Series Hutan Larangan

Series Hutan Larangan

Oleh:  Rosa Rasyidin  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
63 Peringkat
191Bab
44.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Maya, kau tahu, kan, bahwa kehadiran penerus sangat penting bagi seekor manusia harimau? Lalu mengapa kau mengabaikanny? Kau mau dia mencari wanita lain?" "Nggak, aku cuman belum siap jadi ibu, umurku terlalu muda." "Kalau begitu jangan salahkan Andra mencari betina lain. Kau terlalu penakut."

Lihat lebih banyak
Series Hutan Larangan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Telang Ungu
keren thor Semangat
2024-02-12 14:53:48
1
user avatar
Rosemala
keren kak. semangat berkarya
2024-01-26 14:26:37
1
user avatar
Ummu Syarifah
ditunggu sesion berikutnya kak author....
2023-11-09 18:24:21
1
user avatar
Ummu Syarifah
ditunggu up ny Kak author
2023-11-03 22:30:20
1
default avatar
Mr. K
Semangat, Kak. Aku izin promo, ya. Buat penikmat novel Dewa Perang, yuks mampir ke novelku: Pembalasan Dendam Sang Dewa Perang. Ditunggu ~ ...
2023-10-22 11:42:42
0
user avatar
TintaSepi84
Lanjut terus thor...ngak sabarrr...beri gems pd buku thor jga gak papaa
2023-10-02 14:25:07
1
user avatar
TintaSepi84
Lanjut lagi thor...makin asyik jika ada watak Arya,bagus ...
2023-10-02 09:55:53
1
user avatar
Rosa Rasyidin
guys, kalau kisah Andra sama Nay tamat, mau req kisah siapa duluan? Damar sama Candramaya atau Sadam sama Vanilla?
2023-09-27 18:53:33
1
user avatar
TintaSepi84
Jujur, aku merindukan sosok Bagus,Ana,Arya dn Mita..kemunculan watak mereka membuat hati kembali tertarik utk membaca
2023-09-18 21:01:18
2
user avatar
Rosa Rasyidin
Sudah mulai update bab baru, ikuti terus kisahnya
2023-07-28 06:14:56
1
user avatar
Rosa Rasyidin
kalau cerita ini dilanjutkan masih ada yang mau baca??
2023-07-20 06:06:42
2
user avatar
mix.tria
syukkaa banget dah kalo cerita² berbau misteri gini
2023-02-23 15:12:48
2
user avatar
Ummu Syarifah
Recommended banget. Wajib baca. Serasa naik roller coster up and down. Thanks author sdh buat kisah hutan larangan menjadi cerita sebagus ini
2023-01-12 23:03:23
3
user avatar
TintaSepi84
cuma kasihan saja pd Damar yg selamanya kesepian.Dan simpati pd Chandramaya yg merana delama nya. Namun itulah takdir yg harus di lalui.Nama nya juga novel ... yg pasti, "SERIES HUTAN LARANGAN" amat seru banget.Aku pendukung utama ... tidak rugi aku vote penulis nya.Suksess selalu ya Rossa ...
2022-08-21 21:28:04
5
user avatar
TintaSepi84
yg di tunggu2 akhirnya tamat juga ......... tidak tega berpisah dgn cerita ini.Sangat2 terbaik jln cerita nya.Terang dn jelas.Pengakhiran yg mantap dn baik.Wlu terpaksa terpisah lagi namun tidak terlalu sakit.Damar juga wlu pn kejam,ganas tanpa ampun tp hati nya tetap baik utk kebahagiaan org lain.
2022-08-21 21:25:14
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
191 Bab
Hutan Larangan
Bagian 1Suasana mencekam di gelapnya Hutan Larangan sudah cukup menggambarkan kengerian di dalamnya. Sosok arwah wanita cantik yang terpaku di sana, menatap jasadnya yang dikubur secara tidak layak di dalam hutan itu.Begitu banyak mitos, takhayul dan pantangan bagi manusia yang menjejakkan kaki di hutan tersebut. Belum lagi aturan gaib yang wajib dipatuhi oleh manusia ketika berpetualang di rimbunan tempat di mana segala macam mahluk gaib dengan segala rupa tinggal.Hanya orang yang kehilangan akal sehat yang berani melanggar aturan untuk mengubur jasad tak bernama di sana. Merasa tidak adil, seseorang yang telah lama menghuni hutan itu datang dan membangkitkan arwah wanita itu untuk membalaskan dendam.***"Secepat ini kita pulang?" Kirana memeluk tubuh tinggi Raka dari belakang. Raka balas menggenggam tangan halus Kirana. "Iya, Ana, dua hari lagi, kan, aku harus kembali bekerja. Kalau nambah libur lagi aku bisa dipecat sama bos." Rak
Baca selengkapnya
Rumah Makan di Tengah Hutan
Bagian 2Ana membuka paksa matanya dengan napas tersengal-sengal. Seketika ia memperhatikan sekelilingnya. Persis tadi, ia ingat dengan jelas sedang beradu pandang dengan wanita berwajah pucat di kursi belakang mobilnya."Kamu cari apa, sih?" tanya Raka suaminya."Kamu lihat gak tadi, ada perempuan di kursi belakang mobil kita?""Ng-nggak ada, jangan ngaco deh, An. Kita lagi di tengah hutan loh.""Atau aku cuma mimpi aja, ya. Jam berapa sih sekarang, Ka?""Sebentar lagi magrib.""Hah. Kok lama banget kita di jalan, harusnya, kan, kita udah sampai di tengah kota, atau minimal pom bensin?""Ya, aku juga gak tahu, Sayang. Dari tadi kayaknya kita muter-muter aja di sini gak beranjak ke mana-mana. Bensin udah tinggal setengah juga.""Coba telepon siapa gitu, Ka. Gak mungkin kita habisin waktu terus-terusan di sini?""Nggak ada sinyal sama sekali. Makanya aku terus jalan aja. Belum maghrib juga suasana udah seperti teng
Baca selengkapnya
Sosok Lain di Dalam Mobil
Bab 3 “Kok, nggak jadi bonekanya dibawa?” tanya Raka pada Kirana. “Bukan punya kita, nanti pemiliknya datang lagi mau jemput ke rumah,” jawab Ana. “Kamu masih percaya aja sama hal-hal gitu, mitos.” Raka melirik Ana yang dari tadi hanya duduk diam tanpa ekspresi apa pun. Lelaki itu berpikir mungkin karena istrinya kelelahan saja, hingga sedari tadi hanya diam tidak berceloteh seperti biasanya. Wanita itu juga tidak menyentuh ponselnya sama sekali, mungkin habis daya, pikir Raka. Ia hanya membiarkannya saja, ia kembali fokus menyetir agar bisa melewati hutan yang semakin menebarkan aroma menyeramkan. Raka melirik jam di tangan, sudah jam delapan malam. Namun, dirinya tidak kunjung jua melihat arah perkotaan maupun pemukiman penduduk untuk sekadar bertanya. Ia melirik ke arah spion di hadapanya, bayangan Ana tidak terlukis di sana. Ia menggelengka
Baca selengkapnya
Mayat Siapa?
Bagian 4 Sudah sejam lebih Raka memacu mobilnya, tetapi tidak juga ia temukan keberadaan wanita yang baru beberapa waktu ia nikahi. Begitu juga dengan warung makan di pinggir jalan, tidak kunjung ia jumpai. Seharusnya jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya berhenti ketika bertemu dengan sang mantan. Suasana di tepi hutan itu jangan ditanya lagi, sudah pasti angin yang berembus semakin menusuk tulang.  Ia melambatkan laju mobil ketika matanya menangkap gapura tempatnya menemukan boneka yang dipungut Ana. Dari dalam mobil terlihat olehnya bayangan anak kecil dengan rambut dijalin dua melambaikan tangan padanya. Bergegas lelaki itu memutar balik kendaraannya, artinya ia mundur jauh ke belakang. Raka semakin frustasi mencari keberadaan Ana, perlahan ia menarik kasar rambutnya, merenungi kesalahan apa yang mereka lakukan hingga tersesat di wilayah Hutan Larangan. Bagaimana dengan nasib Ana yang entah di mana keberada
Baca selengkapnya
Pelaku Sekte Sesat
Bagian 5 Sekian lama Ana berjalan, akhirnya ia temukan sumur di tengah hutan. Sebuah sumur yang sangat tua, ditambah beberapa peralatan kayu yang teronggok begitu saja di sekitarnya. Juga beberapa benda untuk menggali tanah yang ditinggalkan secara sembrono, tanpa menyelesaikan pekerjaan di sana. Wanita itu mengeluarkan botol air kosong dari ransel yang dibawanya. Perlahan ia memeriksa kondisi timba tersebut, masih layak digunakan atau tidak. Tidak ada tanda-tanda kerusakan di peralatan itu. Ia pun bergegas menimba air untuk mengurangi rasa haus, yang nyaris membuat pandangannya tidak fokus. Ana mencium bau air itu sebelum menuangkannya ke dalam botol. Tidak ada kejanggalan yang ia temukan.  Namun, ketika wanita itu meninggalkan sumur, katrol itu menarik sendiri timbanya ke atas dan sumur itu tertutup dengan sendirinya, menyisakan tatapan mengerikan dari mahluk lawan jenis yang memandang Ana sejak pertama kali ia me
Baca selengkapnya
Hantu Tanpa Kepala
Bagian 6 Sekian lamanya berjalan, rumah yang di sebut oleh Bagus tidak juga terlihat. Ana yang mulai kelelahan duduk sebentar di sebuah batu hitam besar. Wanita bermata cokelat itu, masih enggan untuk melihat ke arah langit, takut melihat pemandangan mengerikan lagi. Bagus hanya diam memperhatikannya memijit kaki sendiri.“Masih jauh lagi rumahmu? Suer aku capek banget,” ucapnya sambil menarik napas perlahan.“Bagiku ya tidak terlalu jauh. Bagimu yang biasa di kota mungkin akan sangat jauh,” jawabnya sembari memperhatikan Ana dari ujung rambut sampai kaki.“Bisa mati kelelahan aku kalau begini.”“Kau pilih mati kelelahan atau mati diterkam mahluk-mahluk di sini?”“Hah, maksudmu?”“Sudah, naik saja ke punggungku. Sebentar lagi kau akan lihat sendiri apa yang kuceritakan tadi. Percayalah kalau tidak kupegang kau akan pingsan atau bahkan, mati!” Bagus b
Baca selengkapnya
Manusia Harimau
Bagian 7 Seekor harimau dengan warna kuning berkilau mengejar mangsanya di dalam hutan. Setelah mendapatkannya harimau itu pun melumat tubuh mangsa yang ukurannya jauh lebih kecil dengan taring tajamnya hingga tersisa sedikit daging yang melekat di tulang. Puas, harimau itu lalu meninggalkan mangsanya sendirian di tengah hutan. Perlahan penguasa sebagian Hutan Larangan itu mengubah wujudnya menjadi seorang manusia. Di tengah perjalanan harimau lain menghadang perjalanannya dan juga mengubah wujudnya menjadi manusia dengan pakaian khas berwarna belang harimau yang membalut tubuhnya kekarnya.“Kau menemukan mangsa yang lezat, mengapa tidak ajak kami untuk menyantapnya?” Manusia berbaju belang menyeka gigi taringnya yang lebih tajam dari ukuran manusia biasa.“Dia tamuku, aku akan menjaganya, tidak ada urusannya dengan kalian,” jawab lelaki dengan rambut sebahu itu.“Kau paham dari dulu kita tidak pern
Baca selengkapnya
Perjalanan
Bagian 8 Tas ransel telah diisi dengan perbekalan yang cukup. Ana sudah tidak sabar untuk segera keluar dari hutan. Ia melangkah dengan penuh senyuman pada Bagus yang telah menuggunya di tepi telaga. Lelaki itu tidak mengenakan baju, ia menjemur tubuhnya di bawah sinar matahari hingga sedikit terlihat berwarna kuning berkilau. Di lehernya terdapat kalung yang berhiaskan dua buah taring harimau. Pemandangan yang mampu membuat Ana sejenak lupa untuk mengedipkan mata.“Kita jadi berangkat, kan?”“Itu tergantung kau saja, mau tinggal di sini selamanya pun tidak masalah.”“Is, gak mau, pokoknya antar aku pulang, aku pasti bayar kamu.”“Bukan masalah itu. Hanya saja jika kau ragu, hutan ini tidak akan menunjukkan jalan pulang, malah akan semakin menyesatkanmu.”“Aku mau pulang titik. Atau kalau kamu mau, kamu bisa ikut aku tinggal di kota. Aku cariin, deh, kerjaan yang cocok untuk
Baca selengkapnya
Lembah Ilusi
Bagian 9 Memasuki hari ke dua perjalanan keluar hutan, Ana mulai dilanda rasa lelah yang teramat sangat. Wanita itu lebih sering digendong di punggung tegap Bagus daripada berjalan. Wajar saja, ketiadaan pengalaman memasuki hutan belantara sama sekali menjadi penyebabnya. Hingga tanpa ia sadari dirinya semakin memiliki keterikatan emosional pada lelaki yang menolongnya tanpa lelah.Menjelang malam, mereka melewati sebuah wilayah dengan suhu udara yang lebih hangat dibandingkan biasanya. Bahkan di tempat itu mereka menjumpai sisa-sisa kembang aneka warna serta kumpulan asap yang dibakar dari benda berwarna hitam. Beberapa lembar foto-foto orang yang tidak dikenal juga diletakkan secara acak di sana. Langkah Bagus terhenti ketika menyaksikan beberapa orang menyembah seorang wanita muda dengan baju berwarna merah duduk di atas batu hitam.Manusia bermata kuning dengan tatapan tajam itu, membawa Ana bersembunyi di balik batu besar. Dari balik batu itu
Baca selengkapnya
Mulai Curiga
Bagian 10 Lilitan akar pohon mulai membelit tubuh Ana. Ia tidak beranjak selama beberapa jam di dalam labirin tulang manusia dan memilih pasrah sampai Bagus datang menolong. Ia meraih pisau di kantong celananya, wanita itu berusaha memotong akar pohon yang mulai menjerat lehernya. Namun, semakin dipotong semakin erat pula akar itu mencengkeram tubuhnya.Ketika tubuhnya hampir terbenam di dalam tanah seluruhnya. Seseorang datang menolong dan menariknya dengan kuat hingga berhasil keluar dari jerat akar pohon. Bergegas wanita itu membersihkan sisa-sisa tanah yang mengotori tubuhnya. Ia sempat merasa heran dengan kedatangan seseorang yang sama sekali tidak diduganya.“Raka.” Ana memeluk tubuh itu seketika, “Akhirnya kamu datang juga.”Tanpa menjawab sama sekali, suami Ana itu memegang tubuh Ana yang masih gemetar dengan peristiwa tadi. Ia meraih leher istrinya dengan kedua tangannya. Semula Ana tidak bereaksi sama sekali
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status