Share

Putra Mahkota Membuat Obat

“Hector, mengapa ke arah laboraturium sihir?” tanya seorang wanita yang memegang lengan Hector. Hector tersenyum manis dan lesung pipitnya kelihatan, ia lalu turun bersama Eve setelah pergi dengan teleportasi.

 

“Jantungmu melemah lagi. Kamu tunggu di sini. Aku akan membuat obat.” Pria yang memakai pakaian bangsawan dengan gagah, kemudian memandang Eve. Ia kemudian mendekap wanita yang akan menjadi ratu. “Eve, aku tidak bisa membuatmu pulih. Aku hanya bisa membuat kamu tidak merasakan sakit.”

Aku harus memberi tahu asisten untuk menyelidiki penyihir hitam yang tega mengirim kutukan ke Anne dan Eve. Hector tanpa berpikir panjang, ia kemudian mengambil sebuah botol di saku dan menuju ke ruang pembuatan obat.

 

“Hector, kakakku sudah baikan belum. Kemarin aku sempat melihat mengecek jantung dan paru-paru kakak juga sama sepertiku,” ucap Eve, ia tengah duduk dan mengeluarkan sebuah gelang pemberian Anne. Wanita itu memasang wajah sedih, karena sang kakak dan dirinya tidak bisa menolong kerajaan.

 

“Apakah kamu sudah yakin?” tanya Hector. Lelaki yang berkedudukan sebagai Putra Mahkota ini sedang mengambil bunga Chirocy. Hector kemudian mengeluarkan sebuah pisau emas, jiwa dan raga sudah disiapkan dari kemarin. “Kalau perkataanmu betul, aku nanti akan menghubungi sahabatku,” lanjut Hector.

 

“Aku sudah mengirim surat kemarin ke pacar kakakku. Untuk menolongnya dalam keadaan genting, dia pasti sudah bisa ke luar dari istana,” ucap Eve.

 

“Membuat ramuan untukmu memang sulit. Selain kamu lemah jantung, pencernaan kamu juga tidak lancar,” ucap Hector. Kemudian ia menumbuk ramuan itu dan berjalan menuju ke Eve yang sedang duduk sambil membaca sebuah buku. Kemudian, Hector mengeluarkan sebuah cahaya berwarna biru dan menetralkan peredaran darah Eve. Ia juga mengobati Eve dengan mentransfer tenaga dalam. Eve memfokuskan pikiran dan tenaga, aura merah muda keunguan muncul dalam tubuhnya dan kesehatannya semakin meningkat. Tidak ada kulit pucat dan memar, peredaran darahnya juga lancar.

 

“Aku sudah berusaha dengan kakak. Untuk saling merawat diri. Karena penyakit kami yang datang tidak mengenal waktu,” ucapnya dengan senyum. Lelaki yang duduk di depan Eve itu tampak fokus merasakan nadi yang ada di tangan wanita yang tengah dirawatnya.

 

“Apakah bangsawan yang menghina kamu adalah bangsawan yang menolak kerja sama denganku?” tanya putra mahkota. Ruangan laboraturium yang sunyi dan hanya ada Eve serta putra mahkota membuat ke duanya sedang memikirkan cara untuk membuat orang-orang yang membenci deklarasi kerajan penyihir menjadi percaya. Deklarasi itu untuk membuat kerajaan penyihir putih tidak tercoreng nama baik karena kelakuan bangsawan yang korup serta menyelundupkan obat-obat sihir. Putra mahkota juga sudah membuat surat untuk menyiapkan kandidat-kandidat yang akan ikut perang, perang bekerja sama dengan kerajaan manusia untuk melawan pemberontakan.

 

“Serangan bertubi-tubi dilakukan oleh bangsawan yang ikut campur dengan musuh. Demi membuat portal hancur, aku sudah bicara dengan Dryad untuk menjaga portal antara dunia manusia. Karena kelestarian alam di dunia manusia dan penyihir harus dijaga.”

Keputusan untuk menangkap para pemberontak dan bangsawan yang berkhianat terlalu sulit, aku tidak bisa seperti ini terus. Kakak butuh pertolonganku, pikir Eve. Ia merenung dan tampak alis serta kening berkerut memikirkan sebuah strategi menangkap para penyihir.

 

“Kau tidak usah memikirkan rencana yang berat. Ada aku dan pacar Anne. Pasti mereka tahu,” ucap putra mahkota. Lelaki itu terus memfokuskan dirinya, lalu ia mengeluarkan ramuan yang sudah dibuat dengan tenaga dalamnya. Jika keadaan sudah kacau, aku akan ke hutan dan ke perbatasan, pikir putra mahkota. Ia tidak bisa hanya duduk dan menerima surat. Banyak dari bangsawan tempat kekasihnya berkhianat.

Kudeta yang dilakukan bangsawan mungkin selalu menimbulkan perselisihan.

“Aku sudah memikirkan, bagaimana jika aku saja yang memeriksa lokasi di hutan dan daerah manusia? Jadi kau tinggal dengan kakakmu, aku dan pacar Anne akan meneliti ke hutan.”

 

“Ini adalah salahku. Kemungkinan mereka sengaja tidak mengizinkan kelahiran kami, karena buat mereka bayi kembar akan menguasai kerajaan sihir,” ucap Eve. Air matanya menetes, Putra mahkota yang sedang memberikan tenaga dalam kemudian berhenti. Ia mengambil sapu tangan dari saku dan mengelapnya.

 

“Ini bukan salahmu. Ini adalah ulah penyihir hitam, kamu ingat para bangsawan itu bilang kalau kerja sama dengan penyihir hitam gajinya lebih banyak dari pada harus taat ke kerajaan penyihir putih. Mereka memang ingin menjatuhkan kerajaan kamu saat nenek moyangku dan kamu membangun sebuah kerajaan dan membuat perjanjian.

Aku tidak menyangka, kakek dan nenek membuat senjata dari meteor untuk menghalau bangsawan yang menyerang. Meteor itu dipercaya punya energi dari dewa yang bisa membuat sihir jahat juga musnah. Energi kultivasi yang kumiliki juga sudah meningkat.

 

Pikiran putra mahkota mulai mencari solusi dan kebenaran. Para bangsawan yang hadir di ruang rapat pasti ada niat jahat untuk menjatuhkan kerajaan dengan alasan bahwa seorang putri tidak diharuskan untuk menjadi ratu dan calon penyihir pengobatan jika ada kelainan di dalam tubuhnya. Pikiran putra mahkota terus berlanjut, lelaki itu sampai mengerutkan kening.

 

“Jangan membuatku cemas, aku tidak bisa menyelamatkan kamu karena lemah. Jaga pangeran, dia berarti buat kakakku,” ucap Eve. Menghentikan putra mahkota dengan sebuah ciuman di kening sehingga putra mahkota merona wajahnya. Ia tidak menyangka, bahwa wanita yang tidak lama lagi akan dibawa ke istananya sangat perhatian dan cemas.

“Terima kasih, aku akan berhati-hati dan membawakan kamu obat dari kakekku,” ucap putra mahkota.

Salju semakin deras, mereka semakin menghangatkan badan menggunakan tenaga dalam. Putra mahkota kemudian membawa Eve ke tempat yang hangat. Ia memapah dengan perlahan-lahan. 

Eve teringat dengan kakak kandungnya, waktu sedang di rumah sakit. Dua bulan yang lalu, Eve dan Anne berobat.

“Kakak, kamu kenapa? Tabib, tolong sembuhkan kakakku. Kakak bersabarlah,” ucap Eve saat masih membaca buku obat di ruang pengobatan. Itu adalah kisah yang sangat menyedihkan. Perut Anne tiba-tiba bergerak dan membuatnya muntah darah berkali-kali. Karena sebuah ucapan yang dikeluarkan oleh wanita berpakaian hitam dan menyeramkan.

“Eve, kamu sedang apa? Kenapa kamu menangis?” tanya putra mahkota.

“Aku seperti ini jadi ingat kakakku. Saat kami pergi berobat di laboraturium pengobatan, kakak tiba-tiba kesakitan. Dan perutnya bergerak-gerak semakin membuat sakit,” ucap Eve dengan wajah yang penuh penyesalan. Wanita yang kini bersama dengan putra mahkota tidak tahu sihir apa yang dikirim dan membuat mereka makin lemah.

 

“Semua akan berlalu. Aku akan menangkap penjahat dan orang-orang yang berani meracuni kamu, kamu memiliki pemberian dari kakakmu kan?” kemudian Putra Mahkota melanjutkan untuk membawa Eve ke tempat yang aman. “Istirahat di sini dan pakailah pemberian kakakmu, itu berguna buat kamu.”

Wanita itu kemudian memberikan sebuah sapu tangan ke lelaki yang menolongnya. 

“Terimalah sihir ini Hector,” ucap Eve.

Anne kemudian pergi bersama duke menghilang, ia pergi untuk menyelidiki kasus.

“Anne, kita di rumah sakit ya! Aku mohon kamu harus nurut?

Wanita itu kemudian berkata ke Alban untuk menolongnya.

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status