Share

BAB 14

“Satya, nggak sopan kamu, Nak!” Hadi Wijaya menatap anaknya sedikit tidak suka karena menyemburkan minuman di hadapan ayahnya sendiri.

“Emm ... maaf, Ayah. Nggak sengaja,” sahutnya dengan kepala tertunduk. Merasa bersalah atas tindakannya tadi.

“Lain kali jangan diulangi.”

“Iya, Ayah. Maaf ....”

“Lagian kenapa sih? Kalian kok kayak orang kaget gitu Ayah tanyakan tentang anak? Kalian nggak menunda kan?” Hadi Wijaya menatap keduanya penuh selidik.

Keduanya saling melempar pandang sesaat. Lalu Ayumi menatap ayah mertuanya dan menggeleng.

“Nggak kok, Ayah. Terserah Allah saja mau kasihnya cepat atau nanti,” jawab Ayumi berusaha tenang dengan senyuman. Sedikit kikuk karena mendadak suasana menegang.

“Betul apa kata Ayumi, Ayah. Kita sebagai manusia kan hanya bisa berusaha. Untuk hasil akhirnya tetap Allah yang menentukan kan?”

Mendengar setiap kalima

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status