Share

9. Permintaan Bu Tsania

MEMEGANG kedua bahu Bu Tsania, maksud Ashraff adalah menuntun sosok wanita berusia lewat dari setengah abad tersebut untuk menyelesaikan masalah antara mereka berdua dengan menggunakan kepala dingin. "Mari, Bu," kata Ashraff, "kita duduk dulu. Aku akan menjawab semua keresahan Ibu."

Meski dada dari Bu Tsania masih bergerak naik dan turun secara berkesinambungan, Ashraff tetap membawa Bu Tsania untuk berpindah ke sofa. Di ruang keluarga, sekarang mereka sudah duduk bersebelahan dengan arah sama-sama sedikit diserongkan supaya tatapan mereka bisa memetik kemudahan setiap akan dipertemukan. Masih fokus dengan kornea mata Bu Tsania, bisa dibilang suara Ashraff tidak kalah lembut dengan sorot mata Ashraff selama sedang bertutur kata kepada Bu Tsania. "Maaf, Bu. Aku ngga berniat untuk nyurangin Ibu."

Bu Tsania menarik napas untuk diembuskan dengan mengandalkan satu dorongan. Lalu, tidak lama berselang, kedua manik mata Bu Tsania diinstruksikan untuk memandang ke arah Ashraff. "Baiklah. Ibu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status