Share

AA-FIFTEEN

HAPPY READING

.

.

.

.

Jangan pernah mengusik ,jika kau tak ingin di usik.

-

Well, good for you, I guess you moved on really easily

You found a new girl, and it only took a couple weeks

Remember when you said that you wanted to give me the world? (Ah-ah-ah-ah)

And good for you, I guess that you've been working on yourself

I guess that therapist I found for you, she really helped

Now you can be a better man for your brand-new girl

Well, good for you, you look happy and healthy

Not me, if you ever cared to ask

Good for you, you're doing great out there without me, baby

God, I wish that I could do that

I've lost my mind, I've spent the night

Crying on the floor of my bathroom

But you're so unaffected, I really don't get it

But I guess good for you

Well, good for you, I guess you're getting everything you want (ah)

You bought a new car and your career's really taking off (ah)

It's like we never even happened

Baby, what the fuck is up with that? (Ha)

And good for you, it's like you never even met me

Remember when you swore to God I was the only

Person who ever got you?

Well, screw that and screw you

You will never have to hurt the way you know that I do

Well, good for you, you look happy and healthy

Not me, if you ever cared to ask

Good for you, you're doing great out there without me, baby

God, I wish that I could do that

I've lost my mind, I've spent the night

Crying on the floor of my bathroom

But you're so unaffected, I really don't get it

But I guess good for you

Ah-ah-ah-ah

Ah-ah-ah-ah

Maybe I'm too emotional

But your apathy is like a wound in salt

Maybe I'm too emotional

Or maybe you never cared at all

Maybe I'm too emotional

Your apathy is like a wound in salt

Maybe I'm too emotional

Or maybe you never cared at all

Well, good for you, you look happy and healthy

Not me, if you ever cared to ask

Good for you, you're doing great out there without me, baby

Like a damn sociopath!

I've lost my mind, I've spent the night

Crying on the floor of my bathroom

But you're so unaffected, I really don't get it

But I guess good for you

Well, good for you, I guess you moved on really easily

*Olivia Rodrigo-Good For You

-

Aletha sudah menyelesaikan urusannya dengan empat kekasihnya. Dia sudah memutuskan hubungan dengan empat kekasihnya, tinggal satu lagi yang belum dia temui. Yaitu, Aidan Georgio.

Di saat Aletha mengatakan kalau dia ingin putus dari mereka, mereka sangat tidak setuju dengan keputusan yang Aletha buat ,karena mereka mengatakan kalau mereka sangat mencintai Aletha.

Tapi Aletha tetap mengatakan kalau dia ingin putus dari mereka, karena dia tidak ingin semua fasilitas nya dicabut oleh Arjuna, Papanya. Dan dia juga tidak mau hubunganya dengan Papa nya menjadi retak.

Saat ini Aletha tengah melajukan mobilnya menuju Rumah Sakit Drafesta,tempat dimana Aidan Georgio bekerja.

Dia juga harus memutuskan hubungannya dengan Aidan. Walaupun dia nanti tidak setuju dengan keputusan Aletha, tetap saja Aletha akan bersikeras untuk memutuskan hubungan mereka berdua.

Mobil Aletha telah sampai di parkiran Rumah Sakit Drafesta. Dia keluar dari mobilnya lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit.

Dia menaiki lift ke lantai tiga. Dan setelah sampai di lantai tiga,dia mencari ruangan milik Aidan. Dia sudah tahu dimana letak ruangan milik Aidan. Karena Aletha sering datang ke Rumah Sakit Drafesta untuk menemui Aidan jikalau dia merindukan Aletha. Itu karna permintaan Aidan.

Aletha telah tiba di depan pintu ruangan milik Aidan. Dia membuka pintu dan mulai masuk ke ruangan Aidan, tapi ruangan Aidan kosong.

Dia keluar dari ruangan Aidan. Lalu dia menanyakan ke seorang suster yang berjalan dari arah depannya.

"Halo,Sus" ujar Aletha saat melihat seorang suster.

Suster itu menghentikan langkahnya dan menatap Aletha sambil tersenyum.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?" tanya suster

"Suster ada lihat Dokter Aidan Georgio?"

Suster menganggukan kepalanya, tanda kalau dia tahu dimana keberadaan Aidan.

"Dokter Aidan ada di kantin rumah sakit, mbak" setelah mengetahui keberadaan Aidan, Aletha langsung bergegas menuju kantin.

Tapi sebelum itu, dia berterimakasih pada suster itu.

Aletha memasuki kantin rumah sakit yang luas. Dia mulai mencari dimana Aidan duduk. Dan matanya menemukan keberadaan Aidan. Aidan tengah duduk sendirian.

"Aidan" panggil Aletha

Aidan yang merasa namanya dipanggil menolehkan kepalanya. Aidan tersenyum manis kala melihat siapa orang yang memanggil namanya.

"Aletha"

"Sini duduk" Aidan menepuk bangku sebelah kanannya yang kosong. Aletha menganggukkan kepalanya lalu duduk di samping Aidan.

"Sendiri aja?" tanya Aletha

Aidan tersenyum manis,

"Ya,"

"Kamu kok enggak telepon aku dulu sebelum kesini?" tanya Aidan

"Biar surprise"

Aidan menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum manis kearah Aletha.

Aletha yang melihat senyuman manis Aidan,merasa tidak tega harus memutuskan hubungannya dengan Aidan. Dan membuat hati Aidan hancur.

Tapi, dia harus bisa memutuskan hubungan ini tanpa harus menyakiti hati Aidan. Karena bagaimanapun dia sudah janji pada Papa nya, kalau dia harus memutuskan semua kekasihnya.

"Kamu udah makan?" tanya Aidan

Aletha menggelengkan kepalanya. Dia memang belum makan karena setelah terpergok oleh sahabat sahabat Alatha, Aletha tidak sempat makan dan memilih cepat kabur.

"Mau aku pesanin?"

"Ehhh.. Enggak usah Aidan"

"Kenapa, hmm?," Aidan menaikkan sebelah alisnya.

"Aku enggak selera"

Aidan memiringkan badannya kesamping menghadapkan Aletha.

Tangan Aidan memegang rambut Aletha. Lalu menyelipkan rambut Aletha ke telinga nya sambil tersenyum manis.

"Makan ya, Aku enggak mau kamu sakit" bujuk Aidan

"Tapi... " ucapan Aletha terpotong, karena Aidan bangkit dari duduk nya dan berkata,

"Kamu tunggu di sini ya, biar aku pesan makanan buat kamu" Aidan pergi dari hadapan Aletha, menuju tempat pemesanan makanan.

Aletha memandang punggung Aidan yang mulai menjauh dengan perasaan sedih dan bersalah. Dia benar benar jahat, karena telah menyakiti hatinya.

Menurut Aletha,Aidan itu adalah lelaki yang sangat baik dan tampan. Tapi dia menyia nyiakan itu dan memilih membagi hatinya untuk lelaki lain.

Aidan sangat perhatian padanya, beda dengan kekasihnya yang lain jarang perhatian padanya. Karena mereka sangat super sibuk.

Tak lama kemudian, Aidan datang dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman buat Aletha.

"Ini kamu makan ya, biar kamu enggak sakit" ujar Aidan sambil tersenyum manis.

"Tapi kan aku dah bilang, kalau aku enggak selera"

"Aletha kamu harus paksain. Karena bagaimana pun perut kamu harus perlu di isi," tatapan Aidan sangat teduh menatap Aletha. Membuat hati Aletha menghangat dan menuruti permintaan Aidan.

Aidan tersenyum melihat Aletha mau memakan makanannya. Dia bisa melihat Aletha sangat kelaparan, buktinya saat ini dia makan dengan sangat lahap.

"Pelan pelan makan nya Aletha nanti kamu keselek"

Aletha tersenyum tipis membalas ucapan Aidan.

***

Aletha sudah menghabiskan semua makanannya. Perutnya saat ini sangat kenyang, karena Aidan memaksanya menghabiskan semua makanan yang tadi dia pesan.

"Kamu hari ini punya waktu free enggak Dan?" tanya Aletha

Aidan menganggukan kepalanya,

"Iya.Hari ini tidak pasien yang ditangani"

Aletha merasa senang Aidan punya waktu, karena dia harus segera memutuskan hubungan ini.

"Kamu ikut aku yok" ujar Aletha

Aidan menaikkan sebelah alisnya bingung,

"Kemana?"

Tanpa membalas pertanyaan Aidan, Aletha menarik tangan Aidan keluar dari kantin rumah sakit.

Aidan hanya bisa pasrah tangannya ditarik oleh Aletha.

Sesampainya di parkiran, Aletha menyuruh Aidan masuk ke dalam mobil Aletha.

"Kita mau kemana sih Aletha?" tanya Aidan penasaran

"Udah ikut aja"

Aidan hanya bisa pasrah dengan kelakuan aneh Aletha hari ini yang mengajakkannya pergi, tapi Aidan tidak tahu tujuannya kemana.

Mobil Aletha keluar dari parkiran rumah sakit. Tujuan Aletha saat ini ada RiverPark. Menurutnya itu adalah tempat yang tepat untuk dia mengakhiri hubungannya dengan Aidan. Menurutnya itu adalah tempat yang tepat untuk dia mengakhiri hubungannya dengan Aidan.

Perjalanan kesana mampu menempuh waktu sekitar satu setengah jam. Karena RiverPark itu terbilang sangat jauh kalau dari daerah mereka.

Aletha memasang musik agar suasana tidak sunyi. Sedangkan Aidan duduk sambil menatap Aletha dengan pandang bingung.

"Kita mau kemana sih Aletha?" tanya Aidan kesal, karena sedari tadi Aletha tidak menjawab pertanyaan nya.

Aletha menatap Aidan sekilas dan berkata,

"Ke suatu tempat yang akan buat pikiran kamu tenang,"

***

Sesampainya di RiverPark, Aletha mengajak Aidan untuk duduk didekat

sungai dan pepohonan. Karena disana tempat yang sangat adem.

Aidan mengikuti Aletha dari belakang, karena Aletha sudah jalan duluan.

"Kamu suka tempat ini?" tanya Aletha ketika mereka sudah duduk di dekat sungai dan pepohonan.

Aidan tersenyum manis,

"Suka"

"Kok kamu bisa ngajak aku kesini tumben tumbenan loh" ujar Aidan senang, karena Aletha mengajaknya ke tempat yang belum pernah dia kunjungi.

Dan juga biasanya Aidan yang selalu mengajak Aletha pergi, tapi kini Aletha mengajaknya ke tempat ini. Itu yang membuat Aidan sangat bahagia.

"Ya aku pengen aja ngajak kamu sekaligus aku pengen ngomong sesuatu sama kamu," Aletha menatap Aidan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Aidan tersenyum,

"Kamu mau ngomong apa?"

Dalam hati Aidan, dia bertanya tanya apa yang akan di bicarakan oleh Aletha. Apakah Aletha sudah mencintai dirinya? Apakah Aletha saat ini akan mengungkapkan perasaannya?.

"Nanti aja, Kita nikmati dulu angin sepoi sepoi ini" ujar Aletha

Aletha menengadahkan kepala nya keatas menikmati angin jam tiga sore.

Dia sangat menikmati angin ini.

Duduk di bangku yang berada dibawah pohon adalah kesukaan Aletha dari kecil. Karena hanya tempat itu yang berhasil membuat pikiran Aletha yang awalnya kacau, kini menjadi tenang.

Sedangkan Aidan, dia tersenyum melihat wajah Aletha dari samping yang menurutnya sangat cantik dan manis.

Aidan sangat mencintai Aletha. Dia sangat berharap semoga Aletha sudah jatuh cinta padanya. Dia juga berharap nanti Aletha mengungkapkan perasaannya padanya.

Tanpa diketahui Aidan, Aletha mengajak Aidan kesini untuk memutuskan hubungan nya dengan Aidan.

"Dan" panggil Aletha tanpa menolehkan pandangannya.

"Ya leth?"

"Seberapa besar cintamu padaku?" tanya Aletha

"Sebesar Benua Asia" jawab Aidan dengan pandangan serius.

Aletha terkekeh pelan tanpa menolehkan pandangannya.

"Kok ketawa?," Aidan merasa kesal karena ucapan nya dianggap becanda oleh Aletha.

Aletha tersenyum dan berkata,

"Lucu aja dengar perkataan kamu"

"Masa sih?," Aletha menganggukan kepalanya menatap Aidan.

"Tapi kamu percaya kan?"

Alethkan mengedikkan bahunya,

"Ntah"

"Kok ntah sih?," Aletha tidak menjawab, dia menolehkan pandangannya ke depan menatap ke arah sungai.

Sungguh dia sangat percaya kalau cinta Aidan untuk nya itu sngat besar. Tapi dia tidak bisa membalas cinta Aidan, karena dia sulit untuk jatuh cinta pada seseorang.

Lalu Aletha berkata

"Tolong lupain aku ya,Aidan"

Aidan menatap Aletha dengan pandangan bingung.

"Maksud kamu apa Aletha"

Aletha menatap mata Aidan dengan serius. Dia bisa merasakan kalau Aidan saat ini sangat penasaran dengan perkataannya tadi.

"Kamu terlalu baik buat aku,Dan. Kamu terlalu sempurna buat cewek sialan seperti ku," Aletha menundukkan kepalanya sedih.

Rasanya dia ingin menangis karena telah menyakiti hati Aidan. Tapi dia berusaha menahan agar tangisannya tidak keluar.

"Heyy... " Aidan mengangkat kepala Aletha agar Aletha menatapnya.

"Kamu bukan cewek sialan Aletha. Tapi kamu cewek yang berhasil buat naklukin hati aku" Aidan menatap dalam manik mata berwana hitam milik Aletha.

Aletha menggelengkan kepalanya.

"Kamu tampan dan pintar  Aidan, kamu bisa dapat yang lebih dari aku, "

"Sorry Dan. Tapi aku mau hubungan kita berakhir sampai di sini" sambung Aletha

***

Saaat ini Aidan tengah berada di club malam. Dia ingin menenangkan hati dan pikirannya di sebuah club malam. Setelah dari RiverPark, Aidan pergi meninggalkan Aletha sendiri. Lalu dia pergi menuju sebuah club menggunakan taksi.

Aletha telah memutuskannya, membuat hati Aidan benar benar hancur berkeping-keping. Aletha menyuruh Aidan untuk melupakannya,karena Aletha tidak mau terus terusan membuat hati Aidan sakit.

Sudah berjam jam Aidan menghabiskan waktu nya di club dengan meminum minuman beralkohol.

Kondisi Aidan saat ini menyedihkan, baju berantakan, wajah bekas air mata dan juga keadaannya yang sangat mabuk berat.

Dia benar benar kacau karena Aletha memutuskan dirinya.

Memorinya kembali mengingat waktu Aletha memutuskannya di RiverPark

Flashback On

"Sorry Dan. Tapi aku mau hubungan kita berakhir sampai di sini" sambung Aletha

Hati Aidan mencelos mendengar perkataan dari bibir Alatha. Pasokan udara mulai menipis dari permukaan bumi.

Tiba tiba air mata Aidan keluar, dia menangis. Dia tidak bisa melupakan Aletha dan putus dari Aletha

"Kenapa?" Aidan menghentikan sebentar ucapannya, lalu melanjutkan ucapannya.

"Kenapa kamu memutuskan hubungan ini Leth? Kamu tahu kan kalau aku sangat mencintaimu"

"Aku tahu Dan. Tapi aku..." Aletha menghembuskan napasnya dengan kasar. Lalu menyandarkan punggungnya ke bangku.

Dia melanjutkan ucapannya,

"Tapi aku tidak mencintaimu. Aku tidak bisa membuka hati aku buat kamu, Aidan"

"Aku minta maaf Dan. Aku harap kamu bisa menerimanya"

Aletha menatap Aidan dengan perasaannya bersalah, lalu memegang bahu Aidan sebelah kiri.

"Aku yakin kalau kamu bisa dapat perempuan yang lebih dari aku,Dan" Aletha tersenyum sedih.

"Ok kalau itu permintaan kamu, aku tidak bisa menolak nya," Aidan menganggukan kepalanya dengan beelinang air mata.

"Makasih ya untuk hari hari yang pernah kita lalui bersama" setelah mengatakan itu Aidan pergi meninggalkan Aletha sendiri. Dia menangis sambil berlari keluar dari dalam RiverPark.

Hati Aidan saat ini benar benar sakit. Sakit karena Aletha memutuskan hubungan dengannya.

Aidan menaiki taksi, lalu tujuannya ke club agar pikirannya terahlikan dari Aletha.

Flashback Off

Aidan mengeluarkan ponsel dari sakunya. Lalu mencari kontak Rendy untuk menelepon Rendy, agar Rendy menjemputnya. Dia mencari kontak Rendy dengan mata mabuk.

"Ren, jemput gue sekarang" ucap Rendy

"Lo dimana Dan?" tanya Rendy dari seberang sana

"Gue di club"

Rendy yang mendengar dari seberang sana merasa terkejut. Karena tidak pernah sekalipun seorang Aidan ke club.

"Apa lo di club?!"

"Ya.Jemput gue sekarang. Nanti gue share location" setelah mengatakan itu, Aidan memutuskan panggilan telepon dengan Rendy lalu memasukkan kembali ponsel nya ke saku celananya.

***

Thnks for reading guysss

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status