mandi, cantik, harum dan seksi dengan lingerie yang sudah lama tergantung di lemari tapi baru kali ini dia sentuh. Pagi tadi Calvin sudah berjanji akan pulang cepat karena itu Talisa ingin balas memberi kejutan manis. Ternyata malah Talisa sendiri yang dibuat terkejut karena tiba-tiba Calvin menelpon."Aku ada perjalan bisnis keluar kota mendadak, malam ini tidak akan pulang."Seketika dada Talisa langsung tersendat. "Aku akan segera kembali begitu urusannya selesai.""Ya!" cuma sepenggal kata itu yang lolos dari mulut Talisa sampai Calvin menutup telpon lagi.Saat itu Ta
BAB 8 PERSEKONGKOLAN LICIKTalisa memperhatikan foto Calvin yang sedang mengendong seorang bayi. Nampaknya foto tersebut sengaja diambil diam-diam oleh Tamara. Talisa benar-benar tidak bodoh, dia cukup berpikir sederhana. Jika Tamara sudah merasa mendapatkan Calvin, dia tidak perlu mengirim foto macam itu untuk dia pamerkan pada Talisa. Kecuali Tamara juga masih tidak percaya diri, dia hanya ingin menyisihkan Talisa. "Kau pikir berurusan dengan siapa!" Talisa tidak akan mempan dengan permainan psikologis licik yang coba dijalankan oleh Tamara untuk menjatuhkan mentalnya.Justru dari foto yang dikirim oleh Tamara, Talisa jadi tahu berapa usia anak laki-lakinya. Karena selama ini Talisa hanya tahu jika Tamara memiliki anak laki-laki yang dia klaim sebagai putranya bersama Calvin, tapi Talisa tidak tahu berapa usian anak tersebut.Talisa memperkirakan bayi dalam gendongan Calvin baru berumur sekitar dua bulan. Talisa juga jadi tahu jika Tamara menghilang untuk menyembunyikan kehamilan.
BAB 9 DIAM-DIAM BERTEMUSelain sedang menyelidiki DNA dari anak laki-laki yang telah dilahirkan oleh Tamara, sebenarnya Calvin juga masih terus menyelidiki kematian neneknya yang mencurigakan. Calvin harus sangat berhati-hati untuk menghadapi musuh yang bersembunyi di dalam keluarganya sendiri. Calvin terus memperhatikan anting-anting mutiara milik neneknya dan yakin salah satu dari anting tersebut telah terjatuh di suatu tempat. Tempat yang mungkin di datangi oleh neneknya beberapa saat sebelum dia harus dibunuh.Calvin juga sangat yakin jika neneknya telah mengetahui sebuah rahasia besar, karena itu dia harus dilenyapkan. Tangan Calvin kembali mengepal jika teringat bagaimana neneknya masih sempat menelpon untuk segera bertemu, tapi Calvin telah terlambat untuk selamanya.Tiba-tiba perhatian Calvin teralihkan pada layar ponselnya yang baru saja berkedip. Sebuah pesan dari anak buahnya yang mengirim file PDF.[Ini hasil uji sampel yang kemarin Anda inginkan Mr. Alexander]Calvin meli