บททั้งหมดของ Love And Marriage: บทที่ 1 - บทที่ 5
5
Di Jodohkan
Alea Putri Az-Zahra, seorang penulis cerita online di beberapa aplikasi. Penghasilannya pun sungguh menakjubkan, karena dari satu aplikasi aja, ia bisa menghasilkan uang enam puluh lima juta untuk satu aplikasinya. Sedangkan Alea menulis di beberapa aplikasi, dimana jika digabungkan, ia bisa mendapatkan uang sebesar seratus lima puluh juta sampai dua ratus juta perbulan. Karena memang pendapatan setiap bulannya itu berbeda-beda, tergantung para pembaca yang mau buka gembok di setiap bab yang ia tulis. Saat ini, umur Alea sudah dua puluh satu tahun dan ia baru saja di wisuda bulan lalu. Sebelumnya Alea kuliah di Kampus Universitas Terbuka di Surabaya. Dan mengambil jurusan Sastra Indonesia. Alea juga punya pacar yang bernama Muhammad Arga Winata, yang berumur dua puluh delapan tahun dan merupakan pemilik PT ArgaFood Indonesia. Alea dan Arga sudah menjalin kasih sejak dua tahun yang lalu. Dan mereka juga sepakat akan menikah tahun depan. Namun
Read More
Pertemuan Dua Keluarga
Malam harinya, sehabis sholat Isya’. Ayah Rozak dan Bunda Zahra mengajak Alea untuk makan malam di luar. Tanpa di kasih tau mereka, Alea tau pasti, ini adalah pertemuan dirinya dengan orang yang ingin di jodohkan dengannya. Dalam hati, Alea berharap jika orang yang akan di jodohkan dengannya menolak perjodohan ini. Jika Alea tak bisa menolaknya, semoga aja dia bisa. Seperti itulah yang Alea harapkan saat ini. Sepanjang jalan, Alea hanya diam dan sibuk dengan Hpnya. Sampai detik ini, ia masih menjalani hubungan dengan Arga. Dan ia belum memberitahu Arga tentang dirinya yang akan di jodohkan oleh kedua orang tuanya. Alea tak berani mengatakan hal itu, karena itu pasti akan  menyakitkan buat Arga. “Nak, Ayah harap saat sampai di resto nanti, kamu harus memasang wajah yang ceria ya. Jangan terlihat seperti orang tertekan,” ucap Ayah Rozak sambil fokus menyetir. “Iya, Yah,” jawab Alea yang d
Read More
Nelfon Pacar Di Depan Calon Istri
Selesai makan, mereka melanjutkan percakapan mereka yang sempat tertunda tadi. Alea dan Fahri hanya diam aja mendengarkan percakapan orang tuanya itu. Hanya para orang tualah yang sangat antusias sekali, berbeda dengan Alea dan Fahri yang bahkan ingin cepat-cepat pulang karena sudah muak berada di tempat itu. “Bagaimana jika pernikahan mereka di adakan dua Minggu lagi,” ucap Mami Ratna yang membuat Alea dan Fahri kaget. Tapi berbeda dengan Papi Aldi, Ayah Rozak dan Bunda Zahra yang malah setuju dengan pendapat Mami Ratna tadi. “Bagus itu, lebih cepat, lebih baik. Iya kan, Zak?” tanya Papi Aldi ke Ayah Rozak. Ayah Rozak pun tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Iya, aku setuju,” jawab Ayah Rozak sambil menatap ke arah putrinya yang terlihat sendu itu. “Apakah ini tidak terlalu terburu-buru, Mi?” tanya Fahri. “Enggak, dong. Du
Read More
Perasaan Alea Yang Kacau Balau
Sesampai di rumah, Alea langsung mengetuk pintunya, dan tak lama kemudian pintu itu pun terbuka lebar. Alea melihat bundanya yang ternyata belum tidur, padahal biasanya jam segini sudah tidur nyenyak. “Assalamualaikum, Bunda,” ucap Alea sambil mencium punggung tangan Bunda Zahra. “Waalaikumsalam, kok pulangnya malam gini?” tanya Bunda Zahra sambil menutup pintunya. Ia melihat Alea tengah duduk di kursi sambil memejamkan matanya. Ia pun menghampirinya dan duduk di samping Alea. “Iya, tadi aku ngobrol panjang lebar dengan Mas Fahri, Bun,” jawab Alea sambil membuka matanya kembali dan ia melihat ke arah sang bunda. “Oh, terus yang nganter kamu pulang siapa?” tanyanya. “Mas Fahri, Bun. Tapi dia minta maaf gak bisa mampir karena ini sudah malam,” sahut Alea tersenyum. “Gimana, kamu cocok kan sama Fa
Read More
Mulai Akrab
Keesokan harinya, saat Alea baru aja selesai mandi dan sarapan pagi, tiba-tiba ia kedatangan tamu yang tak terduga. Parahnya ia di rumah cuma bareng bibi, karena ayah dan bundannya tengah keluar. Dan sudah berangkat tadi jam tujuh. “Ada apa?” tanya Alea melihat Fahri yang tengah berdiri di depan pintu. “Mami sama Papi aku nyuruh aku ke sini, aku bingung,” jawab Fahri, pasalnya ia juga ada janji dengan Nabila. Tapi ia takut, takut jika mami dan papinya memata-matai dirinya, hingga mau gak mau ia pun mengikuti kemauan mereka. “Iya sudah, masuk,” jawab Alea, ia tau bahwa kedatangan Fahri ke sini sudah direncanakan oleh kedua orang tuanya. Mana mungkin mereka pergi jam segini dan secara kebetulan, Fahri juga datang ke sini, di saat mereka keluar. Bukankah ini seperti sudah di rencanakan oleh kedua orang tua mereka. Fahri pun masuk ke dalam rumah sambil mengucap salam,
Read More
DMCA.com Protection Status