Share

Nenek Minum Jamu

Haruskah aku menerima Kang Oded kembali, setelah semua kekecewaan yang ia berikan? Rasanya tak mungkin aku menjilat ludah sendiri. Egoku mengajak untuk menolak tawaran Kang Oded.

Tetapi ... Bukankah aku juga gegabah? Aku balas semua kelakuannya dengan pengkhianatan, sebelum kami resmi berpisah. Kalau dipikir-pikir lagi, aku pun sama bersalahnya dengan Kang Oded.

Aku bingung.

“Aku pikirkan dulu, Kang,” kataku akhirnya.

Kang Oded mengangguk pelan. Tak kulihat kemarahan ataupun kekecewaan dari raut wajahnya. Mungkin reaksiku sudah diperkirakan olehnya.

“Akang tunggu, Dik,” balasnya, tatapannya penuh ke arah mataku.

“Oya, Akang mau berpantun dulu. Boleh?” tambahnya, tak terduga.

“Boleh, Kang,” jawabku sambil mengangguk.

“Ke Cikini membeli dukuh

Wayah gini masih

Hawa Hajari

Terima?

| Like
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status