Share

Bab 12.

“Mas?” panggilku.

“Mas?” Aku mengulangi panggilan.

Tapi tak ada jawaban.

Pelan-pelan aku beranjak dari tempat tidur. Kupindai seluruh ruangan.

Kosong! Kemana Mas Bayu?

Perutku meraung-raung, memanggil untuk diisi. Aku ingin makan sesuatu, namun tak ada cemilan di rumah. Salahku juga, sebagai istri harusnya akulah yang memikirkan tentang cemilan. Bukan bermanja seperti ini.

Aku meraih ponsel yang tergeletak di atas locker plastik di samping tempat tidur. Segera aku memencet nomor Mas Bayu yang tertera di kontak panggilan.

“Ya, sayang?” Terdengar jawaban dari seberang.

Ah hati rasanya hendak terbang ke langit ke tujuh mendengar kata-kata 'sayang' dari Mas Bayu.

“Kamu sudah bangun?” tanyanya lembut. Pertanyaan itu diulangi karena aku masih terdiam. Aku terpesona dengan jawabannya. Aku seperti jatuh cinta lagi.

Dulu, aku hanya tahu keromantisan seorang lelaki hanya di film-film saja. Atau di novel-novel. Tapi kini, itu nyata.

“Mas, aku lapar,” rajukku manja.

“Ayam sama oseng kangku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status