Share

Bab 83

Author: Erlina
Caden meliriknya dengan acuh tak acuh, lalu langsung berkata ke intinya, “Besok, datanglah ke rumahku.”

“Hmm?”

“Jaga Hayden.”

Naomi mengedipkan matanya, lalu bertanya dengan bingung, “Apa maksudmu?”

Caden mengisap rokok, lalu mengembuskan asapnya. Asap rokok itu langsung membuat Naomi terbatuk. Caden mengerutkan keningnya dengan tidak senang, tetapi tetap mematikan rokoknya.

“Robbin bilang kamu paham tentang psikologi anak dan menguasai sedikit keterampilan medis. Selain itu, kamu juga tahu Rayden mengidap bipolar. Mulai besok, aku mau kamu jadi pengasuhnya.”

Caden tidak lagi mencurigai Naomi. Selain itu, keadaan Rayden juga telah bertambah serius. Dia tidak boleh ragu lagi. Oleh karena itu, dia datang mencari Naomi.

Setelah mendengar kata-kata Caden, Naomi merasa sangat terkejut. Pria ini datang untuk meminta bantuannya? Sial, apa dia selalu bersikap begini saat meminta bantuan orang lain? Naomi merasa dia lebih mirip dengan orang yang datang untuk membunuhnya!

Setelah mengetahui tuju
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
yes...akhirnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 84

    Begitu melihat Naomi, Tiara langsung berkata, “Bukannya kamu sudah pulang dari tadi? Kenapa baru sampai rumah sekarang?”Naomi menghela napas tanpa menjelaskan apa-apa untuk sementara. Dia malah balik bertanya, “Mana anak-anak?”“Sudah tidur.”“Tidur lagi?”“Emm. Sebelum kamu pulang, aku bawa mereka ke taman bermain di dalam kompleks. Mereka main perosotan cukup lama. Begitu pulang, mereka langsung tidur lagi. Bagaimana obrolanmu dengan Keluarga Himawan hari ini?”“Lumayan lancar. Keluarga Himawan merasa sangat berterima kasih padaku.”“Mereka pasti merasa berterima kasih padamu. Calvin itu satu-satunya keturunan Keluarga Himawan. Sejak dia sakit, semua anggota Keluarga Himawan sedih banget. Selain itu, orang-orang di luar juga nggak berhenti gosipin mereka. Berhubung keadaannya sudah membaik, anggota Keluarga Himawan pasti senang banget. Berita mengenai kalian yang pergi makan malam hari ini juga masuk trending topic.”“Hah?”Tiara tersenyum dan berkata, “Nggak usah khawatir. Aku tahu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 85

    Setelah berpikir sejenak, Naomi bertanya, “Apa Camila kenal dekat sama dia?”“Nggak tahu. Camila jarang ungkit tentang dia sih, cuma pernah ngomong sesekali. Kenapa?”“Waktu bertemu dengannya di rumah sakit hari ini, aku rasa tatapannya saat melihatku agak aneh.”“Hmm?”Naomi tidak langsung menceritakan kejadiannya. Dia hanya menjawab, “Dia sepertinya menganggapku sebagai musuhnya.”“Apa kalian saling kenal?”“Nggak, aku yakin banget aku nggak pernah ketemu sama dia.”“Kalau begitu, kenapa dia bisa menganggapmu sebagai musuh?”“Aku juga nggak tahu.”“Apa kamu sudah tanyakan pada Leon?”“Nggak, tapi Leon juga menyadarinya. Dia bilang itu karena suasana hati gadis itu lagi nggak bagus dan suruh aku mengabaikannya.”“Mungkin juga sih. Bagaimanapun, aborsi itu hal yang sangat menyedihkan. Tapi, sesedih apa pun dia, dia juga nggak seharusnya menganggap orang asing sebagai musuhnya. Apa dia gila?”Sebenarnya, jika gadis itu hanya bersikap buruk terhadap Naomi, Naomi tidak akan mempermasalah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 86

    Naomi buru-buru mengambil ponselnya. Saat melihat yang menelepon adalah nomor tak dikenal, dia langsung menolak panggilan. Namun, orang itu malah menelepon lagi.Naomi pun mengangkatnya, lalu bertanya dengan tidak senang, “Siapa ini!”“Turun! Aku beri kamu waktu 10 menit!” Terdengar suara dingin seorang pria. Seusai berbicara, pria itu langsung memutuskan sambungan telepon.Seluruh rasa kantuk Naomi pun sirna. Ternyata yang menelepon adalah si pria berengsek.“Siapa?” tanya Tiara sambil menguap. Dia juga terbangun akibat keributan ini.Naomi menekan amarahnya, lalu menjawab, “Bukan siapa-siapa. Kamu lanjut tidur saja. Baru pukul 5 subuh.”“Oh ....” Tiara pun lanjut tidur.Naomi berjalan ke ruang tamu dengan membawa ponselnya. Dia berdiri di balkon dan menelepon balik nomor itu, lalu mengumpat dengan suara yang kecil, “Kamu gila ya? Bukannya aku sudah bilang jangan datang begitu pagi! Coba lihat jam berapa ini! Orang yang ganggu tidur orang lain itu akan disambar petir, tahu!”“Masih ad

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 87

    “Emm.”“Kamu sendiri yang bilang, ya! Kalau kamu ingkar janji, itu berarti kamu bukan manusia!” seru Naomi.Caden merasa kesal, tetapi tidak menjawab.Namun, Naomi masih merasa tidak tenang. Dia bertanya lagi, “Kalau dibayar tunai, berarti kamu langsung kasih aku uangnya? Uang itu nggak harus dipakai untuk bayar utang?”“Iya.”“Haha!” Naomi langsung tertawa.Caden pun melirik Naomi dengan tatapan sinis. Waktu baru naik ke mobil, Naomi masih begitu kesal. Begitu mengungkit tentang uang, dia malah langsung gembira. Dia memang adalah wanita materialistik.Naomi juga merasa dirinya sudah menunjukkan kegembiraannya dengan terlalu jelas. Dia pun berdeham lagi, lalu menatap Caden dengan tatapan yang jauh lebih lembut.Namun, Caden malah mengerutkan kening dan berkata, “Aku mencarimu untuk jaga Rayden, bukan untuk mendekatiku. Aku paling nggak suka sama wanita yang nggak tahu diri.”Naomi pun bertanya dengan bingung, “Apa maksudmu?”Caden meliriknya dari kaca spion tengah dan menjawab, “Jangan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 88

    Naomi bertanya dengan bingung, “Bukannya kamu lumayan kaya, makanya bisa punya mobil yang harganya ratusan miliar? Kamu seharusnya juga tinggal di rumah yang bagus. Tapi, kenapa lingkungan di sekitar sini begitu buruk?”Caden menjawab dengan acuh tak acuh, “Aku sudah bangkrut.”“Hah? Kamu sudah bangkrut?” tanya Naomi dengan terkejut.“Kamu keberatan?”“Bukan begitu. Tapi, kenapa kamu bisa tiba-tiba bangkrut? Kapan kamu bangkrut?”“Semalam.”Naomi pun terdiam setelah mendengar jawaban itu.Demi menyembunyikan identitasnya, Caden langsung membawa Rayden ke tempat ini setelah pulang dari rumah sakit. Ini adalah kediaman lama ibunya Caden. Sebelum ke luar negeri, ibunya selalu tinggal di sini.“Kenapa kamu nggak kelihatan sedih?” tanya Naomi dengan hati-hati. Biasanya, orang yang mengalami kebangkrutan pasti terlihat tidak bersemangat. Bahkan ada juga orang yang berlarut dalam kesedihan selamanya. Namun, Caden sama sekali tidak terlihat sedih.“Bagaimana kamu tahu aku nggak sedih?” tanya b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 89

    “Namaku Cayden Pangestu, dia itu Caden Pangestu. Hubungan kami cuma sebatas itu.”Naomi pun tidak berbicara lagi.Kemudian, Caden mengeluarkan sebuah kunci untuk membuka pintu. Sebelum masuk, dia memperingati Naomi, “Aku menyuruhmu datang untuk membuatnya gembira. Kalau dia emosi, kamu harus sabar. Jangan memperkeruh suasananya, apalagi mengungkit tentang ibunya.”‘Atas dasar apa? Kenapa aku harus sabar kalau dia emosi? Haih, ya sudahlah. Untuk sementara, aku masih nggak bisa melawan pria ini. Lagian, putranya baru 5 tahun. Memangnya apa yang bisa kulakukan?’ gumam Naomi dalam hati.Setelah meyakinkan dirinya, Naomi menekan rasa tidak senangnya dan bertanya, “Ibunya itu orang seperti apa? Kenapa dia meninggalkan kalian? Hubungan kalian nggak bagus?”Caden menjawab dengan kening berkerut, “Jangan tanyakan pertanyaan yang nggak perlu ditanyakan!”Naomi pun terdiam. Sebelum mengobati pasien, bukannya wajar kalau dia bertanya jelas mengenai latar belakangnya?“Aku ....”“Masuk!”Naomi pun

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 90

    Caden bertanya dengan kesal, “Ada apa?”Naomi pun tertegun, lalu bertanya, “Kamu menyuruhku datang pagi-pagi untuk membuat sarapan, tapi kamu malah tidur?”Caden mengerutkan keningnya, tetapi tidak menyahut. Setelah menemui Naomi semalam, dia langsung membawa Rayden ke rumah ini, lalu duduk di sofa sepanjang malam. Dia memikirkan tentang ibunya, penyakit Rayden, dan wanita dalam hatinya itu hingga tidak tidur semalaman. Oleh karena itu, dia baru pergi menjemput Naomi sepagi itu ....Namun, Naomi tidak mengetahui situasinya. Dia mengira Caden sengaja menyiksanya. Ini adalah hal yang sangat tidak adil.“Mana ada orang sepertimu! Kalau ngantuk, kamu seharusnya datang menjemputku setelah bangun tidur. Tapi, kamu malah membawaku datang kemari sepagi ini, sedangkan kamu sendiri masih mau tidur. Kamu anggap aku itu apa? Aku ....”“Pengutang.”Kata itu langsung membuat Naomi terdiam. Setelah beberapa saat, dia baru berseru, “Iya, iya! Kamu paling hebat! Kamu itu bosnya! Sudah puas?”Caden menj

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 91

    Caden buru-buru berjongkok di hadapan Rayden, lalu menekan kedua pundaknya dan berkata, “Rayden, tenang dulu. Dengar kata Papa ....”“Pergi! Pergi! Pergi ....”“Rayden ....”“Ah!”Baru saja Caden hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara teriakan dalam rumah. Caden dan Rayden pun menoleh ke arah datangnya teriakan itu. Saat ini, Naomi sedang berdiri dengan mata membelalak. Dia terlihat sangat terkejut.Caden khawatir Naomi akan mengejutkan Rayden. Dia pun menegur dengan tidak senang, “Buat apa kamu teriak?”Naomi menatap Rayden lekat-lekat dan segera menghampiri mereka. Dia mendorong Caden, lalu menggendong Rayden ke kamar dan mengunci pintu. Sebelum Rayden sempat mengatakan apa-apa, dia berbisik, “Hayden, kenapa kamu ada di sini?”Rayden pun merasa kebingungan.“Cepat jawab! Kenapa kamu bisa ada di sini? Apa kamu mengikuti Mama datang kemari?”Rayden masih tidak menjawab.“Semalam, bukannya Mama sudah suruh kamu ikut Mama Tiara ke sekolah hari ini? Kenapa kamu malah ikut da

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1322

    Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1321

    Steven berdiri di samping. Matanya sudah kelihatan merah. Dia tahu kepergian Andrew kali ini ke Yenar sangat berbahaya. Hanya saja, dia tidak sanggup untuk menghalangi Andrew. Jika Andrew tidak mencabut duri itu, hidupnya juga tidak akan tenang!Suara Steven terdengar serak. “Kita akan rayakan keberhasilanmu setelah kamu pulang nanti. Ingatlah, apa pun yang terjadi, kamu mesti pertahankan nyawamu!”Andrew menatapnya sekilas, lalu mengangguk. “Emm.”Naomi memapah Tiara ke sisi mereka. Steven segera mengusap air matanya. Caden juga segera mematikan rokoknya.Dari kejauhan, Naomi pun berkata, “Kaki Tiara keseleo. Dia perlu dibawa ke rumah sakit.”Tiara menatap Andrew dengan sedih. Maksudnya sudah sangat jelas. Dia ingin diantar oleh Andrew. Ketika melihat Andrew tidak berbicara, Caden pun bertanya. “Kebetulan kamu mau kembali ke kota. Gimana kalau kamu sekalian bawa Tiara ke rumah sakit?”“Nggak bisa,” tolak Andrew secara langsung.Andrew membalikkan tubuhnya hendak berjalan ke sisi mobi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1320

    Pagi harinya, Leon baru menghubungi seseorang untuk menemuinya di rumah sakit. Sekarang Andrew pun telah mendapatkan informasi.Demi tidak menghebohkan massa, mereka tidak segera beraksi. Setelah orang itu meninggalkan kamar pasien Leon, mereka baru memulai pemeriksaan.Hasil dari pemeriksaan adalah orang yang menerima misi membunuh Caden adalah berasal dari Warma.Warma terletak di dalam perbatasan Yenar, berbatasan langsung dengan negara kita, juga merupakan salah satu daerah otonom Yenar.Keadaan di Warma sangat kacau, dengan kasus penipuan yang tersebar di mana-mana, serta marak dengan perdagangan organ manusia.Banyak pelaku kejahatan bersembunyi di sana, melakukan pembunuhan, perdagangan manusia, dan penyelundupan. Intinya, mereka melakukan segala bentuk kejahatan tanpa batas.Tempat itu benar-benar pantas dijuluki sebagai neraka di dunia!Kening Caden berkerut. “Apa orang itu berasal dari Keluarga Panoma?”Andrew berkata, “Bos yang menerima misi biasanya kerap disapa Bos Arden.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1319

    Pada jam 5 sore, di arena ski.Tiara masih meminta bantuan Andrew untuk mengajarinya bermain ski. Dia sudah mengganggu Andrew selama seharian. Andrew bahkan tidak mengenakan busana ski. Jelas sekali dia bukan datang untuk bermain ski. Dia juga tidak meladeni Tiara.Tiara juga tidak marah. Semakin Andrew tidak meladeninya, Tiara pun akan mengusiknya.Lagi pula, Tiara juga bukan datang demi bermain ski! Demi mengejar Andrew, Tiara pun sudah latihan untuk bersikap semakin tidak tahu malu saja.Saat Andrew memelototi Tiara, Tiara malah tersenyum padanya. Saat Andrew menjulingkan bola matanya, Tiara malah mengedipkan mata genitnya.Hingga ponsel Andrew berdering, Tiara baru menghentikan aksinya.Andrew pergi ke samping untuk mengangkat telepon. Dia berdiri di dekat untuk melihat Andrew. Dia sungguh mirip dengan seorang penggemar yang jatuh cinta dengan idolanya, terus menatap si pria idaman dengan tatapan berkilauan.Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, kening Andrew kelihatan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1318

    Tanpa organ vital itu, bagaimana Leon bisa bersama dengan Naomi?Bagaimana Leon bisa memberikan kebahagiaan yang utuh kepada Naomi?Anika masih sedang menangis di samping. “Camila si wanita jalang itu sadis sekali. Kalau tahu seperti ini, nggak seharusnya kamu menikahi dia! Waktu kamu menikahi dia dulu, aku memang nggak setuju. Dia kurus kering begitu, pasti nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat kamu!”“Sekarang, dia bukan hanya nggak bisa melahirkan anak laki-laki buat keluarga kita, dia malah membuat kamu juga nggak bisa mempunyai anak lagi! Sebenarnya dosa apa yang kita perbuat! Kenapa kita bisa bertemu dengan wanita jalang yang sadis itu!”“Anakku kasihan sekali. Padahal kamu belum memiliki anak sama sekali. Huhuhu …. Kalau tahu masalah akan menjadi seperti ini, seharusnya aku suruh Sanny untuk melahirkan anak itu. Huhu ….”Anak di dalam kandungan Sanny adalah milik Leon!Janin sudah berumur 5 bulan. Anak juga sudah berwujud. Leon dan Anika malah menggugurkan anak itu! Alasanny

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1317

    Tiara segera membuka pintu mobil samping pengemudi, kemudian tersenyum manis terhadap Andrew. “Hai.”Andrew membalas dengan ekspresi dingin, tanpa berbicara sama sekali.Tiara juga sudah terbiasa dengan sikap Andrew. Dia pun tidak merasa marah. Pintu mobil ditutup. Tiara memasang sabuk pengaman, lalu membalikkan tubuhnya untuk melihat Baby. “Nah, ini buat kamu. Terima kasih sudah jemput aku.”Ketika melihat makanan di depan mata, kedua mata Baby langsung berkilauan. “Terima kasih, Mama Tiara.”Tiara pun tersenyum manis. “Sama-sama.”Si kecil duduk di baris belakang dengan tenang. Dia sedang menyantap makanannya sembari menonton kartun.Tiara membuka sebuah kotak kecil, lalu menyerahkannya kepada Andrew. “Coba kamu cicipi, aku bangun pagi buat bikin sendiri.”Andrew hanya mengendarai mobilnya. Dia tidak menyahut dan juga tidak melirik sekilas pun.Tiara mencemberutkan bibirnya. “Apa aku perlu minta bantuan Baby, baru kamu mau makan?”Kening Andrew berkerut. “Aku nggak makan yang manis-m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1316

    Baby kelihatan sangat kasihan!Andrew menggigit bibirnya. Saat mendengar suara tangisan keras Baby, dia baru segera berkata, “Ayo!”Baby segera tersenyum. Tidak ada lagi air mata di dalam matanya. Dia menarik tangan Andrew, lalu melompat kegirangan. “Terima kasih, Paman Andrew!”Baby memalingkan kepalanya, kemudian berkata pada Naomi, “Mama, aku dan Paman Andrew pergi jemput Mama Tiara dulu.”Naomi dapat melihat betapa tidak bersedianya Andrew. Hanya saja, dia juga tidak berdaya.Tiara menyukai Andrew. Semua orang juga mengetahuinya. Namun, apa daya, Dylan sama seperti Andrew, memilih untuk tidak menikah. Perbedaannya adalah Dylan tidak mau menikah, tetapi dia memiliki banyak kekasih. Sementara, Andrew bukan hanya tidak mau menikah, dia bahkan tidak tertarik dengan wanita!Naomi tahu Tiara menyuruh Baby untuk menjadi makcomblangnya. Dia pun melambaikan tangannya. “Pergilah! Pergi!”Caden menyipitkan matanya melihat sosok Andrew. Dia diam-diam memuji Tiara sangatlah pintar. Jika Caden m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1315

    Naomi mengesampingkan pemikirannya. Dia mengusap Angel yang berada di dalam pelukan Baby, lalu menyapa Maria dan juga anak-anak. Setelah itu, dia berkata pada anak-anak, “Hari ini kita main sampai puas. Selesai main, besok kalian mesti masuk kelas lagi. Jangan bandel! Semuanya mesti ke sekolah.”Saat mendengar besok masuk kelas lagi, ekspresi anak-anak langsung berubah.Baby tidak ingin pergi karena tidak ingin berpisah dengan orang tuanya dan juga Angel. Braden dan Rayden juga tidak ingin pergi. Pelajaran di taman kanak-kanak terlalu kekanak-kanakan bagi mereka.Mengenai Hayden dan Jayden, mereka juga tidak mempermasalahkannya. Mereka bisa berteman dengan anak baru dan bermain bersama. Hal yang tidak seru adalah mesti berpisah dengan ibu mereka. Hanya saja, mereka semua sangat menuruti ucapan Naomi. Yang penting ibu mereka gembira!Mereka semua menjawab dengan serentak, “Tenang saja, Mama. Kami nggak bakal ingkar janji!”Naomi merasa gembira. “Besok Mama dan Papa akan antar kalian ke

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1314

    “Sudah dipanggil Hayden. Ayo, bangun!”Caden tidak membuka matanya. Dia masih merasa malas. “Tidur sebentar lagi.”Naomi mencubit pipi Caden dengan kuat. “Tidur kepalamu! Anak-anak sudah bangun semuanya. Kita malah masih malas-malasan. Apa kamu nggak merasa malu?”Caden pun tersenyum, tapi dia masih tidak membuka matanya.“Nggak malu. Siapa juga yang menetapkan setelah jadi orang tua, kita mesti bangun lebih pagi daripada anak-anak?”“Dasar nggak tahu malu. Ayo, cepat bangun! Kalau kamu nggak bangun lagi, aku marah, nih!”Caden mengangkat kelopak matanya. Meski dia masih kelihatan mengantuk, dia tetap kelihatan tampan bagai pemeran utama di dalam komik saja. “Ciuman pagi hari!”Naomi menggigit dagu Caden. “Selamat … pagi!”Caden pun tersenyum, lalu mengangkat dagu Naomi dan menciumnya dengan kuat. Tatapan Caden ketika menatap Naomi penuh dengan rasa manja. “Selamat pagi.”Naomi menjulingkan matanya, lalu mengesampingkan selimutnya untuk pergi membasuh tubuhnya.Semalam Caden memang sud

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status