Share

Bab 9

***

Esok harinya.

Zehra terbangun dengan tubuh yang sakit dan ngilu. Dengan langkah pelan dan terseret-seret, gadis kecil itu mendekati Dewi yang sedang sibuk mencuci piring di dapur.

"Oh masih hidup kamu? Aku pikir kamu udah mati karena kemarin aku gebukin," ketus Dewi.

Zehra yang masih ingat kejadian kemarin tak mau banyak bicara, ia benar-benar ketakutan.

"Sana ambil lap! Terus lapin tuh meja dan kaca-kaca," titah Dewi sambil menyentak.

Zehra mengangguk, dan gegas melakukan apa yang Dewi perintahkan. Tangan kecilnya mengelap kaki meja sebisanya, lanjut mengelap kaca dan apa saja yang bisa ia jangkau untuk dibersihkan.

Sesekali Zehra melirik ke arah Dewi yang juga sedang sibuk dengan pekerjaannya. Hatinya sedih sekali karena ia merasa Dewi tak pernah menyayanginya.

"Apa kamu lihat-lihat? Sana kerja!" sengit Dewi.

Zehra mengerjap. Cepat, ia seka air mata yang beranak sungai di pipinya dan gegas melanjutkan pekerjaan.

"Dew, hari ini kamu ke supermarket ya, belanja bahan masakan, anak
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status