"Eum, kenapa mereka terus melihatku?"
"Kau tak sadar jika pakaianmu mengundang tatapan mereka yang siap menjelajahi keseksianmu sayang, lain kali, tidak usah memakai pakaian Bibi Fasha karena aku sendiri yang akan membelikanmu pakaian dan memasanginya."
"Hei, enak saja. Lakukan jika kau ingin sesuatu yang buruk terjadi."
"Sesuatu yang buruk? Ayolah sayang, jangan terlalu jahat kepada pria tampanmu ini, karena aku tak ingin tahu bahwa dirimu harus ke istana sekarang dan mengganti pakaian, mengerti?"
"Aralt, aku nyaman dengan pakaian ini, aku bebas bergerak dan selalu merasa dingin," balas Emely.
"Pakai saja jika kau berada di kamarku, tapi untuk keluar, aku jelas melarangmu sayang."
"Ish, pokoknya tidak mau!"
"Harus, kalau tidak maka aku akan mengganti pakaianmu langsung, mau?"
"Tentu tidak."
"Maka dari itu, menurutlah."
Emely mengembuskan napas, ia berpikir, jika tidak melepaskan pakaian ini, maka ... pria itu akan mengganti pakaiannya langsung padahal ia sangat menyukai pakaian Bibi Fasha yang begitu nyaman dan menyejukkan, rasanya ia tidak rela, tapi mau bagaimana lagi? Dengan pasrah Emely mengangguk yang pada akhirnya berjalan mengikuti Aralt menuju istana kemudian disuruh untuk berganti pakaian secepat mungkin.
Di kamar, untung pakaian wanita tersebut telah kering, jadi dia mendapat baju dan celana kain pengganti.
"Aku harap pria itu takkan protes lagi setelah aku memakai pakaian ini," sebalnya, lalu keluar dari kamar dan menampilkan diri di hadapan pria itu agar merasa puas karena dia berhasil menaklukkannya sementara ini.
"Lumayan, yang seperti ini aku mau, jadi ... jangan membantah lagi, paham?"
"Terserah padamu, walau aku tak paham, kau akan tetap memaksa dan aku sedikit kesal dengan sifatmu yang satu itu, begitu keras kepala dan seenak maunya," balas Emely dengan wajah cemberut, sementara Aralt puas mendengar ocehan mate-nya yang nampak menggemaskan.
"Permisi, Alpha. Omega yang bernama Fall telah kembali bekerja," lapor seorang warrior sembari menunduk hormat dan menunggu jawaban dari Aralt.
"Bawa dia kepadaku."
"Baik, Alpha."
"Omega baru?" sahut Emely karena penasaran, kini ia tak cemberut lagi karena yang dibutukannya adalah jawaban sehingga perasaan sebal itu menghilang seketika.
"Tidak, sudah lama, hanya saja dia cuti karena keluarganya sedang sakit dan harus dia rawat," jawab Aralt.
"Kasihan sekali, pasti hidupnya begitu berat ketika meninggalkan suatu kewajiban dengan cobaan yang melanda begitu saja," ujar Emely dan Aralt terkekeh mendengar celotehan mate-nya yang begitu berlebihan.
"Sayang, hidupnya tak seberat itu, dia menjadi omega tentunya merupakan takdir yang harus dia jalankan, dan aku adalah Alpha yang baik hati, serta bijaksana karena memberi kesempatan wanita itu untuk pulang," ucapnya dengan nada yang disombongkan, membuat Emely memutar bola mata karena jengah mendengar nada angkuh dari pria di sampingnya.
Tak lama kemudian, omega yang bernama Fall telah menghadap di depan alpha-nya dan sempat melirik Emely karena dia baru melihat wanita itu.
"Salam Alpha, saya sangat berterima kasih atas kebijaksanaan Anda yang telah mengizinkan saya untuk pulang, dan kini, keadaan orang tua saya di rumah telah membaik dan saya pun sudah diizinkan untuk bekerja kembali," lapornya. Aralt melirik Emely, ketika mata mereka memandang, sudut pria itu melengkung jahil dengan siratan bangga yang mencuak.
"Baiklah, silakan bekerja kembali."
"Baik, Alpha."
Fall pun meninggalkan mereka, lalu menuju dapur dan mengejutkan semua teman-temannya di sana. Mereka yang melihat Fall, langsung memekik senang.
"Astaga, Fall, kau kah ini?"
"Tentu, kalian merindukanku?"
"Sangat!" Mereka saling berpelukan, ketika pelukan mereka berakhir, Fall pun bertanya karena ia merasa penasaran dengan wanita asing yang berada di pack ini, terlebih lagi, dia melihat bahwa wanita itu sedang dekat dengan alpha.
"Wanita yang baru kulihat tadi, kalian mengenalnya?"
"Emely, dia dipanggil Nona Emely dan dia calon luna di sini, karena kami sering mendengar Alpha Aralt memanggilnya dengan sebutan mate, dan ... sayang sekali, dirimu harus berhenti menyukai atau menggilai sang alpha karena dia telah memiliki pujaan hatinya Fall." Bukan rahasia lagi jika omega itu menyukai sang alpha ketika ia pertama kali memandangnya. Mendengar hal itu, hatinya sedikit tercubit, mengapa alpha-nya harus memiliki mate? Kenapa bukan dia yang menjadi pasangannya? Jika hal itu benar-benar terjadi, maka hidupnya tak akan sesusah ini, di mana pekerjaan seorang omega begitu berat dan sangat memalaskan untuk dikerja.
"Jangan terlarut memikirkannya, atau hatimu semakin sakit dan itu berbahaya untuk pikiranmu yang bisa-bisa timbul pikiran buruk di sana, kusarankan jangan berbuat macam-macam atau kau menyesal Fall. Oh iya, selamat datang kembali, dan silakan bekerja karena tugas kita sangat banyak," pamitnya, kemudian meninggalkan wanita tersebut yang sedikit kesal dengannya dan dia telah berjanji dalam batinnya, bahwa ia akan bersama dengan Aralt selamanya.
Emely, dia penasaran dengan Fall, dalam pikirannya, ia berniat untuk mengajak wanita tersebut berteman dan sekarang, Emely mencarinya dan menemukan Fall di dapur.
"Hei, kau Fall bukan?" tanya Emely. Fall memandang Emely dengan senyumnya, senyum palsu lebih tepatnya.
"Benar, Nona. Ada apa?"
"Pekerjaanmu terasa berat?"
"Sedikit."
"Boleh kubantu?" Sempat Fall tak menyangka dengan tawaran wanita ini, benarkah dia calon alpha dari Canavaro Pack? Yang sudi bekerja di bidang omega? Benar-benar tak mencerminkan sebagai calon luna yang berkelas, dan kesan pertama di matanya adalah, "Rendahan." Tapi ia tak mengatakan hal tersebut, mengingat bahwa Emely mate alpha-nya.
"Boleh, jika Nona tidak keberatan, tapi ... apakah Nona benar-benar mau melakukan pekerjaan ini?" tanya Fall dan Emely mengangguk.
"Aku pun bosan sebenarnya, tak ada pekerjaan yang harus kulakukan selain menemani Aralt atau disuruh tidur bersamanya, tentu itu adalah hal yang paling menyuntukkan, jadi untuk mengisi waktu luangku, aku sering membantu para omega di sini," jawab Emely begitu senang menyampaikan kalimatnya. Namun, bukannya ikut senang, Fall malah jengah dengan kenaifan yang dimiliki oleh Emely.
Suntuk atau membosankan? Hei, di luar sana banyak yang ingin berada di posisimu, tapi kau ... , kau tak memanfaatkannya? Jika aku menjadi dirimu, aku senang hati menemani Alpha Aralt, atau ... mengurungnya di dalam kamar lalu menyuruhnya untuk bercinta sepanjang hari, hingga ia merasa puas dan semakin mencintaiku!
Batin Fall begitu menggebu-gebu menyampaikan ketidaksukaannya terhadap Emely. Tatapan sinis pun dilayangkan ketika wanita di sampingnya sedang membantu menyusun piring yang telah dicuci.
"Heuft, telah selesai, kalau begitu, aku pergi dulu yah. Jangan lupa untuk beristirahat agar tubuhmu tidak lelah."
"Terima kasih, Nona."
"Sama-sama."
Emely pun pergi, meninggalkan Fall yang ingin membunuhnya di saat itu juga, lantaran semakin kesal dengan sikap wanita itu yang sangat berpura-pura baik untuk menarik perhatian saja.
"Bagaimana, Fall? Dia baik bukan? Inilah sebabnya, banyak rakyat dan petinggi pack yang mendukung Nona Emely untuk menjadi luna di pack ini, selain sifatnya yang baik hati, dia pun dapat meredam amarah mate-nya sehingga setiap kami ingin mendapat kemurkaan dari Alpha Aralt, sering kali tidak terjadi. Aku tak sabar menantikan hari pelantikan dirinya ketika dinobatkan sebagai ratu atau luna di Canavaro Pack."
"Cih, dia hanya berpura-pura baik jika kau ingin mengetahuinya. Lalu, apa peduliku? Itu pun tak menguntungkan sama sekali, tak berguna dan tak bermanfaat!" kesalnya karena semakin iri kepada Emely yang merupakan mate dari Alpha Aralt.
"Sedari kau datang di sini, raut wajahmu selalu berubah semenjak melihat Nona Emely, apa kau membencinya?"
Fall berbalik, kemudian tersenyum sinis ke omega tersebut. "Oh tidak, aku menyukainya, sungguh ... jadi, jangan salah paham yah, kalau begitu, aku pamit dulu karena pekerjaan masih banyak yang belum diselesaikan," tutupnya dengan wajah yang datar kemudian.
Omega yang mendapat jawaban itu, merasa ngeri sendiri kepada Fall. Ada yang berbeda darinya, dan dia semakin berani setelah menghabiskan masa cutinya, apakah itu yang menyebabkan Fall berubah drastis? Atau si Emely yang notabennya mate dari sang Alpha Aralt? Karena, mereka tahu jika Fall tertarik kepada pemimpin pack.
Di sisi lain, Emely menemui mate-nya yang sedang berbicara dengan Reinard di taman pack, mereka nampak santai dengan minuman hangat yang menemani percakapan kedua pria itu.Kehadiran Emely disadari oleh sang beta, lalu mengode sang alpha untuk melihat, siapa di belakangnya."Emely?""Eum, aku hanya ingin memberitahu, bahwa omega yang baru tiba itu ternyata mengasyikkan juga, aku baru saja berbincang dengannya, serta membantunya membereskan beberapa piring yang telah dicuci," jawab Emely, mengutarakan kesan pengalamannya terhadap Aralt."Sayang, bukannya aku melarangmu, akan tetapi ... biarkan mereka yang bekerja, jika seperti ini terus, kau sama saja dengan seorang omega, lebih baik dirimu selalu berada di sampingku, bagaimana?" tawar Aralt tapi Emely menolak permintaan pasangannya karena Emely rasa, perkataan Aralt sungguh berlebihan."Tidak, kau selalu menggodaku, jadi ... aku
"Apa maksudmu? Asupan vitamin apa?"Emely melototkan matanya, kemudian menggerutu pelan, "Ish ... tentu dengan para warrior yang latihan, menunjukkan otot tubuh mereka yang benar-benar menawan, dan aw, sangat seksi, jadi setiap hari aku tak boleh melewatkan sesi latihan ini," ujarnya kemudian tersenyam senyum, membuat Aralt melongo juga semakin cemburu karena wanitanya tergoda oleh para warrior yang sedang latihan."Mate, kau membuatku cemburu!""Kenapa harus cemburu, kan aku hanya melihat mereka tanpa berkeinginan untuk menyentuh otot-otot yang perkasa itu, kecuali kau mengizinkanku untuk menyentuhnya dan aku akan sangat berterima kasih Araltku sayang," balas Emely sembari menyentuh rahang mate-nya dengan lembut."Baiklah, sayangku. Aku takkan menahannya lagi, sekarang kita ke istana, dan kalian semua!" Tunjuknya kepada warrior. "Aku harus mengurusi mate-ku terlebih dahulu, baru ka
"Kalau begitu, sampai jumpa Fall, aku ingin kembali ke mate-ku, nikmati malammu dengan pandangan yang begitu menakjubkan di sana," pamit Emely, meninggalkan Fall yang memutar bola matanya, dan tidak peduli dengan perkataan wanita itu.Aralt memandang Emely yang kini duduk di samping dan bersandar di bahunya. "Dari mana?""Menghampiri Fall, ternyata dia menonton juga di tempat ini.""Fall?""Yah, omega yang bekerja di sini."Wanita itu menjadi perbincangannya bersama Reinard di siang tadi dan ia harus mempercayai perkataan betanya dengan cara, tidak mendekatkan Emely dengan Fall, beserta dirinya yang akan bertanya langsung ke omega itu, apakah dia benar-benar menyukai dirinya atau tidak.Latihan warrior pun telah selesai, beberapa omega lainnya dipanggil oleh Aralt untuk menemani Emely sampai di istana, karena ia ada sesuatu yang harus diselesaikan, sesuai perkata
Tak lama kemudian, Emely pun menyusul dengan memakai pakaian Fasha sembari menunggu mate-nya yang sedang mandi. Aralt pun selesai dan mendapati Emely yang sedang menatap arah luar melalui jendela kamar, ia memeluk mate-nya kemudian bertanya, "Apa yang kau perhatikan di luar sana?""Hanya memandangi orang-orang yang tengah bekerja, rasanya damai sekali di sini dan membuatku dengan pack-ku yang dulu. Oh iya, aku ingin kembali ke sana, menyampaikan hal ini kepara Glourius karena aku telah mendapatkan kebahagiaanku," jawabnya membuat Aralt mengerutkan kening dan sedikit takut jika mate-nya ini ingin pergi."Benarkah kau ingin kembali ke sana?""Benar, Aralt. Aku mendapatkan kebahagiaanku, dan aku telah berjanji pula dengan Glourius jika aku akan kembali," jawabnya lagi."Siapa itu Glourious?""Dia alpha di red moon pack yang sebelumnya seorang beta karena telah kuangkat
"Glourius, terima kasih telah mengurus pack ini, aku akan tinggal dalam beberapa waktu lama. Namun, aku pun harus kembali pula di sana, karena diriku telah memiliki mate, jadi ... otomatis aku selalu mengikutinya pula.""Saya mengerti, Luna. Namun, jika luna tak memercayakan pack ini kepada saya, saya tidak akan pernah tahu bahwa saya biss mencapai hal ini, terima kasih, terima kasih banyak," balas Glourius menunduk hormat."Sama-sama, Glourius."Glourious atau pun Glourius tentu berbeda, tapi, Glourious memilih yang simple saja jadi dirinya menyuruh orang-orang untuk memanggilnya dengan nama kedua, dan lunanya pun seperti itu, karena dialah yang merekomendasikan nama Glourius, dan satu hal yang ingin ia katakan. Saya suka nama itu.Memandang Emely, Glourius sedikit terpana dengan kecantikan lunanya yang begitu natural, apalagi dengan pakaian yang ia pakai sekarang, menampakkan kemolekan t
"Ampun, Bi!" Aralt pun berlari menuju kamarnya, banyak orang yang mengetahui ini. Tapi, tak banyak pula yang tidak tahu jika Jason pun takut kepada bibinya itu.Jika Fasha sudah membentak, dia akan menghukum Aralt mau pun Jason menjadi melayang di udara dan takkan mau menurunkannya sebelum mereka menyerah atau mengakui kesalahan. Mengapa Fasha dapat melakukan hal tersebut? Karena dia merupakan blasteran dari werewolf dan wizard, yang kekuatannya tidak diketahui orang-orang kecuali Aralt seorang.Dan kapan itu terjadi? Ketika Aralt berani berbohong kepada bibinya karena telah mencuri makanan sewaktu kecil, sehingga Aralt mau pun wolf-nya tidak akan berani berbohong dan sangat benci jika menemukan orang yang suka berbohong. Bukan Aralt saja yang takut, tapi Reinard pun juga, karena pria sering dicubit oleh Fasha yang cubitannya sangat sakit ketika Reinard remaja dan melakukan kenakalan saat ia membuat anak kecil mena
Salah satu omega tiba bersama warrior yang dikerahkan oleh Aralt untuk melakukan tugasnya agar menemani Fall ke perbatasan pack. "Cepatlah, kau merepotkanku saja," ucap warrior, dia merupakan laki-laki yang menikmatinya semalam dan Fall menatapnya sinis. "Dasar bajingan, kau tak menghargaiku sama sekali."Warrior itu pun lebih menyiniskan matanya dan membalas, "Kau siapa? Dari seluruh omega, kaulah yang paling rendahan, terima kenyataan itu," ledeknya dan Fall menitikkan air mata ketika harga dirinya sudah tak ada lagi di hadapan warrior dan salah satu teman seperjuangannya di pack canavaro."Fall, sudah kubilang bukan? Jangan berperilaku yang membuatmu rugi di sini, karena ... heuft, percuma kujelaskan, kau keras kepala, dan ini barang-barangmu, aku hanya ingin menyampaikan pesan omega lain yang mereka titipkan padaku, bahwa; jaga dirimu baik-baik, selamat tinggal," ujarnya, kemudian meninggalkan Fall yang berteriak menyesal. Namun dia tak
"Tolong, hiduplah karena rakyatmu, jangan serahkan nyawamu kepada dewi bulan dengan alasan; ditinggalkan oleh mate yang lebih memilih pria lain, karena dia tidak akan suka," lanjutnya membuat pria itu tersenyum kembali."Terima kasih, Luna. Perkenalkan, namaku Zhaks.""Salam kenal Alpha Zhaks."Zhaks tersenyum, ia pun bertanya karena sudah merasa nyaman dengan wanita yang membuat hidupnya kembali cerah. "Kenapa kau di sini? Bukannya di sini dingin?""Aku memilih di sini sekadar menyejukkan diri," jawab Emely. Wanita itu pun melanjutkan perkataannya kemudian, "Mari masuk ke istana, kau harus menghibur dirimu dan membuat mate-mu itu menyesal. Ngomong-ngomong, dia me-reject-mu di mana?""Di sini, tepat setelah pertunjukan besar-besaran tadi."Emely menghela napas lega, sebenarnya ia curiga bahwa ia salah jika menebak pria itu ditolak di tempat ini, dan ternyata be