Share

Kecelakaan

"Memang Talita mau jadi anak Om?"

Mata membola, mulut terbuka lebar, nyaris es krim salah masuk jalur. Apa lagi yang Fajar inginkan? Haruskah secepat ini, saat luka dalam dada masih menganga.

Meminta Talita memanggil papa di saat keadaan seperti ini bukan hal yang bagus. Fajar seolah memaksakan kehendaknya sendiri. Apa semua lelaki seperti itu?

"Talita masih punya papa, Om."

Talita membisu, wajah yang berseri kini menjadi sendu. Ya, sejak kejadian itu dia selalu sedih tiap kali mendengar atau mengingat papanya. Sebesar itukah luka hatinya?

"Buat Talita besok minggu Om ajarkan deh!"

"Asyik!" Talita memeluk Fajar. Senyum itu kembali tercipta.

Aku trauma. Menatap Fajar dan Talita kembali menggoreskan 3. Aku takut dia sama dengan Mas Arif, hanya pura-pura cinta. Nyatanya ada hati lain yang dijaga.

Lagi-lagi aku kebingungan. Mulut seketika membisu, seolah ada lem yang menempel hingga di setiap sudut. Apa yang harus kujawab ketika Fajar kembali mengungkapkan rasa. Sedang hati meronta k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status