Share

Akhirnya Garis Dua

“Aya naon?” tanya ibu melihat perubahan raut wajah sang putri setelah mendapat telepon dari menantunya.

“si Aa nyuruh aku cepet pulang,” jawab Kia dengan kesal.

“Baru juga beberapa jam di sini, masa langsung nyuruh pulang? Gimana sih?” ibu juga tak kalah kesal. Ya, bagaimana tak kesal, sudah lebih dari satu bulan sang putri tidak mengunjunginya, dan baru beberapa jam saja menginjakan kaki di rumahnya, sang menantu sudah menyuruh putrinya untuk meninggalkannya lagi.

Ingin sekali sang ibu menelpon menantu titisan Sultan itu seraya berkata ‘APA-APAAN?’, sambil memarahi menantunya itu yang tak tahu adab. Tapi kenyataannya, boro-boronya dia memarahi sang menantu, baru menatap wajah tampan pria yang menikahi putrinya saja langsung membuat nyalinya menciut. Entah karena malu atau karena segan, yang jelas Ibu tak pernah bisa mengobrol banyak pada menantunya sendiri.

“Bawaan orok kali, jadi bapaknya kangen terus sama Neng Kia,” sahut si ibu penjual rujak.

Sontak saja kedua ibu dan anak itu men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
Alhamdulillah ya Allah
goodnovel comment avatar
Liz Kusnandar
msh blm ada tanda" up nih...
goodnovel comment avatar
Alya Putri
up lah kak vie..... ditunggu tunggu kok ga up up sichh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status