Suara Di Bilik Iparku

Suara Di Bilik Iparku

Oleh:  Jingga Amelia  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
7.2
18 Peringkat
78Bab
85.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kudengar suara aneh dari dalam bilik iparku yang kebetulan sedang tinggal di rumahku dan suamiku. Lambat laun semakin terdengar jelas suara menjijikkan dari mulut suami dan iparku itu. Ternyata mereka tengah menertawakan kebodohanku dengan saling bermesraan dan memadu kasih di belakangku. Mereka tak tahu, jika aku yang polos ini bisa menerkam mereka yang telah menghancurkan kepercayaanku.

Lihat lebih banyak
Suara Di Bilik Iparku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Sri Gati
menarik cerita
2023-06-14 19:55:31
0
user avatar
Faris Asadullah
Hai thor... Q pembaca baru di cerita ini.. Setiap hr dan jam brp cerita ini tayang..?
2022-02-15 16:05:57
0
user avatar
Lungunlubis
lama banget up nya sampe pegel nunggu lanjutnya
2021-12-20 16:15:20
0
default avatar
hernipurwanti044
terlalu menyakitkan jadi males baca....
2021-11-16 18:34:32
4
default avatar
hernipurwanti044
masa dulu anisa sudah menderita sekarang anaknya juga... jangan terlalu kejam thor... haruse kan hanum dpt balesan bukan malah dia jadi kaya juga malah anaknya lebih jahat
2021-11-16 18:33:57
2
user avatar
Putrii Suryanii
Iya ya kak, kasian bngt nikahin tapi gak dapet anak .. punya perusahaan yg diwarisin anak sambungnya.. masak gak di kasih adk gtu thor anehh..
2021-11-11 19:56:33
0
user avatar
Putrii Suryanii
Gak ada lnjutannya yaa kak, klk gk ada mending saya hapus dari daftar, gantung.
2021-10-23 11:26:00
0
user avatar
Desty Elfina Azhari
mantul tenan
2021-10-19 17:36:08
0
user avatar
Syahrial Rial
lanjut thor
2021-10-03 08:08:32
0
user avatar
Septian Ardi Pratikno
aku kasih bintang 5 klo Hanan menceraikan Chandra karena menurutku klo si laki udah selingkuh ga pantas dipertahankan.. kita berhak mendapatkan yg lebih baik
2021-11-15 13:05:00
2
user avatar
Septian Ardi Pratikno
kenapa si Annisa dan Oki ga punya anak sih thor
2021-11-10 15:18:04
1
user avatar
Septian Ardi Pratikno
ayo Nan.. minta mamamu menjelaskan hubunganmu dan si Akbar brengsek itu.. si Chandra ceraian aja Nan..
2021-11-10 15:17:08
0
user avatar
Adiek Henni
............. ..............
2021-11-10 11:33:40
0
user avatar
Yuniar Susanti
males Thor. pelakornya ga hancur, sama sekali tidak ada penyesalan menghancurkan rumah tangga dan kebahagiaan orang lain.
2022-02-10 05:20:10
0
user avatar
Elena
authornya pelakor cari pembenaran..
2021-12-10 13:14:54
1
  • 1
  • 2
78 Bab
Bab 1
Suara Di Bilik Iparku(Suamiku di arak warga karena berselingkuh)** "Hanum, aku begitu mencintaimu. Kamu bagai candu buatku. Aku harap hubungan kita tidak sampai ketahuan oleh Anisa, istriku. Untung saja Anisa tidurnya kaya kebo, mau gempa sebesar apapun nggak bakal bangun. Jadi aku bisa bermesraan denganmu."Kuremas dadaku sendiri ketika kudengar suara Mas Akbar merayu Hanum, iparku, istri adiknya sendiri di dalam bilik Hanum yang tengah ditinggal oleh suaminya pergi keluar kota. Aku terbangun saat kurasakan perutku mulas ingin ke kamar mandi, tapi langkahku terhenti ketika mendengar suara mesra dari dalam bilik iparku.Sejak kapan mereka memiliki hubungan terlarang ini? Bahkan kini mereka berani bermesraan di belakangku. Tega sekali!Aku yang masih mendekatkan telingaku di daun pintu bilik Hanum seakan lemas tak bertenaga. Bingung, entah apa yang harus aku lakukan sekarang. "Tidak akan, Sayang. Hubungan kita akan
Baca selengkapnya
Bab 2
Suara Di Bilik Iparku (2)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh) ** "Arak saja, Mbak, Mas. Aku ridho," tuturku final, membuat suami dan iparku yang baru saja ketahuan berselingkuh itu tertunduk semakin dalam.Rasa sakit hati yang mereka torehkan di dalam hatiku begitu dalam. Bagaimana bisa mereka memadu kasih di dalam rumah yang kami jadikan sebagai tempat dalam membangun sebuah cita-cita dan harapan bersama? Terlebih ia melakukannya dengan iparnya sendiri, istri dari adik laki-lakinya. Keterlaluan!Kedua orang terdekatku itu pias ketika Mas Agus dan Mbak Mawar menyerahkan semua keputusan pada ketua RT dan para warga. Hanum mulai menangis, mengusap pelan pipinya yang telah basah. Sedangkan Mas Akbar hanya tertunduk dengan kedua tangannya yang saling meremas.Rasakan sendiri, Mas. Apa kamu pikir diamku tak pernah ada batasnya? Kamu lihat sendiri, kan? Sekali aku tahu kelakuan burukmu, tamatlah riwayatmu."
Baca selengkapnya
Bab 3
Suara Di Bilik Iparku (3)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh)** Hari sudah menjelang pagi saat Mas Akbar dan Hanum sampai kembali di rumah usai diarak warga karena hubungan terlarang yang mereka lakukan di rumahku dan Mas Akbar. Hanum tampak pucat, sepertinya sepanjang jalan banyak pasang mata yang menyaksikan saat mereka tengah diarak karena ketahuan berselingkuh.Mas Agus menjatuhkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu, begitu pun Mas Akbar dan Hanum. Sedangkan Pak RT hanya berdiri di samping Mas Akbar sampai aku memberikan tempat untuknya."Mbak Anisa, maaf jika saya selaku RT melakukan hal ini. Tapi saya harap kejadian ini tak terulang lagi," tuturnya dengan nada rendah.Aku bisa paham, kejadian seperti ini merupakan aib keluarga. Tak seharusnya banyak pasang mata menyaksikan akibat perbuatan mereka, tapi aku sungguh tidak mau jika suatu saat nanti mereka akan melakukan hal yang sama."Mas Agus, Mbak Mawar, maaf j
Baca selengkapnya
Bab 4
Suara Di Bilik Iparku (4)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh) ** "Istri nggak ada guna! Ditinggal cari nafkah malah selingkuh. Tak main-main selingkuhnya sama kakak kandungku sendiri. Dasar murah*n!" hardik Bara saat ia telah sampai di rumahku pukul sembilan pagi.Sejak Subuh tadi aku tak beranjak dari tempat dudukku selain hanya mengerjakan sholat Subuh. Sedangkan Mas Agus dan Mbak Mawar hanya pulang sebentar untuk mengurusi anak-anak mereka yang hendak berangkat ke sekolah.Pernikahanku dan Mas Akbar yang berjalan hampir dua tahun ini juga belum dikaruniai seorang anak, pun begitu juga dengan pernikahan Hanum dan Bara. Mereka menikah setahun yang lalu, tapi Tuhan belum menitipkan buah hati pada mereka."Mas, maaf. Aku khilaf," bela Hanum ketika kedua mata Bara mulai memerah karena amarah pada istrinya itu.Mas Akbar hanya tertunduk dalam, sepertinya ia benar-benar telah menyesali perbuatan hinanya it
Baca selengkapnya
Bab 5
Suara Di Bilik Iparku (5)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh) ** Aku tak tahu bagaimana jalan fikiran Mas Akbar, bisa-bisanya ia akan melabrak Bu Wati yang sudah mengunggah video saat ia tengah diarak warga karena kedapatan selingkuh dengan Hanum, Iparku. Seharusnya ia malu, bukannya malah melabrak Bu Wati. Aneh memang.Mas Akbar terlihat sangat marah dan lantas berjalan ke arah rumah Bu Wati yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumah. Aku hanya mengikutinya dari belakang tanpa berniat mencegahnya yang hendak melabrak tetangga kami itu."Bu ... Bu Wati. Keluar!" teriaknya lantang di depan pintu rumah Bu Wati, membuatku berhenti seketika di depan pagar rumah Bu Wati.Tak puas dengan panggilannya yang memekakkan telinga, Mas Akbar pun juga menggedor pintu rumahnya kasar bak orang kesetanan. Hingga tak berselang lama, keluar lah sang tuan rumah dengan wajah tak kalah garangnya dengan Mas Akbar."Lho, Mas A
Baca selengkapnya
Bab 6
Suara Di Bilik Iparku (6)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh)**Tubuhku masih tertegun di depan pintu masuk rumah saat baru saja pulang dari rumah Bu Wati. Tepatnya setelah mengikuti Mas Akbar yang baru saja melabraknya yang sudah menyebarkan videonya saat diarak warga karena berselingkuh.Pikiranku berkecamuk, memikirkan perkataan Bu Wati mengenai rumah tanggaku dan Mas Akbar.Aku menarik nafas panjang, saat mengingat kejadian beberapa saat yang lalu."Mbak, sebenarnya gimana, sih? Kok Mas Akbar bisa selingkuh? Sama iparnya pula."Astaga. Aku kira mau membicarakan apa, ternyata dia hanya ingin mengorek informasi dariku. Belum juga kering luka di dalam hatiku, Bu Wati sudah berusaha memperdalam lukanya lagi.Bu Wati, adalah seorang janda dengan harta yang terbilang cukup banyak di lingkungan ini. Berbekal dengan usaha tinggalan suaminya yang telah meninggal, ia tak perlu repot-repot lagi mencari uang meski anak-anaknya ma
Baca selengkapnya
Bab 7
Suara Di Bilik Iparku (7)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh) ** Minta maaf katanya? Mudah sekali ia bicara tanpa memikirkan perasaanku yang telah dilukainya dengan perselingkuhan yang ia lakukan dengan ipar sendiri. Jika semudah itu ia mengucapkan maaf, maka seharusnya pula aku mempersulit keadaannya."Dek, aku minta maaf," ucap Mas Akbar lagi ketika aku tak kunjung menjawab perkataannya.Aku melepas tangannya, lalu mundur selangkah darinya."Kenapa? Kamu takut kalau orang tuamu tahu tentang perbuatanmu itu? Maaf, sayangnya teleponku sudah terhubung," jawabku dengan menunjukkan layar ponsel yang sudah terhubung ke nomor ibu mertuaku.Dia boleh berbuat salah dan juga menyakiti hatiku, tapi dia lupa kalau setiap orang punya batas kesabaran dan rasa dendam masing-masing. Aku tak dendam, hanya ingin dia merasakan sakit seperti apa yang aku rasakan."Hallo," ucap seseorang di seberang sana membuat k
Baca selengkapnya
Bab 8
Suara Di Bilik Iparku (8)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh) ** Aku bukan terlalu sabar dan bucin alias budak cinta meskipun telah diselingkuhi oleh suamiku, melainkan aku tak terima saja jika langsung mengajukan perceraian dengan Mas Akbar. Bukannya menuntut balas atas semua perlakuannya jauh lebih menyenangkan?"Oh, baju dan parfum dari adik iparmu, ya? Kasihan sekali ya adikmu, Mas. Harus berbagi istri denganmu. Kakaknya terlalu serakah," ucapku ketika Mas Akbar memamerkan baju serta parfum pemberian Hanum."Mas, Mas ... Selingkuh sama adik ipar sendiri kok bangga. Jadi kakak benar-benar nggak punya hati, ya? Miris banget. Untung adiknya kuat mental," tandasku lagi membuatnya pias seketika.Aku lantas melanjutkan langkah keluar rumah dan bergegas ke kantor bank terdekat guna mengusut isi rekening Mas Akbar. Ia tak akan tahu, kalau diam-diam aku akan mencetak buku rekening miliknya. Dengan begitu, aku bisa
Baca selengkapnya
Bab 9
Suara Di Bilik Iparku (9)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh) ** "Mbak, kalau bisa tolong pindahkan 80% uang di dalam rekening ini ke dalam nomor ini, ya. Maaf, tadi suamiku, yang memiliki rekening ini berpesan begitu. Beliau tidak bisa hadir sendiri ke bank karena sedang ada urusan yang sangat penting," tuturku saat petugas bank itu tengah mengecek rekening Mas Akbar.Aku memang sengaja sedikit berbohong agar semua yang kulakukan ini terlihat lebih meyakinkan. Petugas itu pun mengangguk, lalu kembali fokus pada layar komputernya. Mungkin hal ini bisa saja terjadi karena aku memegang surat kuasa yang ditanda tangani oleh Mas Akbar sendiri. Syukurlah, seakan alam pun ikut merestui ketika aku tengah di sakiti oleh Mas Akbar.Aku tergagap, lamunanku buyar ketika sopir taksi yang kukendarai menginjak pedal rem kuat."Oh, maaf, Mbak. Itu tadi ada anak kecil tiba-tiba lari," katanya meminta maaf padaku
Baca selengkapnya
Bab 10
Suara Di Bilik Iparku (10)(Suamiku diarak warga karena berselingkuh)Pov Hanum ** Aku ingin mati! Tidak ada gunanya aku hidup! Semua sudah sia-sia!"Buka mulutmu! Kamu bisu!" hardik Mas Bara untuk kesekian kalinya ketika ia mendesakku agar berkata jujur perihal hubunganku dengan Mas Akbar, kakak kandungnya.Air mataku sudah tak dapat lagi keluar setelah sepanjang perjalanan pulang Mas Bara memakiku dengan segala sumpah serapah. Kini, aku tengah duduk tersungkur di bawah kakinya yang lagi-lagi memakiku hingga telah habis harga diriku."Dasar murahan, lebih baik kamu kaw*n sana sama kuda jantan biar puas sekalian! Jadi perempuan nggak ada bersyukurnya!" teriak Mas Bara lantang. Memang kuakui aku terlalu gegabah dengan mengikuti alur perasaanku pada kakak iparku, sehingga kini aku menuai apa yang telah kuperbuat."Aku kurang apa? Katakan! Semua kebutuhan dari ujung rambut hingga ujung kaki sudah kupenuhi,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status