ANAKNYA MIRIP SUAMIKU

ANAKNYA MIRIP SUAMIKU

Oleh:  Rita Febriyeni  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
44Bab
43.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Firasat ini tidak enak kala melihat anaknya sangat mirip suamiku. Namun bantahan dari sebuah pemikiran, karena suami kami saudara sepupu. Awalnya tak curiga kala suami memberi bantuan, namun tingkah suami membuat kecurigaan semakin dalam. Akan kuselidiki yang sebenarnya. Jika terbukti suami berkhianat, akan aku buang dia dari kehidupanku. Pengkhianatan adalah harga mati hingga pintu maaf tertutup rapat.

Lihat lebih banyak
ANAKNYA MIRIP SUAMIKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Baharuddin Sam
.ii.i d k more posts . ..
2022-08-28 16:47:08
1
44 Bab
Part 1 Anak Nayla
Anaknya mirip suamiku_________________________"Ini anakmu, Nay?""Iya, Mbak. Cantik 'kan?""Cantik, tapi ...." Aku tidak melanjutkan perkataan, entah kenapa rasanya aku melihat anak Nayla mirip dengan suamiku. Sangat mirip."Tapi kenapa Mba?" Nayla tetap sibuk menyuapi putrinya makan, sedangkan putri sulungnya sedang nonton kartun. Kami duduk di sofa depan televisi yang dibiarkan menyala. "Berapa umurnya?" "Sebentar lagi tiga tahun, Mbak lupa ya, aku pergi dari kota ini saat hamil muda," jawab Nayla sambil tersenyum kecil."Oh, aku lupa." Aku ingin berkata lagi tapi tidak jadi. Rasanya aku ingin bertanya siapa ayah biologisnya, tapi terhalang kalau Nayla sudah jelas istri dari Jhoni-sepupu suamiku."Halo, Cantik, namanya siapa?" Aku menyapa anak bungsu Nayla."Ayu Nda," jawab sibungsu."Mamam yang banyak, ya."Hari ini kami berkumpul di rumah nenek suamiku. Setelah beberapa tahun, kami bertemu lagi. Nayla dan Jhoni pulang dari perantauan, mereka meninggalkan kota ini dulunya saat
Baca selengkapnya
Part 2 Baju Anak Perempuan Berumur 3 Tahun
Anaknya Mirip Suamiku(2)_________________________Seperti biasa, aku mengontrol karyawan konveksi-ku. Setiap ada orderan, aku lah yang mengurus hingga mencatat pembukuan beberapa toko yang berhutang. Tapi masalah pembukuan toko kain, sepenuhnya kuserahkan pada mas Denis. "Bu, ini baju yang diminta Bapak," ucap Reni sambil meletakkan tiga helai baju di atas meja, tepat di samping laptop-ku."Baju? Kapan Bapak memintanya?" Aku heran menatap baju itu. Tiga helai baju anak perempuan berumur tiga tahunan. Pikiranku teringat Ayu putri ke dua Nayla."Barusan Bapak menelpon minta tiga helai baju anak perempuan berumur tiga tahun. Tadinya kubilang dijahitkan atau stok yang tersedia, Bapak bilang yang tersedia aja, Bu," jawab Reni.Reni karyawan kepercayaanku. Dia bekerja dari pertama aku membuka usaha ini. Dia juga bisa menjahit, bahkan adiknya-Susi juga ikut bekerja di toko kain yang dikelola suamiku."Baiklah, nanti biar aku yang memberikannya pada Bapak." "Papa tidak bilang ini untuk si
Baca selengkapnya
Part 3 Bukti Transfer
Anaknya Mirip Suamiku(3) Tukang bakso saja ada yang mirip Raffi Ahmad, trus kenapa ada bukti transfer uang ke rekening Nayla?🥀🥀🥀"Aku ke ruko dulu membantu Jhoni. Nanti kamu pulang sama Nana aja," ucap mas Denis setelah menerima uang lima juta dariku."Iya Mas," jawabku pelan dan melanjutkan pekerjaanku mencatat orderan baju.Aku menatap di balik dinding kaca, mobil suamiku meninggalkan ruko ini bersama Jhoni. Entah kenapa rasa curigaku belum hilang. Aku bingung, mas Denis tidak terlihat berselingkuh dengan Nayla, lagian kenapa sikap Jhoni biasa-biasa saja.Sudah jam setengah enam, aku menutup toko. Karyawan juga sudah pulang karena jam kerja sudah selesai. Aku pulang dijemput Nana. Rasa capek terbayar sudah, disain baju rancanganku disukai beberapa pelanggan tetap. Aku harus promosi lagi agar semakin banyak pembelinya.🥀🥀🥀Nana sudah masuk kamar. Biasanya dia sudah tidur. Aku dan mas Denis masih duduk di sofa depan televisi. Kulihat mas Denis sedang menonton film India sambil
Baca selengkapnya
Part 4 Status F* Nayla
Anaknya mirip suamiku(4) Status FB Nayla_____________________Lima juta rupiah ditransfer ke rekening Nayla? Dan tanggalnya pun baru tiga hari yang lewat. Buat apa mas Denis membantu mereka sebanyak ini, barusan lima juta ke Jhoni, dan ini ....Aku terduduk menghela nafas sambil memegang print kertas kecil ATM itu. Mendadak kecurigaanku muncul lagi, padahal baru semalam hilang. Apakah mereka benar-benar selingkuh atau sebaliknya. Aku tidak mungkin menanyakan ini lagi pada mas Denis, bertanya ke Nayla pun pasti tidak akan mengaku kalau itu benar. Mereka pasti kompak menyangkal. "Bu, Bu Elya."Aku terkejut tiba-tiba Reni berdiri di depanku. Bukti transfer ATM kumasukan ke saku, ini bisa jadi bukti jika aku bertanya nantinya. Aku harus bersabar, lebih baik kuselidiki dulu sebelum menuduh."Ada apa, Ren?""Ponsel Ibu tadi berdering terus." Reni menyodorkan ponselku. Tadi ponselku diletakkan di samping laptop."Oh iya." Aku menerima ponselku. Reni kembali ke ruko sebelah. Penghubung d
Baca selengkapnya
Part 5 Pov Nana
Anaknya mirip suamiku(5)Pov NanaSudah lama aku tidak bertemu tante Ratih dan tante Nayla. Aku tidak punya saudara. Menjadi anak tunggal kesepian di rumah. Mama Papa sibuk di toko, pulang kuliah rumah terasa sunyi. Tapi semenjak ke dua Tante itu balik lagi tinggal di rumah nenek papa, pulang kuliah aku sering mampir sekedar bercerita. Tante Nayla menyenangkan diajak bicara."Tan, nanti ajari aku bikin brownies donk," pintaku sambil memakan potongan kue brownies."Iya, tapi ntar bantuin Tante buka lapak kue, ya," jawab tante Ratih sambil memotong lagi kue brownies dan meletakkan di piring kecil.Kulihat mama seperti memikirkan sesuatu. Meskipun mulut mengunyah makanan, tapi mata mama seperti memperhatikan gerak gerik tante Nayla. Tidak biasanya mama menatap tante Nayla seperti itu."Na, bawa kue ini ke meja teras," titah tante Ratih menyodorkan sepiring kue."Oke, Tan," jawabku menerima piring kue itu, lalu melangkah ke teras depan."Ini browniesnya, Pa, Om," ucapku meletakkan sepiri
Baca selengkapnya
Part 6 Cari Informasi Tes DNA
Anaknya mirip suamiku(6)Sore ini aku sudah siap-siap pulang. Setelah toko di kunci, aku berdiri di teras menunggu Nana. Rintikan hujan menyambut senja. Aku terpaku memikirkan tentang Ayu, kegelisahan dan menerka-nerka. Betulkah dia anak suamiku.Tit tit tit ...."Ma! Mama!"Lamunanku tersentak mendengar suara klakson dan panggilan Nana dari mobil. Kupalingkan wajah, dia melambaikan tangan ke luar kaca jendela mobil. Aku bergegas lari kecil menuju pintu mobil, lalu masuk."Mama mikirin apa?" tanya Nana setelah aku duduk di sampingnya."Tidak ada, ayo pulang," jawabku. Ini masalahku dengan papanya, tidak mungkin anakku ikut campur. Lagian aku belum punya bukti. Jika aku salah bicara, itu sama artinya aku menjelek-jelekan papanya.Nana menyetir mobil meninggalkan toko. Hujan gerimis hanya membasahi jalan. Aku terus kepikiran tentang firasat tapi tidak terbukti.Tes DNA. Aku kurang mengerti masalah itu. Selama ini aku hanya nonton sinetron kalau membuktikan anak kandung siapa hanya deng
Baca selengkapnya
Part 7 Pertengkaran
Anaknya mirip suamiku(7)Uang lima ratus ribu untuk berobat Nayla? Baru juga kemarin lima juta buat renovasi toko mainan Jhoni, itu juga di luar lima juta bukti transfer ATM yang kutemukan di laci toko kain. Kalau dibiarkan lama-lama aku lah yang menanggung hidup mereka. "Aku tidak punya uang buat bantu mereka lagi, Mas," jawabku santai, lalu memalingkan muka ke televisi."Loh, cuma lima ratus ribu kok tidak punya, El. Lagian pembeli baju konveksi-mu banyak yang mesan."Nana menatap papanya. Dia seperti menahan dan seakan ingin ikut bicara. Tapi perdebatanku dengan mas Denis belum selesai."Iya, bajuku banyak yang beli, bahkan sampai ke luar daerah, trus kenapa?" Aku masih berucap dengan nada santai."Nah, itu kamu punya uangnya, kenapa tidak dibantu?"Aku bangkit dari duduk, lalu berkata, "Nayla dan Jhoni bukan kewajibanku menafkahi mereka." Aku berlalu masuk ke kamar.Rasa kesalku belum hilang. Ditambah dengan kesal bukti transfer ATM secara diam-diam. Selama ini aku tidak merasa
Baca selengkapnya
Part 8 Sikap Nayla
Anaknya mirip suamiku(8) sikap NaylaAku dan Nana saling beradu pandang setelah mas Denis mengucapkan maaf. Hanya berselang semalam saja, dari emosi yang sulit terkontrol hingga terucap kata maaf, dan itu pun di depan putri kami. Tapi kulihat ada ketulusan di mata suamiku."Aku memaafkanmu, Mas. Tapi jika terulang lagi, aku tidak sanggup," jawabku lirih."Na, apakah kamu tidak memaafkan Papa?" Mas Denis menatap putri kami."Sudah lah, Pa. Ayo kita sarapan, masakan Papa pasti enak," ucap Nana lalu melangkah ke pintu.Mas Denis menatapku. "Terimakasih, El. Kamu harus tau, aku sangat mencintaimu dan Nana, kalian harta terbesarku." Mas Denis merangkulku.Ini bukan dibiarkan seperti yang terlihat. Aku tetap akan mengusahakan tes DNA. Bukti transferan ATM masih kusimpan. Jika terbukti, kau akan kubalas, Mas. Meskipun aku terluka.🌷🌷🌷Kepalaku pusing. Samalaman menangis. Aku tidak ke toko hari ini. Setelah mas Denis membelikan obat, dia pergi ke toko. "Assalamu'alaikum, Mbak!""Mbak Ely
Baca selengkapnya
Part 9 Pov Nana
Anaknya mirip suamikuPov NanaTernyata papa memberikan uang diam-diam ke tante Nayla. Dan itupun disaat aku sedang makan dan Mama tertidur di sofa. Tapi kenapa papa bilang terus memberi uang bulanan seakan-akan punya istri selain mama. Apakah benar kecurigaanku dan mama kalau Ayu anak papa dan Tante Nayla? Tidak akan kubiarkan mereka mengkhianati mama. Akan kubuat mama melawan mereka, aku tidak peduli itu papaku, toh selama ini mama yang lebih banyak banting tulang.Aku keluar dan berdiri di ambang pintu. Diam menatap mereka."Eh, Nana, kamu sudah makan?" sapa tante Nayla sambil memasukan tangannya yang memegang uang ke dalam saku. Aku tahu dia tidak ingin aku melihat uang di tangannya.Aku diam tidak menjawab. Mereka tetap kutatap tanpa tersenyum."Na, mamamu gimana?" Kali ini papa yang bertanya. Aku diam tetap menatap mereka."Ada apa Na? Kenapa menatap kami begitu?" tanya papa lagi.Aku masih diam tidak menjawab. "Nana, mm kamu kenapa?" suara tante Nayla gugup, dia mendekat meny
Baca selengkapnya
Part 10 Merebut Emas Mama
Pov Nana(10) merebut emas mamaAku terdiam menatap papa. Rasanya aku bukan bicara dengan orang tua kandung. Dia terlihat berusaha memperbaiki sesuatu kesalahan tapi tidak ingin disalahkan. Apakah begini jika seorang lelaki sudah jelas salah, anak pun seperti musuh."Jangan bebani aku masalah perceraian mama papa. Aku tidak berbuat kenapa aku yang disalahkan? Jika suatu saat terjadi perceraian antara mama dan papa, itu lantaran kesalahan papa. Sudahkah papa mengkoreksi diri?" ujarku berusaha tenang. Aku tidak terima papa mengancamku secara halus. Dan itu pun demi selingkuhannya."Kamu sadar bicara dengan siapa? Pantaskah kamu mengajari orang tua?" ketus lelaki di depanku, yang kupanggil papa."Aku sudah besar, Pa. Aku sangat mengerti apa yang terjadi. Jangan buang-buang energi papa hanya untuk menyalahkanku karena aku hanya seorang anak di rumah ini."Aku bangkit beranjak menuju kamar. Rasanya dadaku sesak, berdebat dengan papa tidak akan habis. Sepertinya pengaruh tante Nayla sangat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status