Dalam tidur, aku merasakan tanganku dibelai sampai ke lenganku, kemudian tanganku di pegang erat-erat disatukan dengan tangannya. Aku tahu siapa pelakunya, daddy. Aku berusaha membuka mataku, entah mengapa mataku sulit terbuka, bagaikan ada uang logam seribu rupiah menempel di mataku. Akhirnya aku berbisik,”Daddy..” “Ya my baby,” terdengar bisik halus hampir tak terdengar. Aku memaksa membuka mataku, tetap tidak bisa. Apa yang mereka buat kepadaku sehingga kau tidak bisa membuka mataku? Batinku gelisah. “Baby, I love you,” bisik daddy. “I love daddy too,” Lalu aku menangis, “Daddy bayi kita meninggal?” Tidak ada jawaban, malah tangan yang memegang tanganku semakin erat memegangku. “Maafkan daddy.”suara daddy terdengar serak menahan emosi. Terdengar isak tangis daddy.Sekuat tenaga aku membuka mata, lalu duduk, tapi ada sesuatu menghalangiku. Rupanya alat infus dan alat bantu pernapasan. “Baby jangan bergerak sayang,” “Daddy menangis? Kata dokter Budi bayi kita sehat, kok di
Semalam aku tidak bisa tidur, nyeri di perut bekas operasi terasa nyeri sampai di belakang, nyeri di payudaraku yang bengkak karena air susuku menetes terus, sudah kupijat payudara untuk mengeluarkan air susu hanya menetes membuat bra dan blus basah di sekitar dada, belum lagi dadaku terasa nyeri karena sakit hati dibohongi daddy, ditambah kepalaku yang pening, lengkap sudah penderitaanku karena sakit mendominasi seluruh tubuhku. Aku hanya bisa menangis mengutuk diriku yang begitu bodoh, bisa dibohongi daddy selama dua tahun. Aku kira akulah satu-satunya wanita yang dicintainya, akulah primadonanya, akulah kekasih jiwanya, ternyata itu semua bohong. Aku disebut berselingkuh dengan daddy, aku disebut pelakor, disebut jalang, pelacur semua sampah masyarakat di jatuhkan padaku oleh wanita paruh baya yang mengaku ibunya. Aku tersenyum tipis , teringat pertanyaanku, “Tante isterinya?” Hampir terloncat dari bibirku, pantas daddy menjadikanku kekasihnya karena isterinya tua. Bagaimana kal
Aku terkejut melihat wanita paruh baya sedang sibuk memarahi oom Herkules,” Telepon terus pelakor tidak tahu diri, menghalangi semua rencanaku kalau dibiarkan!”“Hemm.” Aku mengeluarkan suara agar wanita paruh baya itu tahu aku ada di belakangnya.“Rupanya si pelakor ke luar, Rinto kau bertugas menjaganya kok tidak tahu dia keluar? Jangan-jangan dia mencari mangsa baru?”Oom Herkules yang sebenarnya bernama Rinto menunduk,”Maaf nyonya besar, saya khilaf.”“Buka pintu apartemen anakku.” Bentak wanita paruh baya itu kepadaku.“Saya rasa ibu tidak berhak masuk, ini diberikan anak ibu kepada saya.” Kataku.“Apa? Beraninya dia mengaku pemilik apartemen ini?” teriaknya.“Rinto, panggil manajer apartemen !”Perintah wanita paruh baya.“Oom tidak usah panggil manajer, “ kataku melihat gestur oom Herkules yang serba salah, mengikuti perintah wanita paruh baya atau mendengar perkataan ku.Aku langsung memasukkan kartu , pintu terbuka ,Wanita paruh baya yang bernama Soraya, mengedarkan pandanganny
Kebohongan tidak saja merugikan diri sendiri tapi juga orang lain. Kebohongan yang terjadi pada diriku karena aku telah berbuat dosa yang merusak tatanan kehidupanku dan kehidupan orang lain.Untuk mendapatkanku daddy berbohong, demikian juga untuk mendapatkan kenikmatan sejengkal aku telah membohongi diriku sendiri yang sebenarnya sangat menghormati kesucian seperti yang diajarkan mama kepadaku. Aku pasrah? Tidak! Aku sudah mendapatkan beberapa keping puzzle, yang kucari sekarang adalah pertanggungjawaban daddy. Aku tidak minta dinikahi, aku minta mengapa dia membohongi diriku selama dua tahun. Aku percaya seratus persen padanya, aku percaya dia mencintaiku, aku percaya semua yang dikatakannya ternyata semuanya penuh kebohongan. Sore hari ketika sendiri di apartemen, iseng-iseng aku membuka televisi. Layar lebar TV 24 inch, remote yang kupegang mencari channel, aku tertarik pada channel yang menayangkan cerita selibritis yang tidak pernah kulirik sekalpun karena isinya perceraian, p
Kebohongan tidak saja merugikan diri sendiri tapi juga orang lain. Kebohongan yang terjadi pada diriku karena aku telah merusak tatanan kehidupanku dan kehidupan orang lain.Untuk mendapatkanku daddy berbohong, demikian juga untuk mendapatkan kenikmatan sejengkal aku telah membohongi diriku sendiri yang sebenarnya sangat menghormati kesucian seperti yang diajarkan mama kepadaku. Aku pasrah? Tidak! Aku sudah mendapatkan beberapa keping puzzle, yang kucari, sekarang adalah pertanggungjawaban daddy. Aku tidak minta dinikahi, aku minta mengapa dia membohongi diriku selama dua tahun. Aku percaya seratus persen padanya, aku percaya dia mencintaiku, aku percaya semua yang dikatakannya ternyata semuanya penuh kebohongan. Sore hari ketika sendiri di apartemen, iseng-iseng aku membuka televisi. Layar lebar TV 24 inch, remote yang kupegang mencari channel, aku tertarik pada channel yang menayangkan cerita selibritis yang tidak pernah kulirik sekalpun karena isinya perceraian, perselingkuhan, mem
Aku membuka pintu apartemen masih menyimpan kemarahan karena mendapatkan fakta kebohongan bertubi-tubi dari orang yang menurutku dekat denganku, terutama yang kucintai, Daddyku. Aku meraswa ada penghiatan yang sempurna yang dibuat mereka, daddy, ibu Soraya, rumah sakit,oom Herkules mungkin juga bi Ijah yang kulihat akhir-akhir ini tidak berani menatapku, selalu menunduk . Pintu apartemen terbuka, aku melihat sesosok tubuh yang sangat kukenal dan … Oh Tuhan, mata itu menatapku dengan tatapan kosong, tidak ada tatapan sayu , cinta, hasrat yang selalu dipamerkan ketika kami bercinta. Aku menutup mataku tidak ingin melihat tatapan itu. “Baby..?” terdengar lirihnya di telingaku. Aku membuka mataku, lelaki tampan yang selalu kupuja tidak terlihat tampan. Tidak seperti ketika dia menggendong bayi mungil, tangannya terlihat kokoh, matanya tidak dapat kuterka, apakah mata bahagia karena tertutup kaca mata hitam.Terlihat tampan, gagah dengan rambutnya yang ikal terbelah dua, layak sebagai se
Setelah makan kami duduk berhimpitan di sofa, saling memeluk diselingi saling mencium dan melumat. Seolah-olah takut jika keintiman kami akan pergi untuk selamanya. Daddy kemudian menceritakan mengenia pernikahannya. “Keindahan pernikahan kami hanya tahun pertama dan kedua. Sesudahnya Herlina sibuk dengan shooting, foto dan kegiatannya sebagai artis dan selebritis. Aku juga sibuk di kantor. Kami akhirnya pisah ranjang.” “Jadi tidak melakukan eng.. ing.. eng..?” kataku menggoda. “Tidak sama sekali !” “Jadi bagaimana daddy menyalurkan hasrat?” tanyaku polos. “Jajan..” “Jajan?” tanyaku. “Aku mencari perempuan yang ingin one stand night denganku.” “Berapa wanita yang telah one stand night denganmu?” tanyaku. “Tidak pernah kuhitung. Lewat begitu saja. Membosankan! Mereka melakukannya hanya untuk mengincar hartaku, bukan cinta yang mereka berikan, hasrat, gairah s*ksual untuk mendapatkan sesuatu dariku." Adakah kenikmatan yang daddy dapatkan?" tanyaku sambil menatapnya ingin men
Aku membayangkan jika ibuku diperlakukan demikian, bagaimana perasaannya. Berdiri berjam-jam di depan pintu mengharapkan pintu terbuka karena datang ingin mengungkapkan sesuatu, meskipun yang akan diungkapkan akan mendatangkan bencana. Aku akhirnya membuka jas kamar, mengganti dengan dres panjang, menyikat rambutku yang acak-acakan dan keluar kamar tidur membuka pintu . Perempuan renta itu duduk di kursi plastik yang dibawakan oleh oom Herkules. “Syukurlah mbak Jeje baik-baik. Kami khawatir jika terjadi sesuatu.” Kata oom Herkules. “Silahkan masuk,” kataku tidak menggubris perkataan oom Herkules . Ibu Soraya masuk dipapah oleh oom Herkules, dia nampak rentan berbeda ketika dia datang ke apartemen untuk pertama kalinya, mengusirku dari apartemen. Aku mempersilahkan ia duduk, oom Herkules keluar , menutup pintu apartemen dengan perlahan-lahan. Di depanku wanita renta itu, yang berusaha nampak anggun. Dia terlihat lahir sebagai sosok yang hidup di lingkungan berkelas. Rambut hitamnya