Share

17. Lepaskan, Tuan Austin !

Esok pagi, Esme terbangun karena mendengar suara kicauan burung yang berada di luar ruangan serta sinar matahari yang mulai masuk menyusuri seluruh ruangan ini menjadikan ruangan ini lebih terang dari sebelumnya. Esme merasa tidurnya kali ini sangatlah nyenyak perihal tadi malam, ia bahkan bermimpi sedang berpesta pesta dengan temannya saking senang dan bangganya akan dirinya sendiri. Mungkin pesta merayakan perbuatan yang Esme lakukan tadi malam, bahkan ketika mengingatnya Esme jadi geli sendiri.

Esme berbalik badan dan membuka matanya dengan perlahan tetapi yang ia lihat pertama kali adalah wajah kesal beserta lelahnya wajah Austin. Matanya terlihat cukup merah dan sangat sayu, Mungkin benar seperti dugaan Esme. Ia tidak tidur kemarin malam karena sibuk mengurusi anaknya yang tidak kunjung tidur ...

"“Buenos días, señor Austin.”  sapa Esme ceria dan menampilkan senyum indahnya

(Selamat pagi, Tuan Austin)

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status